c

Selamat

Kamis, 28 Maret 2024

EKONOMI

12 Mei 2021

08:49 WIB

Belanja Daring Melonjak, CEO Bukalapak: Waspadai Kejahatan Siber

Fesyen muslim dan toples kue merupakan produk terlaris di toko online selama dua minggu pertama bulan Ramadan

Editor: Fin Harini

Belanja Daring Melonjak, CEO Bukalapak: Waspadai Kejahatan Siber
Belanja Daring Melonjak, CEO Bukalapak: Waspadai Kejahatan Siber
Ilustrasi kejahatan siber. Pixabay/Dok

JAKARTA – Larangan mudik maupun keterbatasan lain membuat belanja daring jadi pilihan. Namun, konsumen yang biasa bertransaksi secara daring perlu mewaspadai peningkatan risiko kejahatan siber yang kerap terjadi pada momen hari raya seperti Lebaran.

"Di sejumlah momen istimewa, salah satunya saat Ramadan dan menjelang Lebaran seperti sekarang ini, aktivitas transaksi online cenderung meningkat. Begitupun dengan risiko terjadinya upaya kejahatan siber yang dihadapi oleh siapa saja, tidak hanya pengguna e-commerce," kata CEO Bukalapak Rachmat Kaimuddin di Jakarta, Selasa (11/5), dilansir dari Antara.

Menyadari akan hal tersebut, menurut dia, Bukalapak berupaya meningkatkan keamanan dan kenyamanan seluruh pengguna. Termasuk memastikan data dan informasi pribadi seluruh pengguna tidak disalahgunakan. Bukalapak juga mengajak pengguna untuk menerapkan langkah-langkah pencegahan dari kejahatan siber.

Serangan siber di Indonesia meningkat pada masa pandemi. Tercermin dari data BSSN, pada Januari-Agustus 2020 terdapat 189,93 juta serangan. Naik hampir lima kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebanyak 39,33 juta. 

Sementara itu, Dirjen Aplikasi Informatika Kemenkominfo Semuel A. Pangerapan mengatakan, pihaknya menyokong strategi dalam menghadapi risiko keamanan data melalui tiga pilar. Pertama, pemberdayaan SDM dengan cara mengedukasi untuk meningkatkan literasi digital para pengguna. 

Kedua, menciptakan regulasi yang komprehensif terkait perlindungan keamanan bertransaksi daring yang dijamin beberapa instrumen hukum. Terakhir, menyokong implementasi dari aspek-aspek teknis seperti penerapan Indeks Keamanan Informasi, klarifikasi kasus keamanan data melalui kanal resmi Kominfo, serta penindakan hukum terhadap kasus-kasus keamanan data.

Belanja Lewat Smartphone
Peningkatan belanja online telah terlihat sejak awal Ramadan. Fesyen muslim dan toples kue merupakan produk terlaris di toko online selama dua minggu pertama bulan Ramadan atau dua pekan menjelang Idulfitri 1442 H. Mayoritas orang Indonesia berbelanja via smartphone ketimbang belanja offline.

Dikutip dari Antara, Rabu (5/5), produk fesyen menduduki peringkat pertama dengan total minat beli meningkat hingga lebih dari 8.000% untuk kaftan dalam periode 2 minggu pertama di bulan Ramadan, menurut perusahaan riset iPrice.

iPrice membandingkan impression pada Google Analytics di periode dua minggu awal Ramadan pada tahun 2021 dan 2020.

Tiga dari lima top produk yang paling meningkat minat belinya berada dalam kategori fesyen, seperti gamis pada posisi ketiga meningkat hingga 2.800% dan sarung pada posisi keempat 1.800%.

Di Indonesia, kue kering dan minuman manis menjadi primadona yang akan selalu dicari pada saat menjelang Lebaran. Data iPrice membuktikan, pada peringkat kedua ada toples makanan yang minat belinya meningkat hingga 3.500%, lalu produk kue kering pada posisi ke-6 dengan kenaikan 1.600%. 

Diikuti sirup pada posisi ke-8 dengan peningkatan hingga 1.000% dan kurma pada posisi terakhir dengan total peningkatan hingga hampir 800%.

Dalam riset kali ini iPrice menemukan mayoritas di Indonesia, Malaysia dan Singapura berbelanja online melalui smartphone, total persentasenya sebanyak 93%, 68% dan 55% pada 2021 untuk masing-masing negara.

Belanja online menggunakan laptop memiliki persentase yang kecil di Indonesia, sejak 2020 lalu hanya 6% dari total transaksi online yang terjadi. 


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentar Login atau Daftar





TERPOPULER