13 Januari 2024
14:30 WIB
Penulis: Fitriana Monica Sari
JAKARTA - Direktur Penilaian Bursa Efek Indonesia (BEI) I Gede Nyoman Yetna menyampaikan bahwa sampai dengan 12 Januari 2024, telah tercatat tujuh Perusahaan yang mencatatkan saham di BEI dengan dana dihimpun Rp1,33 triliun.
Pada periode yang sama, terdapat 26 perusahaan dalam pipeline pencatatan saham BEI.
"Sampai dengan 12 January 2024 telah tercatat tujuh Perusahaan yang mencatatkan saham di BEI dengan dana dihimpun Rp1,33 triliun. Hingga saat ini, terdapat 26 perusahaan dalam pipeline pencatatan saham BEI," kata Nyoman kepada wartawan yang dikutip, Sabtu (13/1).
Lebih lanjut, Nyoman membeberkan klasifikasi aset perusahaan yang saat ini berada dalam pipeline merujuk pada POJK Nomor 53/POJK.04/2017. Di antaranya, dua perusahaan aset skala kecil atau aset di bawah Rp50 miliar, 18 perusahaan aset skala menengah atau aset antara Rp50 miliar sampai dengan Rp250 miliar, serta enam perusahaan aset skala besar atau aset di atas Rp250 miliar.
Dominasi sektor pipeline saham adalah Consumer Cyclicals 23,1%, Industrials 19,2%, Technology 19,2%, Consumer Non-Cylicals 15,4%, Basic Materials 7,7%, Energy 3,8%, Infrastructures 3,8%, Properties & Real Estate 3,8%, serta Transportation & Logistic 3,8%.
Baca Juga: Pekan Ini, IHSG Turun 1,49% ke 7.350,619
Untuk rincian sektornya, antara lain dua perusahaan dari sektor Basic Materials; enam perusahaan dari sektor Consumer Cyclicals; empat perusahaan dari sektor Consumer Non-Cyclicals.
Kemudian, satu perusahaan dari sektor Energy; lima perusahaan dari sektor Industrials; satu perusahaan dari sektor Infrastructures.
Lalu, satu perusahaan dari sektor Properties & Real Estate; lima perusahaan dari sektor Technology; serta satu perusahaan dari sektor Transportation & Logistic.
Sedangkan hingga saat ini, sambung Nyoman, telah diterbitkan empat emisi dari tiga penerbit EBUS dengan dana yang dihimpun sebesar Rp3,6 triliun.
Baca Juga: Apa Itu IHSG? Yuk Simak Sejarah dan Fungsinya
Sampai dengan 12 Januari 2024, terdapat 10 emisi dari delapan penerbit EBUS yang sedang berada dalam pipeline.
Kemudian untuk right issue, per tanggal 12 Januari 2024, tidak terdapat perusahaan tercatat yang telah menerbitkan right issue.
Selain itu, lanjut Nyoman, masih terdapat 24 perusahaan tercatat dalam pipeline right issue BEI.