c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

26 September 2025

20:23 WIB

Bahlil Dukung Aksi Korporasi Pertamina, Gabungkan Tiga Subholding

Penggabungan tiga subholding Pertamina diharapkan bisa memperbaiki kinerja dan pelayanan kepada masyarakat.

Penulis: Yoseph Krishna

Editor: Fin Harini

<p id="isPasted">Bahlil Dukung Aksi Korporasi Pertamina, Gabungkan Tiga Subholding</p>
<p id="isPasted">Bahlil Dukung Aksi Korporasi Pertamina, Gabungkan Tiga Subholding</p>

Ilustrasi Gedung Graha Pertamina di Jakarta, Sabtu (03/09/2022). ValidNewsID/Fikhri Fathoni

JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia buka suara soal rencana PT Pertamina untuk menggabungkan tiga subholdingnya, yakni PT Pertamina Patra Niaga, PT Kilang Pertamina Internasional, dan PT Pertamina International Shipping.

Menteri Bahlil menekankan aksi korporasi itu sepenuhnya menjadi urusan PT Pertamina dan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara). Selain itu, aksi korporasi juga merupakan hal yang lazim dilakukan oleh sebuah perusahaan.

"Aksi korporasi itu kan hak prerogratif daripada Pertamina dan Danantara. Jadi, silakan saja karena itu adalah domain dari mereka," ucapnya saat berkunjung ke Ruang Wartawan Kementerian ESDM, Jumat (26/9).

Baca Juga: Bakal Ada Kajian Bersama Soal Konsolidasi BUMN Oleh Danantara

Pemerintah, dalam hal ini Kementerian ESDM, ia tekankan mendukung penuh aksi korporasi yang dijalankan dalam rangka mendongkrak kinerja atas perusahaan pelat merah tersebut.

"Kami di pemerintah hanya mensupport apa yang terbaik untuk Pertamina," sambung Bahlil.

Dia berharap, aksi korporasi yang dilakukan bisa meningkatkan kualitas pelayanan, produktivitas, serta kinerja PT Pertamina. Pasalnya, Pertamina merupakan perusahaan milik negara dan simbol kehadiran negara di tengah masyarakat.

"Pertamina ke depan harus profesional. Sekarang sudah profesional, tapi kita ingin dia meningkatkan kualitas pelayanan yang lebih baik," tegas Bahlil Lahadalia.

Alasan Integrasi
Sekadar informasi, Direktur Utama PT Pertamina Simon Aloysius Mantiri beberapa waktu lalu mengungkapkan pihaknya bakal mengintegrasikan operasional tiga subholding, yakni PT Pertamina Patra Niaga, PT Kilang Pertamina Internasional, dan PT Pertamina International Shipping.

Rencana itu ia ungkapkan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VI DPR. Dijelaskan Simon, integrasi tiga anak usaha dilakukan dalam rangka menyelaraskan prioritas inisiatif perusahaan dengan visi dan arah dari BPI Danantara.

Dia menyebut, proses integrasi PT Pertamina Patra Niaga, PT Kilang Pertamina Internasional, dan PT Pertamina Internasional Shipping saat ini tengah berjalan dan ditargetkan bisa rampung pada akhir 2025 mendatang.

"Dari operasional bisnis kita, kita akan melakukan integrasi hilir, yaitu penggabungan operasional PT Pertamina Patra Niaga, PT Kilang Pertamina Internasional, dan PT Pertamina International Shipping yang kita targetkan selesai akhir tahun 2025 ini," tegas Simon di Gedung Parlemen, Kamis (11/9).

Baca Juga: UU Bubarkan Kementerian Jadi Badan Pengatur BUMN

Simon menggarisbawahi, integrasi tiga subholding dilakukan dalam rangka optimalisasi bisnis di seluruh lini. Dengan begitu, setiap aktivitas operasional bisa berjalan lebih efisien dan efetif.

"Dan yang tak kalah penting, semua langkah tersebut dilakukan untuk menjaga reputasi perusahaan dan memperkuat kepercayaan stakeholder melalui advokasi kebijakan yang kuat dan komunikasi yang efektif," kata dia.

Lebih lanjut, Simon kepada awak media selepas RDP dengan Komisi VI DPR menjelaskan salah satu alasan penggabungan tiga subholding itu ialah mengecilnya margin PT KPI di tengah menurunnya permintaan akibat kondisi global.

Di lain sisi, produksi Kilang Pertamina Internasional meningkat dengan beroperasinya kilang-kilang baru. Hal tersebut lantas menjadi satu dari sekian musabab anjloknya laba PT Pertamina.

"Secara konsolidasi kan akan berpengaruh kurang baik ke bottom line perusahaan. Dengan demikian supaya lebih efektif, ada kajian di kita untuk menggabungkan antara Kilang, PIS, dan PPN," jelas dia.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar