09 Oktober 2023
16:15 WIB
Penulis: Nuzulia Nur Rahma
JAKARTA - Laporan E-commerce Market Insight for FMCG Brands dari Compas menunjukkan barang konsumen yang bergerak cepat (FMCG) di Indonesia masih bisa terus berkembang meskipun TikTok Shop ditutup. Ini lantaran brand masih memiliki banyak opsi platform lain untuk berjualan.
Kesimpulan tersebut berdasarkan laporan hasil penelusuran pada TikTok Shop dan platform e-commerce, seperti Shopee, Tokopedia, dan Blibli untuk mengetahui data pasar FMCG di Indonesia periode 1 September-1 Oktober 2023.
CEO & Co-Founder Compas Hanindia Narendrata menyimpulkan, berdasarkan data yang dikumpulkan, terdapat ribuan bisnis dan brand FMCG yang memang terdampak pasca tutupnya TikTok Shop.
Namun, pihaknya juga melihat potensi yang cukup baik pada platform e-commerce seperti Shopee, Tokopedia, dan Blibli berdasarkan angka nilai penjualan dan jumlah transaksi yang diperoleh untuk kategori FMCG di Indonesia.
Proyeksi penjualan FMCG setelah TikTok Shop ditutup. Dok. Compas
"Berdasarkan data dari Compas.co.id, terdapat ribuan bisnis dan brand FMCG yang terdampak pasca tutupnya TikTok Shop. Di sisi lain, Compas.co.id melihat potensi yang cukup baik pada platform e-commerce seperti Shopee, Tokopedia, dan Blibli berdasarkan angka nilai penjualan dan jumlah transaksi yang diperoleh untuk kategori FMCG di Indonesia," katanya dalam pernyataan resmi, Senin (9/10).
Nilai penjualan pada kategori FMCG di TikTok Shop mencapai angka Rp1,33 triliun dengan jumlah transaksi sebanyak 17,75 juta dari lima kategori FMCG di Indonesia.
Angka nilai penjualan ini juga berpotensi diperoleh platform e-commerce seperti Shopee, Tokopedia dan Blibli pasca TikTok Shop ditutup.
Dari total transaksi tersebut, nilai penjualan yang terjadi pada kategori perawatan kecantikan sebesar Rp722 miliar, makanan minuman sebesar Rp272 miliar, ibu bayi sebesar Rp204 miliar, kesehatan sebesar Rp132 miliar, dan perlengkapan rumah sebesar Rp1 miliar.
Di samping itu, studi ini juga menelusuri bahwa pada periode 1 September-1 Oktober 2023 terdapat 17.000+ seller, 3900+ brand FMCG dan 118.000+ product listing pada kategori perawatan kecantikan, makanan minuman, ibu bayi, kesehatan, serta perlengkapan rumah yang akan terdampak dari tutupnya TikTok Shop.
Pada periode yang sama, Compas juga mengamati Shopee, Tokopedia, dan Blibli berdasarkan lima kategori FMCG yaitu perawatan kecantikan, makanan minuman, ibu bayi, kesehatan dan perlengkapan rumah.
Nilai penjualan yang terjadi pada Shopee sebesar Rp3,1 triliun dengan jumlah transaksi sejumlah 92,4 juta, Tokopedia meraih nilai penjualan sebesar Rp622,3 miliar dengan jumlah transaksi sejumlah 10,5 juta.
Sementara itu, Blibli meraih nilai penjualan sebesar Rp84,8 miliar dengan jumlah transaksi 1,7 juta. Studi itu juga menemukan pada kategori FMCG, kategori perawatan kecantikan memiliki pasar yang potensial di platform Shopee berdasarkan nilai penjualan sebesar Rp1,9 triliun.
Lebih lanjut, menurut Hanindia, perpindahan dan pemanfaatan platform e-commerce oleh
Seperti diketahui, mengikuti Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) No. 31 Tahun 2023 tentang Ketentuan Perizinan Usaha, Periklanan, Pembinaan, dan Pengawasan Pelaku Usaha dalam Perdagangan Melalui Sistem Elektronik (PMSE), TikTok Shop resmi menutup layanan penjualannya pada 4 Oktober 2023.
Dia mengatakan, arahan agar seller di TikTok Shop memindahkan lapaknya ke platform e-commerce lain sangat tepat. Ini karena platform lain memiliki pasar dan peluang yang sama besarnya dengan TikTok Shop.
"Sehingga, pelaku bisnis FMCG tidak perlu lagi khawatir untuk kehilangan pasar yang potensial ini. Dengan data dan solusi yang tepat, perpindahan dan pemanfaatan platform e-commerce seperti Shopee, Tokopedia, dan Blibli dapat menjadi solusi aktif dan kompetitif untuk kembali meraih peluang serta memaksimalkan nilai dan jumlah transaksi penjualan," kata Hanindia.