c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

18 September 2023

09:18 WIB

Bahlil Jelaskan Percepatan Proyek Rempang

Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia memberikan penjelasan terkait percepatan pengembangan proyek Rempang Eco City.

Bahlil Jelaskan Percepatan Proyek Rempang
Bahlil Jelaskan Percepatan Proyek Rempang
Penandatanganan Kerja Sama Investasi Xinyi Group dan Indonesia, yang disaksikan langsung oleh Presiden Joko Widodo di Chengdu, Jumat (28/7). Kementerian Investasi/BKPM

BATAM - Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia memberikan penjelasan terkait percepatan pengembangan proyek Rempang Eco City yang terkesan terburu-buru sehingga menimbulkan protes dari warga.

Menurut Bahlil, investasi itu tidak seperti buah yang tumbuh dari sebuah pohon. Investasi itu harus direbut sehingga bisa menciptakan lapangan pekerjaan.

"Kami ini berkompetisi, negara tujuan foreign direct investment (FDI) terbesar di ASEAN saat ini diraih negara Singapura di posisi pertama. Sementara itu, Indonesia dengan luas wilayah lebih besar, justru berada di posisi kedua. Ini kami mau merebut investasi untuk menciptakan lapangan pekerjaan," kata Bahlil di Batam Kepulauan Riau, Minggu (17/9) (18/9) seperti dilansir Antara.

Baca Juga: Bahlil: Sosialisasi Tak Optimal Picu Kericuhan di Rempang

Untuk itu, Bahlil menegaskan, perebutan proyek investasi asing ini butuh kecepatan dan ketepatan yang tidak menimbulkan kerugian di satu pihak.

"Kalau kita terlalu lama, memangnya mereka (investor) mau menunggu kita? Kita butuh mereka, tapi di sisi lain, juga harus menghargai yang di dalam," ujarnya.

Dia mengungkapkan total nilai investasi yang akan diserap dari proyek strategis nasional (PSN) Rempang Eco-City ini mencapai lebih dari Rp300 triliun. Di pengembangan tahap awal, investor akan menggelontorkan kurang lebih Rp175 triliun.

Dengan itu, menurutnya, akan berdampak positif terhadap capaian pendapatan negara, serta dampaknya juga dapat dirasakan oleh masyarakat berupa lapangan pekerjaan yang melimpah.

Baca Juga: Sip! Indonesia Bakal Punya Pabrik Panel Surya US$11,6 M

"Kalau ini lepas, itu berarti potensi capaian PAD (pendapatan asli daerah) dan penciptaan lapangan pekerjaan untuk saudara-saudara kita di sini akan hilang," jelasnya.

Namun, kata dia, tentu pihaknya akan menggunakan cara-cara yang lebih humanis dalam menghadapi masyarakat Pulau Rempang yang terdampak relokasi akibat proyek ini.

"Kami akan mengerahkan cara-cara yang lembut," kata dia


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar