23 Juni 2025
20:17 WIB
BEI: Masih Ada 3 Perusahaan Mercusuar Antre Gelar IPO
BEI menargetkan sebanyak lima perusahaan mercusuar melangsungkan IPO pada tahun 2025.
Penulis: Fitriana Monica Sari
Ilustrasi - Pengunjung mengamati pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta. Antara Foto/Dhemas Reviyanto/ama.
JAKARTA - Direktur Penilaian Perusahaan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) I Gede Nyoman Yetna mengungkapkan, setidaknya masih terdapat tiga lighthouse company (perusahaan mercusuar) yang berada dalam antrean untuk menggelar Initial Public Offering (IPO) di pasar modal Indonesia.
Asal tahu saja, perusahaan mercusuar merupakan perusahaan berkapitalisasi pasar di atas Rp3 triliun, dengan persentase jumlah saham publik (free float) minimum sebesar 15%.
“Sampai dengan 20 Juni 2025, terdapat tiga calon perusahaan tercatat dalam pipeline BEI termasuk CDIA yang berpotensi mencatatkan saham dengan kategori IPO lighthouse, dan direncanakan akan listing pada tahun 2025,” kata Nyoman kepada media di Jakarta, Senin (23/6).
Lebih lanjut, Nyoman mengatakan, BEI menargetkan sebanyak lima perusahaan mercusuar melangsungkan IPO pada tahun 2025.
Baca Juga: BEI: 2 Perusahaan Mercusuar Siap IPO Di 2025
Adapun saat ini, telah tercatat tiga perusahaan mercusuar yang telah melantai. Ketiganya adalah PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU), PT Bangun Kosambi Sukses Tbk (CBDK), dan PT Yupi Indo Jelly Gum Tbk (YUPI).
“BEI sendiri menargetkan lima IPO lighthouse pada 2025. Dari target tersebut, saat ini telah tercatat tiga perusahaan,” ujar Nyoman.
Ia menambahkan, saat ini BEI tengah menyusun kajian strategis mengenai IPO yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan sebagai narasumber.
Adapun, pihak-pihak itu mencakup grup usaha besar, perusahaan potensial IPO, investor institusi maupun ritel, serta lembaga pemerintah.
“Kajian ini bertujuan untuk memahami minat perusahaan berskala besar terhadap IPO, menggali tantangan dan ekspektasi pelaku usaha, serta menyusun rekomendasi terkait perbaikan regulasi dan penguatan infrastruktur pasar,” jelas Nyoman.
Selain itu, BEI juga memiliki unit kerja khusus yang secara aktif mendampingi perusahaan-perusahaan termasuk perusahaan dengan skala aset besar, baik swasta, BUMN, maupun BUMD dalam mempersiapkan IPO.
Baca Juga: Siap-siap, BEI Bocorkan Tiga Perusahaan Mercusuar Siap Melantai Akhir 2024 Ini
Pendampingan dilakukan melalui berbagai inisiatif seperti go public workshop, coaching clinic, one on one meeting, dan networking event yang mempertemukan pelaku usaha dengan profesi penunjang pasar modal.
“Inisiatif ini diharapkan dapat mempermudah akses perusahaan terhadap ekosistem pasar modal dan mempercepat proses transformasi menuju perusahaan terbuka,” terang Nyoman.
Sebelumnya, per 20 Juni 2025, BEI melaporkan terdapat sebanyak 14 perusahaan berada dalam antrean akan melangsungkan IPO di pasar modal Indonesia.
Rinciannya, sebanyak delapan perusahaan kategori beraset skala besar di atas Rp250 miliar, sebanyak lima perusahaan beraset skala menengah antara Rp50 miliar sampai Rp250 miliar, serta sebanyak satu perusahaan beraset skala kecil dengan aset di bawah Rp50 miliar.