c

Selamat

Rabu, 5 November 2025

EKONOMI

30 September 2025

12:43 WIB

Begini Strategi KKP Kembangkan Industri Udang

Industri udang nasional memiliki potensi untuk lebih maju dan berdaya saing di pasar global.

Penulis: Ahmad Farhan Faris

<p id="isPasted">Begini Strategi KKP Kembangkan Industri Udang</p>
<p id="isPasted">Begini Strategi KKP Kembangkan Industri Udang</p>

Warga memanen udang vaname di salah satu tambak Depok, Siwalan, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah. Antara Foto/Harviyan Perdana Putra

JAKARTA - Direktur Jenderal Perikanan Budi Daya Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Tb Haeru Rahayu mengatakan, Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadikan industri udang lebih maju dan berdaya saing di pasar global. Untuk itu, KKP menyiapkan strategi untuk memajukan industri udang nasional khususnya di sektor hulu perikanan budidaya.

“Dengan kondisi eksisting seperti ketersediaan lahan, produksi nasional, dan posisi udang Indonesia di pasar global, kita memiliki peluang besar untuk menjadikan industri udang lebih maju, berdaya saing, dan berkelanjutan,” kata Tebe, sapaan akrabnya, melalui keterangan tertulis pada Selasa (30/9).

Ia menambahkan, KKP berupaya memperkuat dan menghasilkan induk udang unggul sehingga tak perlu lagi impor. Kata dia, pihaknya telah mengembangkan induk udang lokal bernama Nusa Dewa melalui Balai di Karangasem, Bali. 

Hal ini bertepatan dengan momen bulan bhakti kelautan dan perikanan dalam rangka peringatan HUT ke-26 tahun KKP yang jatuh tiap 26 Oktober.

Baca Juga: Kasus Udang Beku Tercemar Radioaktif, KLH Segel PT PMT

“Ini menjadi bukti nyata bahwa kita mampu menghasilkan produk unggul buatan Indonesia. Sudah saatnya kita bangga dengan karya anak bangsa,” ujarnya.

Adapun, kata dia, beberapa strategi yang disiapkan di hulu untuk memperkuat sektor industri budidaya udang. Pertama, melalui perbaikan atau penyusunan regulasi dengan menyederhanakan aturan perizinan agar lebih efisien, melakukan harmonisasi regulasi antara pusat dan daerah guna menghindari tumpang tindih, serta memastikan kebijakan yang diterapkan mendukung investasi sekaligus keberlanjutan lingkungan.

Kedua, penerapan protokol budi daya atau Good Aquaculture Practice dengan langkah-langkah seperti peningkatan kapasitas pembudidaya melalui pelatihan dan pendampingan, mendorong penggunaan teknologi ramah lingkungan dan biosecurity, serta menjamin kualitas udang sejak awal siklus produksi agar sesuai dengan standar internasional.

Selanjutnya, strategi lain dilakukan melalui dukungan pendanaan, antara lain penyediaan akses kredit lunak atau skema pembiayaan khusus bagi petambak, pemberian insentif bagi pembudidaya yang menerapkan praktik terbaik (best practices), serta menjalin kolaborasi dengan lembaga keuangan untuk memperluas akses modal.

Untuk itu, ia mengajak para pembudidaya untuk meninggalkan praktik lama yang tidak sesuai standar, termasuk penggunaan antibiotik. Sebagai alternatif, pemerintah mendorong penggunaan probiotik.

“Inovasi ini harus terus dikaitkan dengan aspek keekonomian agar bisa diadopsi dengan baik oleh pembudidaya di lapangan,” imbuhnya.

Baca Juga: Shrimp Club Indonesia Pastikan Udang Ekspor Aman Dikonsumsi

Mitra Strategis
Sementara itu, Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) University, Arif Satria mengatakan perguruan tinggi siap menjadi mitra strategis industri perikanan terutama dalam bidang riset dan pengembangan.

Menurut dia, IPB memiliki banyak hasil riset yang siap diaplikasikan mulai dari bioteknologi dan probiotik sebagai alternatif antibiotik, teknologi digital berbasis AI untuk monitoring, inovasi pakan berbahan lokal, hingga teknologi lingkungan berkelanjutan. Kata dia, sinergi antara pemerintah, perguruan tinggi, pelaku industri dan para pembudidaya adalah kunci keberhasilan.

“Yang paling penting adalah membangkitkan semangat bersama,” pungkasnya.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar