Bappebti Proyeksikan Pasar Kripto Di Indonesia Positif Jelang Akhir Tahun

JAKARTA - Menjelang akhir tahun 2024, Kepala Biro Pembinaan dan Pengembangan Perdagangan Berjangka Komoditi Bappebti Tirta Karma Senjaya mengatakan bahwa perkembangan kripto di Indonesia diproyeksikan positif lantaran beberapa koin terus mengalami kenaikan harga.

“Perkembangan kripto di Indonesia menjelang akhir tahun ini transaksi naik ya, lumayan, karena memang beberapa aset kripto lagi naik seperti Bitcoin. Di waktu awal minggu lalu kan saya sempat hadir di Web3Week itu masih US$75-76 ribu, sekarang sudah kemarin US$88-89-90 ribu sehingga kemudian di investor itu mulai banyak transaksi ya keluar masuk,” kata Tirta kepada wartawan, Selasa (19/11).

Dia menuturkan, walaupun pemicunya adalah Bitcoin namun transaksi altcoin juga ikut terdongkrak karena beberapa juga mengalami fluktuasi dengan banyak koin naik dan sedikit di antaranya turun.

“Jadi orang yang ingin bermain juga di jangka pendek investasi atau jangka panjang semua pada masuk ke pasar,” kata Tirta.

Untuk itu, pihaknya berharap sampai akhir tahun 2024 ini transaksi kripto juga mengalami kenaikan. Tirta menuturkan, hingga Oktober 2024 transaksi kripto di Indonesia mencapai Rp475 triliun.

“Ya mudah-mudahan sampai akhir tahun paling tidak kalau 10 bulan aja R475 triliun ya berarti harusnya masih bisa bertambah paling tidak sekitar nyampe Rp600 triliun lah. 600-an ya walaupun belum bisa melebihi di 2021,” ungkap dia.

Menurut Tirta, secara siklus pada tahun 2021 hampir semua aset kripto mencapai all time high (ATH) sehingga ia juga berharap hal yang sama bisa terjadi pada tahun 2025 nanti dan bisa mencatat rekor ATH yang baru.

Selain itu, menurutnya, pemerintah juga baru saja mengeluarkan persetujuan bagi Kontrak Berjangka Perpetual Aset Kripto untuk dapat diperdagangkan di PT Bursa Komoditi Nusantara (BKN) atau dikenal dengan Central Finansial X (CFX).

“Sehingga nanti transaksi juga bisa bertambah meningkat, plus ditambah kita sudah mengeluarkan produk perpetual ya, nah kan kalau idealnya kalau perpetual ini kalau sudah jalan gitu ya pasti tiga atau empat kali lebih besar dibandingkan spot market-nya ya seperti itu lah,” imbuhnya.

Kontrak Berjangka Perpetual Aset Kripto sendiri adalah kontrak yang nilainya berasal dari aset kripto. Kontrak ini tidak memiliki tanggal jatuh tempo dan memungkinkan investor atau nasabah mempertahankan posisi tanpa melakukan perpanjangan transaksi (rollover) secara berkala.

Hal tersebut memberikan fleksibilitas dan pilihan yang lebih beragam bagi investor dalam bertransaksi di industri kripto.

“Tapi kan kita masih baru awal ya, ketika nanti sudah dua kali lebih banyak dari spot aja untuk awal sudah luar biasa, apalagi kalau misalkan bisa empat kali lipat dari spot-nya kita sudah bisa membayangkan transaksi Indonesia untuk pasar kripto nanti akan bisa jadi lebih dari seribu (triliun) mungkin nah itu yang kita harus jaga,” jelasnya.