01 Desember 2022
08:00 WIB
Editor: Fin Harini
JAKARTA - Usai peresmian lembaga penyalur di tiga wilayah secara serentak yaitu Nias Selatan, Sambas, dan Hulu Sungai Selatan pada 2017, Program BBM Satu Harga Pertamina kini telah melayani kebutuhan energi masyarakat di 402 wilayah dalam 125 kabupaten Indonesia.
"Langkah ini adalah bukti Pertamina dalam menjamin ketersediaan energi yang terjangkau di seluruh wilayah Indonesia,” kata Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Subholding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero) Alfian Nasution di Jakarta, Rabu (30/12), dilansir dari Antara.
Untuk tahun ini, paparnya, Pertamina menargetkan 92 titik penyalur baru BBM Satu Harga. Dari target itu, 81 titik telah diresmikan dan sisanya 11 titik akan dipercepat penyelesaiannya.
Program BBM Satu Harga telah menyasar 54 kabupaten yang termasuk dalam wilayah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (3T).
Sebagai ujung tombak penyaluran energi, Alfian melanjutkan bahwa Pertamina Patra Niaga terus mendorong pemerataan akses energi terjangkau sebagai bentuk mendukung program pemerintah mewujudkan energi berkeadilan lewat Program BBM Satu Harga.
Sebaran titik BBM Satu Harga berfokus pada wilayah-wilayah di luar Jawa, Madura, Bali, atau wilayah yang memerlukan akses energi.
“Saat ini sebaran BBM Satu Harga antara lain sebanyak 62 berada di Sumatra, 86 di Kalimantan, 71 di Nusa Tenggara, 44 di Sulawesi, 57 di Maluku, 77 di Papua, dan 5 lainnya masuk ke wilayah Jawa, Madura, dan Bali," ucap dia.
Alfian menjelaskan, terdapat tantangan yang besar distribusi Program BBM Satu Harga, terutama ke wilayah 3T. Untuk wilayah 3T, dirinya mengungkapkan sudah biasa jika proses distribusinya menggunakan berbagai moda transportasi, baik darat, air, dan udara. Pergantian transportasi dilakukan sebanyak empat sampai lima kali, bahkan sampai delapan kali sebelum BBM dapat dinikmati masyarakat.
Dalam menjawab tantangan distribusi tersebut, Pertamina Patra Niaga terus berkoordinasi dalam memastikan proses distribusi berjalan dengan baik. Agar dapat melayani secara berkelanjutan, kehadiran BBM Satu Harga harus diimbangi dengan jaminan distribusi yang baik.
“Kami berterima kasih kepada seluruh kepala daerah yang telah memfasilitasi kehadiran lembaga penyalur BBM Satu Harga. Kami akan terus berkoordinasi memastikan distribusi BBM dapat berjalan dengan maksimal, tepat waktu, tepat jumlah, dan tepat kualitas, dalam rangka sinergi mewujudkan akses energi terjangkau bagi masyarakat,” tutur Alfian.
Sementara itu, Kepala BPH Migas Erika Retnowati mengatakan pihaknya mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk memastikan serta menjamin penyaluran energi, terutama ketersediaan BBM yang terjangkau di seluruh pelosok negeri.
"Terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung pelaksanaan Program BBM Satu Harga. Mudah-mudahan manfaat kehadiran program ini dapat dirasakan langsung oleh masyarakat, sehingga dapat menggerakkan roda perekonomian di wilayah 3T dan menjadi perwujudan energi berkeadilan bagi masyarakat Indonesia,” ujar Erika.