c

Selamat

Kamis, 6 November 2025

EKONOMI

09 Juni 2025

12:14 WIB

Bapanas Pastikan Bantuan Beras Juni-Juli 2025 Ke 18,3 Juta KPM Tepat Sasaran

Bapanas memastikan bantuan pangan beras yang mulai disalurkan Juni-Juli 2025 yang menyasar 18,3 juta KPM akan efisien dan tepat sasaran. Nantinya tiap KPM berhak mendapat beras sebanyak 20 kg

Penulis: Erlinda Puspita

Editor: Khairul Kahfi

<p>Bapanas Pastikan Bantuan Beras Juni-Juli 2025 Ke 18,3 Juta KPM Tepat Sasaran</p>
<p>Bapanas Pastikan Bantuan Beras Juni-Juli 2025 Ke 18,3 Juta KPM Tepat Sasaran</p>

Ilustrasi - Sejumlah warga membawa karung berisi beras dari Program Bantuan Pangan pemerintah. Dok Bapanas

JAKARTA - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menjamin, penyaluran bantuan pangan (banpang) beras pada Juni-Juli 2025 akan lebih efisien dan tepat sasaran. Adapun penyalurannya menggunakan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yang akan disalurkan bersama Bulog.

Lebih lanjut, banpang beras selaku salah satu stimulus ekonomi baru dialokasikan dan disalurkan langsung kepada total 18,3 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM), tiap penerima mendapat 20 kg beras. Dia mengungkap, basis data penerima banpang beras merupakan hasil implementasi Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN).

"Bantuan pangan dalam bentuk beras ini tentunya sudah disetujui Bapak Presiden Prabowo Subianto dalam rapat terbatas (ratas) 2 Juni lalu. Rencana kita targetkan penyaluran dimulai akhir Juni ini sampai dengan Juli. Nanti Bapanas akan menugaskan Bulog untuk itu," ujar Arief melalui keterangan resmi, Jakarta, dikutip Senin (9/6).

Baca Juga: Pemerintah Resmi Luncurkan Lima Insentif Ekonomi

Sementara ini, pihaknya masih memproses administrasi penganggaran lebih dahulu dengan Kementerian Keuangan. Namun secara paralel, Bulog telah diminta untuk memulai persiapan kemasan beras per 10kg, sehingga distribusi bisa dilakukan secara cepat.

Nantinya, Bapanas akan menerima data penerima dari DTSEN, selaku data nasional yang dikeluarkan Bappenas dan kroscek lapangan oleh BPS dan BPKP beserta kementerian lembaga lainnya, seperti Kemensos.

"Data terakhir yang telah terverifikasi sudah 16,5 juta dan perkiraan akan sampai 18,3 juta. Ini penting karena pesan Bapak Presiden harus tepat sasaran. Tidak boleh missed target," ungkap Arief.

Dia menjelaskan, untuk penyaluran banpang beras berupa 20 kg per keluarga yang disalurkan selama dua bulan, atau 10 kg/bulan. Meski demikian, Arief menargetkan agar pengiriman beras bisa dilakukan dalam sekali pendistribusian untuk dua bulan, sehingga lebih efisien.

Sementara estimasi anggaran yang dikeluarkan pemerintah untuk distribusi program banpang ini diperkirakan mencapai Rp4,9 triliun.

"Untuk kebutuhan program... Kan 18,3 juta penerima dikali 10 kg beras dikali dua bulan. Kemudian ada biaya distribusi, kemungkinan sekitar Rp4,9 triliun. Untuk pengawasannya, kami bekerja sama dengan seluruh kementerian lembaga, termasuk Satgas Pangan Polri. Jadi by name, by address dengan data penerima yang terverifikasi," imbuhnya.

Baca Juga: Bapanas Pastikan Distribusi Bantuan Pangan Beras Dan SPHP Tepat Sasaran

Bapanas pun memastikan, penyaluran bantuan pangan beras ini akan menyasar ke kelompok desil 1 hingga 7, sehingga banpang beras dapat langsung membantu masyarakat yang paling membutuhkan. 

Sementara untuk penyaluran akan dimulai pada akhir Juni 2025, dengan preferensi daerah-daerah yang didahulukan seperti Indonesia Timur dan beberapa daerah 3 TP (Tertinggal, Terdepan, Terluar, dan Perbatasan).

Penyaluran ditargetkan rampung pada pertengahan Juli dengan realisasi bantuan pangan beras minimal telah menyentuh 95%.

"Penargetan service level-nya di pertengahan Juli mendatang, kami harapkan sudah bisa di atas 95%," lanjut dia.

Arief mengeklaim, pelaksanaan bantuan pangan beras dapat berdampak positif mendorong pertumbuhan ekonomi nasional minimal ke posisi 5%. Selain itu, diharapkan juga dapat menjaga daya beli masyarakat.

Adapun total stok CBP yang dikelola Bulog saat ini sudah mencapai sekitar 4 juta ton lebih. Serapan setara beras dalam negeri pun telah tercapai di atas 80% dari target 3 juta ton. 

"Dengan stok yang sangat memadai tersebut pemerintah meyakini mampu mendistribusikan berbagai program intervensi perberasan ke depannya," jelasnya.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar