c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

06 September 2023

20:52 WIB

Bangun Pabrik di Cikarang, Daikin Tanam Modal Rp6 Triliun di RI

Produsen AC asal Jepang, Daikin, tanam modal Rp6 triliun untuk bangun pabrik dua pabrik di Cikarang

Penulis: Aurora K M Simanjuntak

Editor: Fin Harini

Bangun Pabrik di Cikarang, Daikin Tanam Modal Rp6 Triliun di RI
Bangun Pabrik di Cikarang, Daikin Tanam Modal Rp6 Triliun di RI
Deputi Bidang Pengembangan Iklim Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM, Iwan Suryana. ValidNewsID/ Aurora K Simanjuntak

JAKARTA – Direktur PT Daikin Airconditioning Indonesia & PT Daikin Industries Indonesia, Budi Mulia mengatakan pihaknya akan menanamkan modal senilai Rp6 triliun.

Budi menerangkan suntikan modal itu untuk membangun 2 pabrik di Cikarang. Ia menyebutkan investasi senilai Rp3,3 triliun untuk pembangunan pabrik 1 dan Rp2,7 untuk pembangunan pabrik 2.

"Daikin Industries Indonesia sendiri yang di Cikarang itu total investasi Rp6 triliun. Pertama yang sudah kita realisasi adalah Rp3,3 triliun, untuk yang pabrik kedua itu adalah 2,7 triliun jadi total 6 triliun," kata Budi Mulia dalam Konferensi Pers di Menara Astra, Jakarta, Rabu (6/9).

Ia menuturkan, pabrik AC itu ditargetkan melakukan produksi perdana sebanyak 500 set AC rumah tangga pada Desember 2024. Kemudian akan meningkatkan produksinya menjadi 1 juta set AC pada April 2025.

Baca Juga: Investasi di RI, Pemerintah Pastikan Malaysia Dapat Partner Lokal Oke

Budi juga menargetkan pembangunan pabrik 1 itu akan menyerap sedikitnya 2.500 tenaga kerja. Sementara pembangunan pabrik 2 ditargetkan bisa menyerap sebanyak 1.600 tenaga kerja.

Budi pun menuturkan pabrik AC baru di Cikarang akan memproduksi AC inverter yang hemat listrik dengan refrigeran R32 yang lebih ramah lingkungan. Menurutnya, itu akan mengurangi emisi karbon saat produksi masif.

"Di pabrik ini juga dengan mendukung netral karbon, jadi kita menggunakan teknologi-teknologi seperti robot dan juga IoT untuk mendukung pemerintah," kata Budi.

Gandeng Mitra Lokal
Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mendorong perusahaan besar untuk menanamkan modalnya di Indonesia dengan sekaligus menggandeng perusahaan lokal.

Deputi Bidang Pengembangan Iklim Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM, Iwan Suryana mencontohkan produsen AC, PT Daikin Airconditioning Indonesia selaku salah satu investor di Indonesia.

"Kami bersyukur PT Daikin sudah memilih Indonesia sebagai tujuan investasi. Kami akan memberikan perhatian, bantuan bila ada kendala," ujarnya.

Lebih lanjut, Iwan mendorong pelaku industri, seperti Daikin Indonesia untuk mengembangkan teknologinya dan menggunakan energi baru terbarukan (EBT). Ia menilai hal itu penting karena bisa mengurangi emisi karbon di Indonesia.

Menurutnya, keberadaan industri air conditioning (AC) itu dilematis. Ia menganggap AC sangat dibutuhkan saat kondisi panas, tetapi akan berisiko jika industri AC tidak menggunakan teknologi canggih dalam proses pembuatannya dan melepas banyak emisi karbon ke udara.

Baca Juga: Ada Hilirisasi, Kontribusi Manufaktur Ditargetkan Kembali ke 20% PDB

Dengan kata lain, industri harus selaras dengan fokus pemerintah dalam menurunkan emisi karbon atau menuju net zero emission. Jika abai, risikonya tinggi, di mana perusahaan justru akan menambah emisi karbon.

"Kita harapkan industri Daikin ini bisa mengurangi lah ya, bisa memberikan teknologi baru nanti yang bisa mengurangi polusi," tutur Iwan.

Selanjutnya, Iwan menyampaikan pentingnya kolaborasi antara investor asing dan perusahaan lokal atau usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Ia menekankan itu juga tertuang dalam Peraturan Menteri Investasi 1/2022.

Ia menyebutkan Daikin yang tengah membangun pabrik AC ramah lingkungan itu bisa berkolaborasi dengan pengusaha lokal di Cikarang.

Selain itu, Iwan juga berharap pembangunan pabrik AC baru di Cikarang tersebut dapat menyerap banyak tenaga kerja baru. Utamanya, masyarakat yang berada di sekitar pabrik.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar