13 Maret 2024
19:29 WIB
Penulis: Erlinda Puspita
JAKARTA - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengklaim jika ketersediaan beras premium di pasar modern dan pasar tradisional saat sudah muncul atau tersedia di pasaran, sejalan dengan telah dilakukannya relaksasi atau kenaikan harga eceran tertinggi (HET) beras premium yang berlaku selama 10-23 Maret 2024.
Menurut Arief, hal ini sudah sesuai dengan fungsi relaksasi, agar ketersediaan beras di pasaran bisa mudah diakses.
“Beras di pasar modern dan tradisional kan sudah mulai muncul. Jadi salah satu fungsi relaksasi itu ya kemarin untuk yang memperoleh gabah di atas Rp8.000 sampai Rp9.000, bisa mengeluarkan berasnya,” jelas Arief saat ditemui usai Rapat Kerja Komisi IV DPR dengan Kementan dan Bapanas, Rabu (13/3).
Berdasarkan Peraturan Badan Pangan Nasional (Perbadan) nomor 7 Tahun 2023, HET beras medium ditetapkan untuk zona 1 (Jawa, Lampung, Sumatra Selatan, Bali, NTB, dan Sulawesi) sebesar Rp10.900 per kg dan beras premium Rp13.900 per kg.
Zona 2 (Sumatra selain Lampung dan Sumatra Selatan, NTT, dan Kalimantan) memiliki HET beras medium sebesar Rp11.500 per kg dan beras premium Rp14.400 per kg. Zona 3 (Maluku dan Papua) memiliki HET beras medium senilai Rp11.800 per kg dan beras premium sebesar Rp14.800 per kg.
Dengan adanya relaksasi HET beras premium sementara yang berlaku selama dua pekan ini, menaikkan HET masing-masing sebesar Rp1.000 per kg dari HET sebelumnya. Yaitu untuk zona 1 menjadi Rp14.900 per kg, zona 2 menjadi Rp15.400 per kg, dan zona 3 menjadi Rp15.800 per kg.
Arief menyampaikan jika relaksasi HET beras premium hanya dikhususkan bagi perusahaan penggilingan yang memperoleh gabah kering panen (GKP) di atas Rp8.000 per kg.
Dengan demikian, penggilingan bersedia mengeluarkan beras premium di ritel, dan akan berdampak pada pemenuhan ketersediaan, pasokan, dan harga beras premium di pasar tradisional maupun retail modern.
“Kemarin GKP itu di atas Rp8.000 kenyataannya. Jadi ada yang harga perolehannya memang sudah tinggi. Jadi kita kasih relaksasi 2 minggu untuk blast out,” ujar Arief.
Merujuk Peraturan Badan Pangan Nasional (Perbadan) Nomor 6 Tahun 2023 tentang Harga Pembelian Pemerintah (HPP) dan rafaksi Harga Gabah dan Beras, ditetapkan untuk harga gabah kering panen (GKP) di petani sebesar Rp5.000 per kg, GKP di penggilingan Rp5.100 per kg, gabah kering giling (GKG) di penggilingan Rp6.200 per kg, dan GKG di Bulog Rp6.300 per kg.
Namun Arief memastikan jika relaksasi HET beras premium tidak berlaku untuk pasokan beras di Food Station dan BUMD DKI. Sehingga beras di keduanya tetap menggunakan HET sebelumnya.
“Untuk Food Station dan BUMD DKI yang sudah dikasih beras premium, tetap Rp13.900 per kg, karena sudah dikasih dari 200 ribu ton kemarin dengan beras komersial Bulog itu Rp13.900 per kg. Tapi untuk yang kemarin belum mendapatkan dan diambil dengan harga gKP di atas Rp8.000 per kg, kita kasih relaksasi. Fair kan?,” kata Arief.
Arief juga menegaskan jika HET beras premium akan kembali seperti semula per tanggal 24 Maret 2024.
Ia juga meyakini jika harga beras akan berangsur turun sejalan dengan banyaknya stok dari hasil panen. Selanjutnya, bersamaan dengan musim panen beras, maka pihaknya menyatkan akan menjaga harga gabah di petani agar tidak terkoreksi terlalu dalam.
“Begitu panen padi mulai banyak, biasanya mulai terkoreksi harganya. Malah kita harus jaga harga di tingkat petani, jangan sampai terlalu jatuh juga,” pungkas Arief.