12 Juli 2024
11:25 WIB
Bank DKI Didapuk Sebagai Best Bank 2024 Kategori BPD
Bank DKI meraih penghargaan The Best Bank Awards 2024 kategori Bank Pembangunan Daerah (BPD) Kelompok Bank Berdasarkan Modal Inti (KBMI) II atau sampai dengan Rp14 triliun
Bank DKI meraih penghargaan The Best Bank Awards 2024 kategori Bank Pembangunan Daerah (BPD) Kelompok Bank Berdasarkan Modal Inti (KBMI) II atau sampai dengan Rp14 triliun. dok Bank DKI
JAKARTA – Kinerja apik Bank DKI di tahun buku 2023, kembali menuai apresiasi. Kali ini, Bank BUMD milik pemerintah Provinsi DKI Jakarta tersebut meraih penghargaan The Best Bank Awards 2024 kategori Bank Pembangunan Daerah (BPD) Kelompok Bank Berdasarkan Modal Inti (KBMI) II: Sampai dengan Rp14 Triliun, dari media Investortrust.id.
Penghargaan tersebut diterima langsung oleh Sekretaris Perusahaan Bank DKI Arie Rinaldi, mewakili Direktur Utama Bank DKI Agus H. Widodo, pada gelaran Investortrust Best Bank 2024 yang diselenggarakan di Jakarta, Kamis (11/07). Dalam keterangan tertulisnya, Agus mendedikasikan penghargaan yang diterima kepada seluruh pemangku kepentingan, khususnya nasabah, pemegang saham dan mitra bisnis yang terus memberikan kepercayaan kepada Bank DKI.
“Pencapaian ini tentunya menjadi semangat bagi Bank DKI untuk terus menghadirkan produk dan layanan perbankan yang mampu menjawab kebutuhan perbankan bagi para nasabah dan mitra kerja Bank DKI," ujar Agus dalam keterangannya yang diterima, Jumat (12/7).
Penghargaan Best Bank 2024 diberikan oleh media Investortrust.id sebagai apresiasi kepada Bank yang memiliki performa mengesankan sepanjang tahun 2023. Penilaian pemenang penghargaan The Best Bank Awards 2024 ini berdasarkan pengelompokan modal inti (KBMI) atau penilaian tertinggi atas kinerja sepanjang tahun 2023-2024. Selain itu, pemenang dari penghargaan Best Bank 2024 juga berdasarkan penilaian dan keputusan dari dewan juri Independen.
Sebagai informasi, Bank DKI terus menginisiasi pengembangan dan inovasi produk dan layanan berbasis digital untuk perluasan aksesibilitas. Di antaranya pengembangan JakOne Mobile, pembayaran elektronik berbasis kartu JakCard dan dukungan UMKM dengan sistem keagenan JakOne Abank. Termasuk berbagai upaya kolaborasi, seperti elektronifikasi pembayaran terintegrasi pada moda transportasi, tempat wisata kelolaan Pemprov DKI, digitalisasi pembayaran pasar kelolaan Perumda Pasar Jaya, hingga berbagai kolaborasi digital dengan BPD, BUMD dan entitas lainnya.
Terbaru, Bank DKI juga memperkenalkan Jakarta Tourist Pass sebagai solusi digital berbasis kartu elektronik (JakCard) dan aplikasi (JakOne Pay) yang dirancang untuk memberikan kemudahan bagi wisatawan, seperti mengakses informasi destinasi populer, transportasi, pembayaran, serta layanan pariwisata lainnya di Jakarta.
Agus menambahkan, penghargaan Indonesia Best Bank Awards 2024 yang diperoleh Bank DKI menjadi apresiasi dan memotivasi Bank DKI untuk terus memperluas akses keuangan dan meningkatkan nilai tambah atas produk dan layanan, termasuk melalui berbagai langkah sinergi.
“Penghargaan ini menjadi semangat bagi seluruh insan Bank DKI dalam menghadirkan inovasi layanan perbankan dalam perwujudan capaian perusahaan untuk menjadi bank pilihan bagi masyarakat Jakarta,” lanjut Agus.
Arie Rinaldi menyampaikan, penghargaan ini juga turut mendorong Bank DKI dalam mengembangkan produk dan layanan yang inovatif, serta memperkuat posisi sebagai bank pembangunan daerah yang terpercaya.
“Bank DKI terus berupaya untuk mengembangkan inovasi dalam produk dan layanan perbankan digital yang semakin memudahkan nasabah, mitra bisnis, dan pemangku kepentingan lainnya. Dengan terus memperbarui dan meningkatkan layanan digital, Bank DKI bertekad menjadi pilihan utama dalam memenuhi kebutuhan perbankan nasabah,” pungkasnya.
Laba Tertinggi
Sekadar mengingatkan, Bank DKI Bank DKI membukukan laba bersih Rp1,02 triliun sepanjang 2023. Laba bersih ini naik 8,63% ketimbang tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp939 miliar. Catatan penting lainnya, laba sebesar itu merupakan pencapaian laba bersih tertinggi sepanjang sejarah, sejak Bank DKI berdiri tahun 1961.
"Pencapaian kinerja ini merupakan salah satu milestone Bank DKI yang terwujud berkat dukungan dan kepercayaan dari seluruh pemangku kepentingan," kata Direktur Keuangan dan Strategi Bank DKI Romy Wijayanto dalam keterangan resminya kala itu.
Peningkatan laba bersih ini didorong pendapatan bunga yang tumbuh 17,82% menjadi Rp5,34 triliun pada kuartal IV-2023, serta peningkatan fee based income sebesar 8,47% dari sebelumnya Rp576,00 miliar menjadi Rp624,77 miliar pada kuartal IV-2023.
Bank DKI menyalurkan kredit termasuk pembiayaan syariah sebesar Rp52,00 triliun atau tumbuh sebesar 7,50% pada kuartal IV-2023. Pertumbuhan kredit dan pembiayaan didorong oleh segmen kredit ritel yang tumbuh sebesar 49,01% menjadi Rp1,93 triliun pada kuartal IV-2023.
Sementara itu, pertumbuhan segmen kredit mikro naik sebesar 42,67% menjadi Rp3,66 triliun pada kuartal IV-2023. Akselerasi tersebut mendorong peningkatan porsi kredit UMKM secara akumulasi dibanding total kredit Bank DKI hingga mencapai 10,74% pada akhir 2023.
"Peningkatan porsi UMKM ini selaras dengan visi dan misi Bank DKI serta sebagaimana harapan pemegang saham Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk bisa terus meningkatkan pemberdayaan UMKM," kata Romy.
Selain itu, kredit konsumer mencatat pertumbuhan 11,58% menjadi Rp22,10 triliun, kredit komersial (termasuk term loan) juga tumbuh 6,37% menjadi Rp17,56 triliun. Kredit menengah tumbuh 1,34% menjadi Rp1,92 triliun, sedangkan penyaluran kredit sindikasi mencapai sebesar Rp4,84 triliun.
Kualitas Aset
Pertumbuhan kredit ini juga diikuti dengan kualitas aset yang sangat baik, dengan indikator rasio kredit bermasalah (Non-Performing Loan/NPL Gross) yang terjaga pada level rendah 1,76% dengan NPL Nett sebesar 0,58%, serta posisi Coverage Rasio Kredit (CKPN) sampai dengan 223,85%.
Adapun untuk Dana Pihak Ketiga, Bank DKI memfokuskan pada penghimpunan dana murah (Low Cost Fund). Ini tercermin pada pertumbuhan dana giro sebesar 5,72% menjadi sebesar Rp18 triliun dan dana tabungan sebesar Rp11,68 triliun atau tumbuh 2,22%.
Direktur Teknologi & Operasional Amirul Wicaksono mengatakan, Bank DKI banyak melakukan pengembangan dan inovasi produk dan layanan berbasis digital untuk perluasan aksesibilitas produk dan layanan keuangan kepada masyarakat.
"Bank DKI juga melakukan berbagai upaya dengan elektronifikasi pembayaran secara terintegrasi pada moda transportasi, tempat wisata kelolaan Pemprov DKI, digitalisasi pembayaran pasar kelolaan Perumda Pasar Jaya, hingga berbagai kolaborasi dengan BPD, BUMD dan entitas lainnya," tegas Amirul.
Adapun jumlah pengguna aplikasi JakOne Mobile mobile banking Bank DKI mencapai 2,23 juta orang atau tumbuh 12,11% pada kurtal IV-2023. Sementara itu, volume transaksi tercatat sebesar 29,62 juta transaksi dan nominal transaksi mencapai Rp30,63 triliun.
Sementara itu, jumlah pengguna aplikasi JakOne Abank, yang merupakan layanan perbankan sistem keagenan dengan menggunakan perangkat Mobile Point of Sale (MPOS) mencapai 4,99 ribu agen. Angka ini tumbuh 170,42%, dengan volume transaksi sebesar 3,18 juta transaksi dan nominal transaksi mencapai Rp1,72 triliun.
Untuk pengguna JakOne Merchant yang menyediakan layanan pembayaran secara real time dengan menggunakan QRIS mencapai 31,47 ribu merchant atau tumbuh 101,39%, dengan volume transaksi sebesar 3,25 juta transaksi dan nominal transaksi mencapai Rp533,55 miliar.