c

Selamat

Senin, 17 November 2025

EKONOMI

23 Februari 2024

15:16 WIB

Bendungan Lolak Diyakini Jadi Sumber Perekonomian Baru Di Sulut

Bendungan Lolak seluas 371,32 hektare dan luas area genangan sejumlah 101 hektare dapat memberikan manfaat dengan penyediaan air irigasi untuk daerah pertanian seluas 2.214 hektare

Bendungan Lolak Diyakini Jadi Sumber Perekonomian Baru Di Sulut
Bendungan Lolak Diyakini Jadi Sumber Perekonomian Baru Di Sulut
Presiden Joko Widodo bersama jajarannya meresmikan Bendungan Lolak di Kabupaten Bolaang Mongondow, Provinsi Sulawesi Utara, Jumat (23/2/2024). BPMI Setpres/Kris

JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meyakini, Bandungan Lolak di Sulawesi Utara dapat memberikan nilai tambah dari sisi pariwisata dan menghidupkan perekonomian baru di Kabupaten Bolaang Mongondow. Hal ini disampaikan Erick saat mendampingi Presiden RI Joko Widodo dalam peresmian Bendungan Lolak di Kabupaten Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara, Jumat (23/2).

Menurut Erick, kawasan bendungan ini memiliki potensi ekonomi yang besar bagi masyarakat sekitar. "Harapan kita, bendungan ini dapat menjadi sumber pertumbuhan baru bagi Bolaang Mongondow dan akselerasi pemerataan ekonomi benar-benar dapat terjadi," kata Erick

Kehadiran Bendungan Lolak, dinilai Erick sebagai bukti komitmen pemerintah terkait dengan pengelolaan air. Erick menyampaikan, rasio sungai Indonesia yang mencapai 4.400 masih sangat timpang dengan jumlah bendungan yang hanya sebanyak 292.

Erick menegaskan komitmen BUMN untuk memperbanyak bendungan di sungai-sungai Indonesia. "Alhamdulillah, BUMN-BUMN mampu mengemban penugasan dari pemerintah dengan sangat baik dalam penyelesaian bendungan," ucap Erick.

Erick pun mengapresiasi keberhasilan PT PP (Persero), dalam mewujudkan pembangunan bendungan yang mulai dikerjakan pada 2015. Dia mengatakan, PT PP bersama Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) berhasil menuntaskan infrastruktur fisik bendungan pada pada akhir 2023.

Bendungan Lolak seluas 371,32 hektare dan luas area genangan sejumlah 101 hektare dapat memberikan manfaat dengan penyediaan air irigasi untuk daerah pertanian seluas 2.214 hektare. Termasuk mampu meningkatkan produktivitas padi di daerah lumbung beras di Sulawesi Utara tersebut.

"Berdasarkan data yang ada, bendungan ini juga diharapkan menyediakan sumber air baku dengan kapasitas 500 liter per detik dan sebagai pembangkit listrik tenaga air dengan potensi energi sebesar 2,43 MW serta sebagai pengendali banjir yang dapat mereduksi debit banjir hingga 12%," ujar Erick.

Pengelolaan Air
Pada kesempatan yang sama, Presiden Joko Widodo mengatakan, pengelolaan air harus menjadi konsentrasi kerja. "Ke depan urusan air, urusan energi ini akan menjadi sebuah persoalan besar kalau kita tidak siapkan sekarang," katanya di Bolaang Mongondow, Jumat.

Indonesia, kata dia, memiliki 4.400-an sungai, akan tetapi baru 292 sungai yang memiliki bendungan. Padahal, China saja memiliki sebanyak 98.000 bendungan, sedangkan Korea Selatan memiliki kurang lebih 20.000 bendungan.

Presiden menyebutkan, Bendungan Lolak sendiri bisa menampung sebesar 16 juta meter kubik yang mampu mengairi sawah kurang lebih 2.200 hektare. "Jadi kalau di provinsi yang lain, di kabupaten yang lain juga kita memiliki bendungan dengan kapasitas yang kurang lebih sama, air yang ada di negara kita akan bisa kita kelola dengan baik sehingga bermanfaat," ucapnya.

Bendungan Lolak juga bisa menyediakan air baku bagi masyarakat Bolaang Mongondow yang mereduksi banjir hingga 29%. "Kalau sebelumnya banjir, banjir kemudian ada bendungan, banjir menjadi terkurangi 29%. Begitu juga untuk listrik minihidro," kata Presiden.

Apalagi, kata dia, berdasarkan informasi dari Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey, Kabupaten Bolaang Mongondow merupakan lumbung padinya Sulawesi Utara. "Betul-betul kita mengharapkan Bendungan Lolak bisa bermanfaat bagi kita semuanya," tandasnya.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar