05 Desember 2022
15:05 WIB
Penulis: Fitriana Monica Sari
Editor: Fin Harini
JAKARTA - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan perpindahan tiga emiten e-commerce, yaitu PT PT Global Digital Niaga Tbk (BELI), PT Bukalapak.com Tbk (BUKA), dan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) dari semula di Papan Utama menjadi ke Papan Ekonomi Baru.
Tiga emiten ini resmi pindah sejak tanggal 5 Desember 2022. Hal itu berdasarkan pengumuman bursa No.Peng-PP-00004/BEI.PP1/12-2022, No.Peng-PP-00004/BEI.PP2/12-2022 dan No.Peng-PP-00004/BEI.PP3/12-2022 tanggal 2 Desember 2022.
"Bursa berwenang untuk melakukan penilaian atas pemenuhan persyaratan dan perpindahan papan yang dilakukan setiap bulan Mei dan November, di mana pada saat pertama perpindahan papan di Papan Ekonomi Baru akan dilaksanakan pada Bulan Desember 2022. Dengan demikian, Bursa mengumumkan daftar Perusahaan Tercatat yang mengalami perpindahan papan," tulis Bursa yang dikutip oleh Validnews, Senin (5/12).
Adapun, keputusan perpindahan oleh Bursa berdasarkan dua aturan. Yakni, Ketentuan VI. Peraturan Bursa No. I-Y tentang Pencatatan Saham dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham yang Diterbitkan oleh Perusahaan Tercatat di Papan Ekonomi Baru.
Kemudian, Surat Keputusan Direksi Bursa No. Kep-00083/BEI/11-2022 perihal Peraturan Nomor I-Y tentang Pencatatan Saham dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham yang Diterbitkan oleh Perusahaan Tercatat di Papan Ekonomi Baru.
Direktur Pengembangan BEI, Jeffrey Hendrik mengatakan, salah satu kriteria emiten yang masuk dalam daftar Papan Ekonomi Baru adalah termasuk dalam bidang usaha yang ditetapkan oleh Bursa.
Bidang usaha yang dimaksud, antara lain autonomous technology and industrial (teknologi dan industri otonom); genomic and/or biomedicine (genom dan/atau biomedis); fintech (teknologi keuangan).
Bidang usaha lainnya adalah next generation internet (5G) (generasi internet berikutnya (5G)); cloud computing & big data; cyber security (keamanan cyber).
Lalu ada pula future cars (mobil masa depan); video gaming (permainan video); dan bidang usaha lain yang ditetapkan oleh Bursa.
Potensi Investasi Jangka Panjang
Lantas, apakah ada dampaknya terhadap saham BELI, GOTO, dan BUKA yang pindah ke Papan Ekonomi Baru?
Menanggapi hal tersebut, Co-Founder Pasardana, Hans Kwee mengatakan kepada Validnews, Senin (5/12) bahwa penerapan Papan Ekonomi Baru punya beberapa manfaat bagi investor dan emiten.
Menurutnya, papan ini akan memberikan pemahaman kepada investor tentang karakteristik khusus dari sebuah emiten. Yakni, pertumbuhan tinggi dan menggunakan teknologi untuk menciptakan inovasi produk atau jasa yang meningkatkan produktivitas dan pertumbuhan ekonomi serta memiliki kemanfaatan sosial.
"Ini akan memudahkan investor memilih saham sesuai dengan karakteristik dan tujuan investasinya karena saham dalam papan ini akan ada notasi kusus," ujar Hans Kwee.
Akan tetapi, dia mengingatkan investor harus menyadari perusahan di dalam papan ini bertumbuh tinggi dalam jangka panjang dan merupakan tren masa depan. Sehingga, investor yang membeli haruslah yang mengharapkan pengembalian jangka panjang.
"Dengan kata lain, saham dalam papan ini cocok untuk investasi jangka panjang," tegasnya.
Terkait manfaat Papan Ekonomi Baru bagi emiten, kata Hans, adalah sarana branding sebagai perusahaan new economy, di mana artinya perusahaan yang punya prospek besar di jangka panjang.
Emiten bisa memanfaatkan karakteristik perusahaan yang masuk papan ini, yakni perusahaan yang sesuai dengan perkembangan ekonomi digital dan punya prospek pertumbuhan tinggi dalam jangka Panjang, untuk beriklan.
Dengan demikian, emiten cenderung mendorong perusahaan mendapatkan investor atau pembeli saham yang sesuai dengan karakteristik perusahaan tersebut.
Selain itu, lanjut dia, papan ini juga dianggap setara dengan Papan Utama, sehingga akan mendorong lebih banyak lagi perusahaan teknologi mengumpulkan dana dengan melantai di bursa.
"Perusahaan teknologi yang merupakan new economy sebenarnya punya karakteristik investor sendiri yang lebih mementingkan pertumbuhan jangka panjang dan tidak terlalu terpengaruh dinamika jangka pendek," tuturnya.
Hans Kwee menilai ketiga emiten ini masih cocok untuk investor yang memiliki saat ini, yakni investor dengan target investasi jangka panjang.
Di sisi lain, berdasarkan pantauan Validnews, pada penutupan perdagangan sesi I atau tepatnya pukul 11.29 WIB, saham BELI melemah 10 poin atau 2,05% menjadi Rp478 per saham.
Sementara itu, saham GOTO merosot 9 poin atau 6,82% menjadi Rp123 per saham. Penurunan juga terjadi pada saham BUKA, turun 18 poin atau 6,57% menjadi Rp256 per saham.