07 Desember 2023
17:56 WIB
Penulis: Fitriana Monica Sari
Editor: Fin Harini
JAKARTA - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menyampaikan, hingga kuartal III/2023, perseroan telah menyalurkan kredit ke sektor berkelanjutan sebesar Rp253 triliun. Angka ini 24,9% dari total kredit perseroan.
Pembiayaan ke sektor hijau Bank Mandiri telah menembus Rp122 triliun, atau 48,22% dari portofolio sektor berkelanjutan. Dibandingkan total penyaluran kredit perseroan, porsi pembiayaan hijau alias green financing setara 12%.
Penyaluran green financing ini memperkuat posisi Bank Mandiri sebagai market leader dengan share kurang lebih 30%.
"Hasilnya, Bank Mandiri kini menjadi pemimpin industri dengan pangsa lebih dari 30% di sektor ramah lingkungan," kata Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi dalam acara Mandiri Sustainability Forum (MSF) 2023 di Jakarta, Kamis (7/12).
Sementara dari sisi pendanaan, Bank Mandiri telah menerbitkan Sustainability Bond sebesar US$300 juta dengan 8,3 kali oversubscription rate.
Darmawan menambahkan, pada awal 2023, Bank Mandiri juga sudah menerbitkan Green Bond Tahap I sebesar Rp5 triliun yang merupakan bagian dari rencana Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) dengan target dana sebesar Rp10 triliun.
Adapun, obligasi ini merupakan implementasi Bank Mandiri untuk mendorong pembiayaan ke sektor Kategori Usaha Berwawasan Lingkungan yang selaras dengan kebijakan regulator.
Kemudian, Bank Mandiri pun diklaim menjadi bank pertama di Indonesia yang melakukan ESG Repo Transaction dengan nilai mencapai US$500 juta.
Tidak berhenti di situ, Darmawan menyebut pihaknya juga secara konsisten telah mengadopsi praktik-praktik ESG secara lebih luas, termasuk di dalam operasional perusahaan.
“Ketidakpastian ekonomi dan geopolitik saat ini telah menggeser isu keberlanjutan (sustainability) menjadi ketersediaan energi (energy affordability). Meski demikian, kami percaya bahwa isu ESG akan menjadi mainstream. Sekalipun ada guncangan, hal ini tetap menjadi penting ke depan,” ujarnya.
Upaya Rendah Karbon
Selain itu, lanjut Darmawan, Bank Mandiri turut mengambil bagian dalam perdagangan perdana karbon di Indonesia pada September 2023 lalu. Hal ini untuk mendukung upaya pemerintah dalam membentuk mekanisme pasar guna mencapai target pengurangan gas rumah kaca.
Ke depan, Darmawan menegaskan bahwa Bank Mandiri berkomitmen untuk menjadi yang terdepan dalam rencana pemerintah menjalankan transisi rendah karbon.
Bank dengan logo pita emas tersebut juga mengambil berbagai langkah ambisius dalam tujuan operasional untuk mencapai operasi emisi nol bersih (net zero) pada tahun 2030.
Untuk mencapai target ini, Bank Mandiri memanfaatkan upaya digitalisasi melalui platform Livin' by Mandiri dan Kopra by Mandiri.
Selain itu, perseroan melakukan upaya netral karbon melalui pemasangan panel surya, berinvestasi pada kendaraan listrik sebagai mobil operasional, mengembangkan pelacakan karbon digital, dan mentransformasi kantor cabang fisik.
"Sejak tahun 2021, kami telah menutup lebih dari 200 cabang," ungkap Darmawan.
Sementara untuk aspek sosial, kata Darmawan, tujuan Bank Mandiri adalah mendorong dampak sosial dan berkontribusi terhadap pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan melalui berbagai inisiatif inklusi keuangan dan program CSR.
Oleh karena itu, Bank Mandiri menyelenggarakan Mandiri Sustainability Forum (MSF) 2023 sebagai platform penting untuk tindakan nyata mewujudkan perekonomian rendah karbon yang selaras dengan pilar pertama Bank Mandiri.
MSF 2023 dirancang tidak hanya untuk menyoroti praktik terbaik global, namun juga untuk menggali wawasan berharga yang disesuaikan dengan konteks khusus praktik berkelanjutan di lanskap Indonesia.
Menurut Darmawan, MSF 2023 dihadiri jajaran pemimpin panelis yang luar biasa yang memiliki pemahaman komprehensif tentang kondisi keberlanjutan saat ini dan menentukan arah strategis untuk masa depan.
"Melalui upaya kolektif ini, Bank Mandiri sangat antusias untuk menavigasi kompleksitas pembiayaan berkelanjutan, memastikan bahwa tindakan kita saat ini menjadi landasan bagi lanskap keuangan yang berketahanan dan sadar lingkungan di masa depan," pungkasnya.