c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

15 Januari 2025

20:46 WIB

Bahlil Imbau Perbankan Jangan Hanya Salurkan Kredit Konsumtif

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia meminta perbankan mengucurkan kredit untuk proyek hilirisasi, selain memberikan kredit konsumtif. 

Penulis: Yoseph Krishna

Editor: Fin Harini

<p id="isPasted">Bahlil Imbau Perbankan Jangan Hanya Salurkan Kredit Konsumtif</p>
<p id="isPasted">Bahlil Imbau Perbankan Jangan Hanya Salurkan Kredit Konsumtif</p>

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyampaikan paparannya pada pembukaan Indonesia Mining Summit 2024 di Jakarta, Rabu (4/12/2024). AntaraFoto/Indrianto Eko Suwarso

JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengatakan sudah seharusnya perbankan di Indonesia menyalurkan kredit pada proyek-proyek yang dapat menumbuhkan perekonomian secara berkualitas.

Dalam hal ini, Bahlil menilai seharusnya perbankan di dalam negeri tak ragu untuk menyalurkan kredit untuk proyek hilirisasi yang tengah digenjot oleh pemerintah.

"Kreditnya jangan kredit konsumsi, ada lah kredit-kredit standby loan. Dia (bank) sudah harus mampu kredit yang diberikan itu yang berkualitas, yang mampu melahirkan multiplier effect dan sekaligus menciptakan nilai tambah," kata dia saat ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Rabu (15/1).

Menurutnya, kritik yang selama ini dilayangkan terhadap proyek hilirisasi tak lepas dari pendanaan yang digunakan berasal dari perbankan asing.

Tak heran, manfaat nilai tambah dari proyek-proyek hilirisasi tidak dirasakan maksimal di Indonesia, tetapi malah mengalir ke luar negeri.

"Kalau orang perbankan, orang pinjam bank di luar negeri, begitu produksi yang dia harus setor itu kan pokok tambah bunga dulu, harus dikirim ke luar negeri," jelas Menteri Bahlil.

Karena itu, Bahlil menegaskan strategisnya proyek hilirisasi harus menjadi kesadaran kolektif, termasuk oleh pihak perbankan untuk menyalurkan pendanaan mereka.

"Standby loan harusnya dikasih kredit yang hilirisasi, yang IRR-nya bagus. Masa tidak mau dengan proyek yang 6-7 tahun break even point?" sebutnya.

Bahlil beberapa waktu lalu juga telah menegaskan pemerintah bakal meminimalisir penggunaan APBN untuk proyek-proyek hilirisasi.

Sebagai Ketua Satuan Tugas Hilirisasi dan Ketahanan Energi Nasional, Bahlil bakal memberi ruang bagi APBN untuk mengurus urusan rakyat seperti program Makan Bergizi Gratis (MBG), kesehatan, pembangunan infrastruktur, dan lain sebagainya.

"Jadi biarlah APBN mengurus urusan rakyat, urusan makanan bergizi, kesehatan, infrastruktur, tapi yang urusan ekonomi dalam konteks hilirisasi, kita harus mencari, harus inovasi," ujarnya, Jumat (10/1)

Karena itu, Satgas Hilirisasi dan Ketahanan Energi Nasional bakal mencari sumber pendanaan lain, baik dari pasar modal maupun perbankan.

"Kita harus mencari uang dari swasta murni, bisa dari pasar modal atau dari perbankan," tegas Bahlil.

Bukan hanya bank-bank BUMN, ia juga meminta perbankan swasta mau mengucurkan pembiayaan bagi proyek hilirisasi.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar