c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

30 Desember 2021

13:30 WIB

BEI: Bursa Sepanjang Tahun 2021 Tumbuh Secara Positif

IHSG mencapai level 6.600,68 pada tanggal 29 Desember 2021, atau meningkat 10,4% dari posisi Desember tahun lalu.

Penulis: Fitriana Monica Sari

Editor: Dian Kusumo Hapsari

BEI: Bursa Sepanjang Tahun 2021 Tumbuh Secara Positif
BEI: Bursa Sepanjang Tahun 2021 Tumbuh Secara Positif
Direktur Utama KPEI Sunandar, Direktur Utama BEI Inarno Djajadi, dan Direktur Utama KSEI Uriep Budhi Prasetyo dalam Penutupan Perdagangan BEI Tahun 2021. BEI/Dok

JAKARTA – Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Inarno Djajadi menyampaikan bahwa aktivitas pasar modal sepanjang tahun 2021 bertumbuh secara positif. Hal itu tercermin dari kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang telah mencapai level 6.600,68 pada tanggal 29 Desember 2021, atau meningkat 10,4% dari posisi Desember tahun lalu. 

"Pertumbuhan IHSG tersebut bahkan sempat menembus rekor baru, yakni di level 6.723,39 pada 22 November 2021, melampaui IHSG sebelum terjadinya pandemi covid-19," kata Inarno dalam Konferensi Pers Penutupan Perdagangan BEI Tahun 2021 di Jakarta, Kamis (30/12). 

Sementara itu, lanjut dia, kapitalisasi pasar pada 29 Desember 2021 mencapai Rp8.277 triliun. Angka tersebut tercatat naik hampir 18% dibandingkan posisi akhir tahun 2020, yakni Rp6.970 triliun. 

Ia melanjutkan, aktivitas perdagangan turut membukukan kenaikan yang signifikan dibandingkan akhir tahun lalu. Rata-Rata Nilai Transaksi Harian (RNTH) tercatat di angka Rp13,39 triliun atau naik lebih dari 45% dibandingkan posisi akhir tahun lalu sebesar Rp9,2 triliun. 

Selanjutnya, frekuensi transaksi harian juga telah mencapai angka 1,29 juta kali transaksi atau naik 91% dibandingkan akhir tahun 2020. Inarno mengklaim bahwa ini merupakan nilai tertinggi jika dibandingkan dengan Bursa di Kawasan ASEAN sepanjang tiga tahun terakhir. 

"Pertumbuhan signifikan juga tercermin pada rata-rata volume transaksi harian yang telah mencapai 20,6 miliar saham atau naik lebih dari 80% dibandingkan akhir tahun lalu," imbuhnya. 

Menurut Inarno, tahun 2021 turut diramaikan oleh minat perusahaan untuk memobilisasi dana jangka panjang melalui pasar modal. Hingga 30 Desember 2021, telah terdapat 54 perusahaan tercatat yang melakukan Initial Public Offering (IPO) dan mencatatkan sahamnya di PT BEI. Sehingga, sebanyak 766 perusahaan telah mencatatkan sahamnya di BEI. 

"Total fund raised IPO saham mencapai Rp62,61 triliun, naik sebesar 1.022,35% dibandingkan dengan tahun 2020 dan merupakan nilai penggalangan dana tertinggi sepanjang sejarah pasar modal Indonesia," ujar Inarno. 

Dirinya pun menegaskan bahwa Indonesia masih menjadi Bursa dengan jumlah IPO terbanyak di Kawasan ASEAN selama tiga tahun berturut-turut sejak tahun 2019. 

"Pencapaian positif turut tercermin dari meningkatnya minat masyarakat untuk berinvestasi di pasar modal Indonesia," katanya. 

Total jumlah investor di pasar modal Indonesia per 29 Desember 2021 telah meningkat 92,7% menjadi 7,48 juta investor dari sebelumnya 3,88 juta investor per akhir Desember 2020. Jumlah ini meningkat hampir tujuh kali lipat dibandingkan tahun 2017. 

"Secara khusus, pertumbuhan investor ritel pada tahun 2021 ditopang oleh kalangan Milenial (kelahiran 1981-1996) dan Gen-Z (kelahiran 1997-2012) atau rentang usia ≤ 40 tahun sebesar 88% dari total investor ritel baru (per November 2021)," ungkap Inarno. 

Lonjakan pertumbuhan jumlah investor ritel, sebutnya, turut berdampak terhadap dominasi investor ritel terhadap aktivitas perdagangan harian di BEI yang mencapai 56,2% dari tahun sebelumnya sebesar 48,4%. 

"Peningkatan jumlah investor juga merupakan hasil dari upaya BEI dan stakeholders dalam melakukan sosialisasi, edukasi, serta literasi kepada masyarakat," tutur Inarno. 

Lebih lanjut, Inarno menuturkan, hingga 29 Desember 2021, di seluruh Indonesia telah berlangsung 10.117 kegiatan edukasi, dengan jumlah peserta mencapai lebih dari 1,2 juta orang. Dari seluruh kegiatan tersebut, lebih dari 97% kegiatan dilakukan secara daring, begitu pula dengan aktivitas sosialisasi kepada para stakeholders lainnya. 

Sementara itu, dalam rangka mendukung pengembangan industri pasar modal di tengah pandemi covid-19, tahun ini BEI memberikan sejumlah dukungan kepada stakeholders. Dukungan tersebut diberikan kepada Anggota Bursa (AB) sebagai bentuk dukungan pengembangan Migrasi Protokol Baru. 

Dukungan juga diberikan kepada Perusahaan Tercatat dan Calon Perusahaan Tercatat berupa relaksasi Initial Listing Fee (ILF), serta dukungan Pengembangan Pasar untuk kegiatan Edukasi atau Inklusi. 

"Total anggaran yang digunakan untuk pemberian dukungan tersebut mencapai Rp30 miliar," ujar Inarno.

Selain itu, dalam rangka Hari Ulang Tahun ke-44 Pasar Modal Indonesia dan membantu penanganan covid-19 serta berkontribusi dalam pemulihan ekonomi nasional, BEI bersama dengan Self-Regulatory Organization (SRO) mengalokasikan sejumlah anggaran untuk penanganan pandemi covid-19 melalui donasi sejumlah pendapatan levy SRO dan pendapatan jasa Kustodian sebanyak lima Hari Bursa sejak bulan Agustus 2021, dan dilaksanakan setiap bulan sekali sampai dengan penutupan perdagangan Bursa pada 30 Desember 2021. 

Hingga November 2021, total pendapatan levy SRO, fee jasa kustodian serta dana dari pelaku industri pasar modal Indonesia yang dialokasikan untuk donasi mencapai Rp59,98 miliar. 

Sejumlah Inisiatif

Untuk terus mendukung pengembangan pasar modal yang berkesinambungan, BEI bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan SRO juga turut secara aktif mengedepankan program terkait dengan Ekonomi Hijau atau Environmental, Social & Governance (ESG). 

Program itu meliputi fasilitas penerbitan green bond, reksa dana termasuk reksa dana diperdagangkan di Bursa dengan tema ESG, penerbitan indeks bertema ESG, efisiensi sarana pelaporan secara elektronik (paperless), peluncuran IDX Microsite ESG, serta rangkaian kegiatan edukasi dan kolaborasi bersama seluruh stakeholders untuk mengakselerasi program ekonomi hijau. 

Pada tahun 2021 pula, BEI telah meluncurkan sejumlah inisiatif meliputi peluncuran Decision Support System (DSS) Tahap II pada 19 Januari 2021 untuk menyediakan aplikasi yang dapat membantu OJK dan SRO dalam menganalisis data serta mengambil keputusan, peluncuran Klasifikasi Industri Baru (IDX-IC) pada 25 Januari 2021 yang selanjutnya menjadi acuan klasifikasi perusahaan tercatat bagi investor. 

Kemudian, diikuti dengan peluncuran aplikasi Whistle Blowing System (WBS) sebagai sarana pelaporan informasi bagi publik terkait tindakan yang bertentangan dengan Tata Kelola perusahaan. 

Dalam rangka meningkatkan kepercayaan stakeholders, BEI telah berhasil memperoleh sertifikasi ISO 37001:2016 Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP), berdasarkan audit yang dilaksanakan pada bulan Desember 2021 oleh Lembaga Sertifikasi British Standards Institution (BSI). 

Selain itu, BEI telah melakukan enhancement e-IPO, peluncuran indeks IDX-MES BUMN 17, peluncuran Enhancement SPPA terkait kuotasi Dealer Utama dan penyempurnaan UX sistem, serta peluncuran Daftar Efek Bersifat Ekuitas dalam Pemantauan Khusus (Notasi Khusus “X”). 

BEI juga senantiasa melakukan pengembangan Pasar Modal Syariah yang menghantarkan BEI selama tiga tahun berturut-turut berhasil meraih penghargaan The Best Islamic Capital Market pada GIFA Awards. 

Selanjutnya, pada akhir September 2021, telah terdapat PT BJB Sekuritas Jawa Barat sebagai Perusahaan Efek Daerah (PED) Pertama dan PT Mandiri Sekuritas sebagai AB sponsor pertama PED di BEI. 

Saat ini, BEI juga telah melaksanakan penyesuaian metodologi pembobotan indeks di BEI yang sebelumnya menggunakan Capped Adjusted Free Float Market Capitalization menjadi berdasarkan free float dan telah dilakukan secara bertahap sejak Juni 2021 hingga Mei 2022. 

Inisiatif terkini yang baru saja diluncurkan adalah Penyesuaian Mekanisme Perdagangan Efek bersifat Ekuitas melalui Penyesuaian Mekanisme Pre-Closing dan Penutupan Kode Broker yang telah resmi diberlakukan sejak 6 Desember 2021. Serta, penerbitan perubahan Peraturan I-A yang diharapkan dapat memperluas akses kepada calon Perusahaan Tercatat untuk menggalang dana melalui pasar modal dengan tetap memperhatikan kepentingan investor.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar