c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

27 September 2023

15:47 WIB

Bank Mandiri Beli 3.000 Ton CO2 di Bursa Karbon

Bank Mandiri berkomitmen untuk mengedepankan Environmental, Social, and Governance (ESG) pada aspek bisnis dan operasional.

Penulis: Fitriana Monica Sari

Editor: Fin Harini

Bank Mandiri Beli 3.000 Ton CO2 di Bursa Karbon
Bank Mandiri Beli 3.000 Ton CO2 di Bursa Karbon
Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi menteri dan pejabat terkait meluncurkan secara resmi Bursa Karbon Indonesia di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (26/9/2023). Dok/BEI

JAKARTA - PT Bank Mandiri Persero (Tbk) menyebut telah melakukan pembelian sekitar 3.000 ton CO2 pada perdagangan perdana Bursa Karbon, Selasa (26/9). 

"Pembelian ini dilakukan sebagai bentuk dukungan perseroan dalam upaya pemerintah menurunkan emisi nasional," kata Corporate Secretary Bank Mandiri Rudi As Aturridha kepada Validnews, Rabu (27/9).

Sebagai ESG Leader di Indonesia, Bank Mandiri juga menyambut positif seluruh regulasi atau Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) yang akan diatur terkait skema perdagangan pasar karbon untuk mendukung transisi ekonomi rendah karbon dan mengakselasi target Indonesia menuju Net Zero Emission (NZE) 2060.

Rudi menyebutkan, hal ini berkaitan dengan komitmen bank pelat merah untuk mengedepankan Environmental, Social, and Governance (ESG) pada aspek bisnis dan operasional.

"Bank Mandiri dengan visi ‘Becoming Indonesia’s Sustainability Champion for a Better Future’ melalui tiga pilar keberlanjutan, yaitu Sustainable Banking, Sustainable Operation dan Sustainability beyond banking, Bank Mandiri berkomitmen untuk mencapai Lead Indonesia’s Transition to Low Carbon Economy, Net Zero Emissions in Operations by 2030 dan Catalyzing for Social Impact to achieve SDGs," terangnya.

Baca Juga: Resmikan Bursa Karbon, Jokowi Optimis RI Jadi Poros Karbon Dunia

Lebih lanjut, dia menjelaskan, pada pilar Sustainable Banking, Bank Mandiri berkomitmen meningkatkan sustainable portfolio sesuai POJK 51/2017, dan mengembangkan produk keuangan berkelanjutan pada segmen wholesale maupun ritel.

"Per Juni 2023, Bank Mandiri telah menyalurkan sustainable portfolio sebesar Rp242 triliun atau 25% dari total portofolio dengan porsi pembiayaan hijau (green financing) sebesar Rp115 triliun," ungkap Rudi.

Melalui pembiayaan hijau ini, Bank Mandiri telah membiayai berbagai kegiatan usaha berfaktor lingkungan dan proyek-proyek energi terbarukan, serta clean transportation.

Bank Mandiri, lanjutnya, juga telah memiliki produk instrumen keuangan dalam mendukung transisi low carbon economy di Indonesia, seperti Sustainability Bonds, Green Bonds, ESG Repo, Investasi ESG berupa green mutual funds, serta pembiayaan segmen retail pada EV dan panel surya.

Kemudian pada pilar Sustainable Operation, Bank Mandiri terus berupaya mengurangi jejak karbon dan emisi dari aktivitas operasionalnya. 

Bank Mandiri pun turut menerapkan green business mindset untuk seluruh pegawai. Dengan inisiatif ini, diharapkan seluruh mandirian memiliki mindset dan pola kerja yang mengedepankan aspek ESG.

"Beberapa langkah dan inovasi yang dilakukan, antara lain meluncurkan digital carbon tracking, menggunakan electric vehicle sebagai kendaraan operasional, instalasi panel surya, dan inisiatif carbon insetting melalui restorasi dan konservasi lahan, dan mendorong efisiensi energi serta optimalisasi air daur ulang di kantor operasional Bank Mandiri," jelas dia.

Baca Juga: BRI Ikut Serta Dalam Transaksi Perdagangan Perdana Bursa Karbon

Inklusi dan Literasi Keuangan
Sementara itu, pada pilar Sustainability Beyond Banking, Bank Mandiri secara aktif meningkatkan inklusi keuangan dan literasi finansial melalui penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR), pembinaan Mandiri Agen, kolaborasi dengan fintech seperti Amartha & Crowde.

Selain itu, pembinaan petani melalui program Rice Milling Unit (RMU), serta menggandeng Pekerja Migran Indonesia (PMI) pada program Mandiri Sahabatku.

Tak hanya Bank Mandiri, beberapa bank juga menjadi pembeli Unit Karbon pada perdagangan perdana IDXCarbon, di antaranya PT Bank Central Asia Tbk (BCA), PT Bank CIMB Niaga Tbk, dan PT Bank DBS Indonesia.

Selain bank, ada pula perusahaan lain, yaitu PT BNI Sekuritas, PT BRI Danareksa Sekuritas yang merupakan bagian dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI), PT CarbonX Bumi Harmoni.

Selanjutnya, PT MMS Group Indonesia, PT Multi Optimal Riset dan Edukasi, PT Pamapersada Nusantara, PT Pelita Air Service, PT Pertamina Hulu Energi, dan PT Pertamina Patra Niaga.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar