22 Agustus 2023
18:24 WIB
Penulis: Fitriana Monica Sari
JAKARTA - PT Bank Mandiri (Persero) memangkas proyeksi pertumbuhan kredit perbankan di Indonesia pada tahun 2023 menjadi di kisaran 8%-9%, atau relatif di bawah ekspektasi awal tahun 2023.
Sebelumnya, Bank Mandiri memproyeksi pertumbuhan kredit perbankan nasional tahun ini mampu berada di kisaran 10%-11%. Artinya, ada selisih sebesar 2%-3% dari target awal.
"Berdasarkan nowcasting kami, pertumbuhan kredit akan berada di kisaran 8%-9%, atau relatif di bawah ekspektasi awal tahun kami yang berada di kisaran 10%-11%," ujar Chief Economist PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Andry Asmoro dalam Media Gathering & Presentasi Macroeconomic Outlook Mandiri, Selasa (22/8).
Meski merevisi proyeksi kredit industri perbankan nasional, namun Bank Mandiri konsisten mempertahankan target kreditnya. Bank Mandiri yakin hingga akhir tahun 2023 kredit akan tumbuh dikisaran 10%-12% yoy.
"Kalau saya rasa untuk bank mandiri tdk menurunkan ekspektasi pertumbuhan kredit bank mandiri sendiri," tegasnya.
Menurut Andry, beberapa sektor yang tadinya berpotensi untuk mendorong peningkatan akan permintaan kredit perbankan dalam negeri ternyata mengalami tekanan alias pressure.
Dia mencontohkan, terdapat penurunan yang cukup besar terhadap ekspor. Hal ini yang memudian memberikan tekanan kepada permintaan kredit di tahun 2023.
Lebih lanjut, dia menjelaskan, sektor perbankan sejatinya masih menunjukan tren positif, meski mulai termoderasi.
Baca Juga: Masih Mandek di Kemenkeu, Perbankan Tunggu Aturan Turunan KUR 2023
Realisasi sementara, pertumbuhan kredit pada Juni 2023 tumbuh 7,76% melambat jika dibandingkan akhir kuartal I/2023 sebesar 9,9%.
Di sisi lain, pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) juga terus melambat, tercatat mencapai 5,79% pada bulan Juni. Hal ini seiring perilaku nasabah yang kembali menggunakan dananya untuk konsumsi atau investasi.
"Namun demikian, likuiditas perbankan secara umum masih cukup memadai, terefleksi dari rasio Loan to Deposit (LDR) yang masih berada pada 82%, sehingga masih akan dapat menopang akselerasi pertumbuhan ekonomi ke depan," kata Andry.
Ia menambahkan, Pemerintah dan Bank Indonesia juga terus mengeluarkan kebijakan yang akomodatif bagi perekonomian dan sektor perbankan.
Kebijakan repatriasi devisa hasil ekspor (DHE) diperkirakan akan menopang likuiditas sistem keuangan dan menopang pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.
“Bank Indonesia (BI) juga mengindikasikan pertumbuhan kredit tahun 2023 ini akan mencapai kisaran 9-11%. Saya meyakini bahwa perbankan akan selalu menjaga profile kualitas asetnya meskipun pertumbuhan kredit mulai termoderasi,” imbuh Asmo.
Realisasi Kredit Bank Mandiri
Bank Mandiri pun turut mendorong pertumbuhan ekonomi dengan aktif menyaluran pembiayaan. Bank Mandiri berhasil menyalurkan kredit secara konsolidasi tumbuh 11,8% (yoy) mencapai Rp1.272,07 triliun.
Asal tahu saja, pertumbuhan kredit ini jauh di atas pertumbuhan industri perbankan pada Juni 2023 sebesar 7,8% (yoy).
Menurut Andry, pertumbuhan kredit ini beriringan dengan kinerja keuangan perseroan yang semakin solid. Tercermin dari laba bersih Bank Mandiri secara konsolidasi melesat 24,9% yoy menjadi Rp25,2 triliun hingga Juni 2023.
Kinerja Bank Mandiri juga terlihat dari sisi profitabilitas yang terus meningkat. Return on Equity (ROE) Tier-1 bank only telah menyentuh 25,8% atau naik 275 basis poin (bps) secara tahunan. Sementara, posisi net interest margin (NIM) bank only terjaga solid di level 5,30%.
Baca Juga: Bank Mandiri Kucurkan Kredit Rp1.272,07 T pada Kuartal II/2023
Bank pelat merah ini pun telah menerapkan tiga pilar implementasi nilai lingkungan (environmental), sosial (social), dan tata kelola (governance) atau ESG. Hasilnya, sampai dengan Juni 2023, Bank Mandiri telah menyalurkan portofolio berkelanjutan sebesar Rp242 triliun.
Dari portofolio itu, porsi yang khusus untuk portofolio hijau sebesar Rp115 triliun atau 11,7% dari total portofolio kredit Bank Mandiri.
“Tantangan ke depan memang tidak akan berkurang dibanding tahun ini, namun kami yakini bahwa di tengah volatility selalu terdapat opportunity,” tambah Andry.