c

Selamat

Kamis, 25 April 2024

EKONOMI

06 Mei 2021

15:49 WIB

Baznas Dan Kemenkop UKM Salurkan Bantuan Bagi Pengusaha Warteg

Bantuan total Rp1 miliar akan menjaga pengusaha warteg agar tetap bertahan

Penulis: Yoseph Krishna

Editor: Fin Harini

Baznas Dan Kemenkop UKM Salurkan Bantuan Bagi Pengusaha Warteg
Baznas Dan Kemenkop UKM Salurkan Bantuan Bagi Pengusaha Warteg
Ilustrasi. Warga makan di Warteg Ellya yang telah menerapkan protokol kesehatan di Cilandak Timur, Jakarta, Senin (20/7/2020). ANTARAFOTO/Aprillio A

JAKARTA - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) bersinergi dengan Kemenkop UKM untuk menyalurkan bantuan sebesar Rp1 miliar kepada sejumlah pengusaha warteg yang terdampak pandemi. Selain itu, ke depannya kolaborasi tersebut juga akan dituangkan dalam bentuk pengelolaan zakat nasional.

Kolaborasi dengan Baznas itu sendiri diimplementasikan melalui bantuan senilai Rp1 miliar kepada sejumlah komunitas warteg. Bantuan itu kemudian dituangkan dalam pembelian paket-paket makanan di warteg untuk didistribusikan ke sejumlah tempat, seperti panti asuhan hingga pesantren.

Dampak dari kerja sama itu terhadap pelaku usaha warteg, antara lain adalah jaminan produk yang terserap dan finansial usaha yang terus berputar.

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menilai kolaborasi itu tak lepas dari realita banyaknya warteg yang terdampak pemberhentian kegiatan sekolah hingga bekerja yang dilakukan di rumah sehingga kegiatan usaha warteg terganggu.

"Tapi tentu jangan patah semangat. Kita sudah coba bantu agar teman-teman warteg bisa tetap berjualan dari online, nanti yang mengantar makanan itu dari pihak Gojek," tegasnya dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (6/5).

Sementara terkait pengelolaan zakat, menurutnya jika dialirkan ke masyarakat kurang mampu dengan metode yang tepat maka akan menjadi potensi ekonomi yang sangat besar.

"Untuk itu, saya akan coba perdalam kerja sama dengan Baznas terkait bagaimana pemanfaatan zakat ini untuk pemberdayaan ekonomi sektor mikro," kata Teten.

Lebih lanjut, Teten meyakini langkah untuk berkolaborasi, bekerja sama, serta bersinergi lintas pihak akan sangat tepat mengurangi beban yang dipikul para pelaku UMKM akibat dampak dari pandemi covid-19.

Beberapa sinergi yang telah terjalin antarpihak terkait sepanjang 2020 kemarin, sebut Teten, terbukti efektif karena diantara banyak negara di seluruh dunia, Indonesia dinilai memiliki ketahanan fiskal yang cukup tangguh.

Menurut Menteri Teten, pihaknya cukup terbantu dengan platform digital, seperti Gojek yang secara konsisten mentransformasikan para pelaku UMKM untuk masuk dan berjualan secara online.

"Pertumbuhan penjualan UMKM di marketplace online ini sangat signifikan meningkat dan ini patut kita syukuri," jelas Teten.

Topang Pemulihan
Mengutip sejumlah laporan pihak perbankan pada Kementerian Koperasi dan UKM, Teten Masduki mengatakan pembiayaan kredit dari UMKM mengalami peningkatan pada masa pandemi covid-19. Menurutnya, hal tersebut menjadi bukti UMKM bisa menjadi dinamisator ekonomi dari waktu ke waktu.

"Ketika ekonomi global dan nasional menghadapi masalah, UMKM ini yang paling lincah mengadaptasi situasi pasar baru, menghadapi perilaku konsumen yang baru, dan lain sebagainya," tuturnya.

Teten menambahkan, ekonomi Indonesia lebih banyak digerakkan oleh kekuatan ekonomi domestik, yakni konsumsi rumah tangga dan konsumsi pemerintah. Kedua faktor tersebut, kata dia, berhasil membuat roda UMKM masih bisa berputar.

Sebelum pandemi, konsumsi rumah tangga berhasil mencapai angka 53%. Akibat perebakan covid-19 secara global, Badan Pusat Statistik pun mencatatkan konsumsi rumah tangga anjlok hingga -2,63% dan berdampak pada pertumbuhan ekonomi sepanjang 2020 yang terkontraksi -2,07%.

"Pada kuartal IV 2020 dan kuartal I 2021, meskipun masih negatif tapi saya yakin konsumsi rumah tangga kita sudah mulai membaik, begitu pun dengan konsumsi pemerintah," tandas Teten.

 


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar