c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

02 September 2023

08:00 WIB

Bank Mandiri Targetkan Penyaluran Berkelanjutan 25% dari Total Kredit

Bank Mandiri menargetkan penyaluran Sustainable Portofolio di kisaran 25% dari total kredit (Bank Only).

Penulis: Fitriana Monica Sari

Bank Mandiri Targetkan Penyaluran Berkelanjutan 25% dari Total Kredit
Bank Mandiri Targetkan Penyaluran Berkelanjutan 25% dari Total Kredit
Ilustrasi. Pengunjung melihat booth KPR Bank Mandiri pada acara Find Your Property (FYP) Fest 2023 di Menara Mandiri, Sudirman, Jakarta, Senin (13/2/2023). ValidNewsID/Fikhri Fathoni

JAKARTA - Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Alexandra Askandar mengatakan penyaluran green financing Bank Mandiri secara konsisten terus bertumbuh. Hal ini merupakan wujud penerapan keuangan berkelanjutan dan implementasi prinsip Environment, Social and Governance (ESG).

Tercatat, BMRI mengalami pertumbuhan penyaluran kredit hijau, naik 10,2% secara tahunan (year on year/yoy) menjadi Rp115 triliun per Juni 2023.

Realisasi tersebut menjadikan Bank Mandiri sebagai market leader green financing di industri perbankan Tanah Air.

Hingga paruh pertama 2023, penyaluran green financing bank pelat merah ini berkontribusi sebesar 11,7% dari total portofolio kredit.

“Realisasi ini merupakan bukti nyata penerapan keuangan berkelanjutan oleh Bank Mandiri sekaligus wujud komitmen kami mendukung transisi Indonesia menuju net zero emission (NZE) tahun 2060 dan tercapainya United Nations Sustainable Development Goals (UN SDGs),” katanya dalam keterangan resmi, Jumat (2/9).

Alexandra menambahkan, sebagai salah satu First Movers on Sustainable Banking, Bank Mandiri terus menggenjot penyaluran green financing di Tanah Air. Kucuran kredit ini ditujukan untuk proyek-proyek atau kegiatan usaha berwawasan lingkungan dan berkelanjutan.

Hasilnya, sampai kuartal II/2023, porsi terbesar pembiayaan hijau Bank Mandiri disalurkan ke sektor pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture) sebesar Rp95,6 triliun.

Kemudian disusul penyaluran pembiayaan untuk sektor energi terbarukan (renewable energy) sebesar Rp8,9 triliun, eco-efficient products Rp4,7 triliun, dan clean transportation Rp3,2 triliun, serta sektor hijau lainnya sebesar Rp2,8 triliun.

Jelang peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-25 pada 2 Oktober 2023 mendatang, Bank Mandiri akan terus konsisten mendukung penerapan pembiayaan berkelanjutan sesuai POJK 51/2017, dengan menargetkan penyaluran Sustainable Portofolio di kisaran 25% dari total kredit (Bank Only).

Baca Juga: Bank Mandiri Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Kredit Perbankan RI Ke 8%

Bank Mandiri akan fokus pada beberapa sektor, seperti Pengelolaan Sumber Daya Alam Hayati Berkelanjutan, Energi Baru Terbarukan (EBT), Produk Eco-Efficient, serta Transportasi Ramah Lingkungan.

Untuk mencapai target itu, BMRI berkomitmen terus mengembangkan instrumen pendanaan (sustainable funding instruments) demi menghimpun permodalan untuk kemudian disalurkan melalui green financing.

Bank Mandiri baru saja menerbitkan green bond senilai Rp5 triliun pada Juni 2023. Penerbitan obligasi hijau ini merupakan bagian dari rencana Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berwawasan Lingkungan Berkelanjutan I Bank Mandiri dengan target dana Rp10 triliun.

Sebelumnya, pada tahun 2021, BMRI telah menerbitkan surat utang berkelanjutan (sustainability bond) senilai US$ 300 juta. Dan pada 2022, BMRI menjadi bank pertama di Indonesia yang menyediakan transaksi ESG Repo senilai US$500 juta.

Sektor Kelapa Sawit
Dalam penyaluran pembiayaan hijau, bank dengan logo pita emas ini memiliki kebijakan ESG secara spesifik untuk setiap sektor berupa ESG Credit Policy.

Untuk debitur di sektor kelapa sawit (crude palm oil/CPO) misalnya, Bank Mandiri mensyaratkan adanya sertifikat atau bukti pendaftaran ISPO/RSPO.

Adapun, pada Maret 2023 lalu, 83% dari debitur di sektor kelapa sawit telah mengantongi atau tengah memproses sertifikat ISPO/RSPO.

“Melalui green financing dan kriteria IAC, Bank Mandiri mendorong para debitur untuk bertransisi ke ekonomi hijau dan berkelanjutan,” ujar Alexandra.

Baca Juga: Bank Mandiri Kucurkan Kredit Rp1.272,07 T pada Kuartal II/2023 

Jika dipotret dalam rentang waktu lebih panjang, Bank Mandiri konsisten mencatatkan kenaikan pembiayaan ke sektor energi terbarukan. Kredit untuk energi terbarukan pada 2020 hanya Rp2,5 triliun. Lalu, naik menjadi Rp6,15 triliun di akhir 2022 lalu.

Beberapa proyek energi terbarukan yang mendapatkan kucuran green financing dari Bank Mandiri adalah Kerinci Hydro Power Plant dengan total kapasitas 2x45MW MW dan Malea Hydro Power Plant di Sulawesi Selatan.

Bank Mandiri juga menyalurkan pembiayaan untuk proyek Poso Hydro Power Plant dengan total kapasitas 515 MW.

“Bank Mandiri berkomitmen terus menyalurkan pembiayaan hijau sesuai rencana bisnis penyediaan listrik yang ditetapkan pemerintah, sebagai wujud konsistensi kami menerapkan keuangan berkelanjutan,” pungkas Alexandra.

Dukung ASEAN-Indo-Pacific Forum (AIPF)
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menyatakan siap mendukung pelaksanaan ASEAN-Indo-Pacific Forum (AIPF) yang akan dilaksanakan di Jakarta pada 5-6 September 2023 mendatang.

AIPF yang merupakan flagship event dari ASEAN Summit 2023, salah satunya akan fokus pada bidang Keuangan Berkelanjutan dan Inovatif (Sustainable & Innovative Financing).

Keuangan berkelanjutan merupakan bagian penting dalam upaya dunia memerangi perubahan iklim dan menuju ekonomi hijau dan pembangunan berkelanjutan (sustainable development).

AIPF sendiri merupakan bagian dari KTT ke-43 ASEAN dan KTT Asia Timur. Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, AIPF adalah inisiatif Indonesia sebagai Ketua ASEAN 2023.

“AIPF sebagai platform bagi sektor swasta, dan publik, termasuk BUMN, dari ASEAN dan mitra di Kawasan Indo-Pasifik untuk berdiskusi dan menghasilkan kerja sama bisnis yang inklusif, kolaboratif, dan konkret," ujar Erick.

Potensi sustainable financing di Indonesia diklaim sangatlah besar. Menteri Keuangan Sri Mulyani sempat menyatakan beberapa waktu lalu bahwa Indonesia setidaknya membutuhkan investasi sebesar US$200 miliar untuk pembangunan berkelanjutan dalam 10 tahun ke depan.

Oleh karena itu, Bank Mandiri berkomitmen terus mengembangkan sustainable banking. Bank bersandi saham BMRI ini, konsisten mengembangkan produk-produk keuangan berkelanjutan, baik dari sisi pembiayaan hijau (green financing) maupun dari sisi pendanaan (sustainable funding instruments).

“Dalam sustainable financing, sektor keuangan berperan memobilisasi sumber daya dan modal untuk mengatasi perubahan iklim dan mendukung transisi menuju ekonomi rendah karbon,” ujar Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Alexandra Askandar.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar