15 Juli 2025
16:10 WIB
BEI: Volume Transaksi Bursa Karbon Capai 1,6 Juta tCO2e Pada Juli 2025
Hingga 11 Juli 2025, tercatat total volume transaksi Bursa Karbon mencapai 1,6 juta ton CO2 ekuivalen (tCO2e), atau tepatnya 1.599.326 tCO2e.
Penulis: Fitriana Monica Sari
Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Iman Rachman dalam acara peluncuran buku “Mengenal dan Memahami Perdagangan Karbon bagi Sektor Jasa Keuangan" di Main Hall BEI Jakarta, Selasa (15/7/2025). Antara/Rizka Khaerunnisa
JAKARTA - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) melaporkan, sejak diluncurkannya Bursa Karbon (IDXCarbon) pada 26 September 2023 hingga 11 Juli 2025, tercatat total volume transaksi mencapai 1,6 juta ton CO2 ekuivalen (tCO2e), atau tepatnya 1.599.326 tCO2e.
Masih pada periode yang sama, total nilai transaksi akumulasi Bursa Karbon juga telah mencapai sebesar Rp77,95 miliar.
"Di usia yang hampir menginjak dua tahun, progres IDXCarbon telah menunjukkan pertumbuhanan yang cukup baik. Hingga 11 Juli 2025, IDXCarbon telah mencatatkan hampir 1,6 juta ton CO2 ekuivalen Sertifikat Pengurangan Emisi - Gas Rumah Kaca (SPE-GRK) dengan nilai transaksi sebesar Rp77,95 miliar," kata Direktur Utama BEI Iman Rachman di Main Hall BEI, Jakarta, Selasa (15/7).
Dari jumlah tersebut, sebanyak 980.475 tCO2e telah di-retire. Dengan demikian, pada sisi aktivitas retirement di Bursa Karbon terus menunjukkan kenaikan signifikan, yakni dari 6.260 tCO2e pada tahun 2023 menjadi 980.475 tCO2e yang telah di-retire.
Baca Juga: BEI Patok Target 150 Pengguna Jasa Pasar Karbon di 2025
Selain itu, hingga saat ini, IDXCarbon telah melibatkan sebanyak 113 pengguna jasa dan mencatat 3.054.454 tCO2e SPE-GRK atau setara 97% dari total unit yang diterbitkan dalam Sistem Registri Nasional Pengendalian Perubahan Iklim (SRN-PPI).
"Total pengguna jasa juga terus mengalami peningkatan dari 16 menjadi 113 pengguna jasa," ujarnya.
Selain itu, sebanyak delapan proyek telah resmi terdaftar di IDXCarbon, meliputi berbagai sektor strategis seperti energi terbarukan, pengelolaan limbah, dan pemanfaatan Palm Oil Mill Effluent (POME) untuk produksi biogas.
Capaian ini menegaskan peran IDXCarbon sebagai katalis transisi energi bersih nasional serta mendukung komitmen Indonesia dalam menurunkan emisi gas rumah kaca sesuai target yang tertuang dalam NDC (Nationally Determined Contribution).
Ke depan, BEI menargetkan jumlah pengguna jasa di IDXCarbon mencapai 150 entitas hingga akhir tahun 2025. Selain itu, BEI juga menargetkan total volume transaksi perdagangan karbon sebesar 3 juta tCO2e sepanjang tahun ini.
Terima Penghargaan
Sebagai penyelenggara bursa karbon Indonesia resmi yang memiliki lisensi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bursa Karbon Indonesia (IDXCarbon) mendapatkan penghargaan sebagai Best Official Carbon Exchange in an Emerging Economy di ajang Carbon Positive Awards 2025 pada 5 Juni 2025.
IDXCarbon menjadi satu-satunya organisasi dari Indonesia yang mendapatkan penghargaan pada Carbon Positive Awards 2025. Hal ini menunjukan apresiasi atas komitmen dan kontribusi IDXCarbon dalam mendukung komitmen pemerintah Indonesia dalam menjalankan upaya dekarbonisasi.
Carbon Positive Awards 2025 diberikan oleh Green Cross United Kingdom kepada 100 dari 1.428 organisasi yang masuk ke dalam nominasi yang berasal dari beberapa kategori sesuai dengan kontribusi masing-masing organisasi dalam ekosistem Pasar Karbon Wajib (Compliance Carbon Market) maupun Pasar Karbon Voluntary (Voluntary Carbon Market).
Green Cross United Kingdom merupakan bagian dari organisasi Green Cross International, sebuah Non-Governmental Organization (NGO) yang didirikan pada tahun 1993 dan berfokus pada isu keamanan, kemiskinan, serta lingkungan untuk masa depan yang lebih berkelanjutan.
Keunggulan IDXCarbon adalah peran penting yang dimilikinya sebagai salah satu fasilitas untuk membangun fondasi pasar karbon Indonesia yang baru berjalan.
Baca Juga: Kuartal I/2025, IDXCarbon Catat Volume Perdagangan Hampir 700 Ribu Ton Karbon
Selain itu, IDXCarbon merupakan lembaga yang beroperasi di bawah pengawasan OJK dalam menyediakan platform yang kokoh dan teregulasi serta terintegrasi dengan Sistem Registri Nasional Pengendalian Perubahan Iklim milik Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) untuk kemudahan dalam proses transfer unit karbon, meningkatkan traceability, dan meminimalisir potensi double counting.
IDXCarbon juga memiliki fasilitas mekanisme perdagangan bervariasi termasuk fitur pengelompokkan produk (standardized product) dan mendorong pasar yang transparan serta efisien dalam upaya memfasilitasi strategi dekarbonisasi Indonesia.
“Sebuah kehormatan BEI melalui IDX Carbon untuk menerima penghargaan ini. Di tengah tantangan dinamika dekarbonisasi dan perdagangan karbon global maupun nasional, IDXCarbon selalu berkomitmen untuk menjalankan perdagangan karbon dengan menyediakan pasar sekunder yang andal namun fleksibel memenuhi kebutuhan pelaku pasar, juga mengedepankan pasar yang transparan, wajar, teratur, dan efisien. IDXCarbon akan selalu berkomitmen menyiapkan infrastruktur perdagangan karbon terbaik Indonesia," ungkap Iman Rachman.