08 November 2024
08:44 WIB
Bahlil Minta Djoko Siswanto Tingkatkan Lifting Minyak
Menteri ESDM minta Djoko Siswanto meningkatkan lifting minyak dari sumur migas yang sudah dieksplorasi dan pangkas perizinan serta koordinasi yang menghambat pergerakan KKKS.
Penulis: Yoseph Krishna
Editor: Fin Harini
Djoko Siswanto saat dilantik oleh Menteri ESDM Bahlil Lahadalia sebagai Kepala SKK Migas di Kantor Kementerian ESDM, Kamis (7/11). ValidNewsID/Yoseph Krishna
JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia telah melantik Djoko Siswanto sebagai Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menggantikan Dwi Soetjipto.
Djoko Siswanto sebelumnya menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional (DEN). Sebelum itu, dirinya juga sempat dilantik menjadi Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi pada tahun 2018 oleh Ignasius Jonan yang kala itu menjabat sebagai Menteri ESDM.
Di sektor minyak dan gas bumi, Djoko bukanlah orang baru. Dari latar belakang pendidikan, dia pernah menempuh studi S1 Teknik Perminyakan di Institut Teknologi Bandung, S2 Master of Business Administration in Oil and Gas Management University of Dundee.
Pelantikan Djoko Siswanto sebagai Kepala SKK Migas diatur dalam Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 78 Tahun 2024 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi yang ditetapkan Presiden Prabowo Subianto pada 4 November 2024.
Dalam beleid itu, Dwi Soetjipto diberhentikan secara terhomat sebagai Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi. Pemerintah pun berterima kasih atas andil dan jasa-jasa Dwi Soetjipto selama enam tahun menjabat sebagai Kepala SKK Migas.
"Kedua, mengangkat Saudara Djoko Siswanto sebagai Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi," tulis peraturan tersebut.
Pada momen pelantikan itu, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia meminta Kepala SKK Migas yang baru untuk mempercepat upaya peningkatan lifting minyak nasional yang saat ini stuck di level 600-an ribu barel per hari (BOPD).
"Ada sudah selesai bor atau eksplorasi 301, sebagian 195 di PT Pertamina dan sebagian di tempat lain. Saya minta Pak Djoko yang baru dilantik untuk menuntaskan, itu pekerjaan utama Bapak," pesan Bahlil.
Kemudian, Ketua Umum Partai Golongan Karya (Golkar) itu meminta Kepala SKK Migas agar memangkas seluruh perizinan yang menyulitkan pergerakan kontraktor kontrak kerja sama (KKKS).
"Pangkas semua aturan dan koordinasi yang menghambat eksplorasi ataupun untuk meningkatkan lifting. Sampaikan pada saya, kita selesaikan bersama-sama," tandasnya.
Djoko juga diminta proaktif menyambangi KKKS untuk menanyakan pemanis apa saja yang mereka perlukan dalam rangka memasifkan kegiatan eksplorasi dan mendongkrak lifting minyak.
Bahlil meyakini Djoko Siswanto bisa mengemban jabatan sebagai Kepala SKK Migas dengan baik mengingat sepak terjangnya yang cukup mumpuni di sektor migas, mulai dari Dirjen Migas, Deputi di SKK Migas, hingga terakhir Sekjen Dewan Energi Nasional.
"Saya lihat CV Bapak pernah menjadi Dirjen Migas, deputi di SKK Migas, jadi udah tahu mana jalan lurus dan yang bengkok. Saya ingin jalan lurus saja, jangan bengkok-bengkok, saya dulu mantan pemain di jalan bengkok," pungkas Menteri Bahlil.