11 Desember 2024
16:48 WIB
Bahlil Ajak Menteri Investasi Selidiki Proyek Kilang Pertamina Di Balikpapan
Mangkraknya proyek RDMP Balikpapan berakibat pada semakin tingginya impor minyak.
Penulis: Yoseph Krishna
Proyek Strategis Nasional (PSN) Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan, Kalimantan Timur. dok.Pertamina
JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia kembali menyinggung kelanjutan proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan yang tak kunjung usai dikerjakan oleh PT Pertamina melalui PT Kilang Pertamina Internasional.
Kali ini, Bahlil mengajak Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani guna membentuk tim khusus untuk menyelidiki proyek tersebut.
"Kalau tidak salah dulu ini difasilitasi oleh Kementerian Investasi terhadap TKDN dan master list-nya. Jadi kalau boleh bila perlu kita bentuk tim dari Kementerian Investasi, kami akan ikut bapak-bapak untuk kita periksa ini," tutur Bahlil dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Investasi 2024 di Jakarta, Rabu (11/12).
Menurut Bahlil, mangkraknya proyek itu menjadi salah satu penyebab impor minyak Indonesia yang semakin tinggi.
"RDMP di Kalimantan Timur ini bagian tugas Pak Rosan dengan saya untuk kita mengecek. Begitu RDMP-nya tidak selesai-selesai, impornya ini naik terus," ujar dia.
Dirinya juga mencurigai ada permainan dari para importir minyak yang sengaja membuat beberapa bagian dari RDMP menjadi rusak dan menghambat jalannya proyek tersebut.
"Jadi kami akan ikut bapak-bapak untuk kita periksa ini, ini sengaja, apakah para importir yang sengaja membuat barang ini rusak supaya impor terus atau apa? Nah, ini problemnya," tegas Bahlil.
Bukan kali pertama, Bahlil beberapa waktu lalu juga telah mempertanyakan insiden kebakaran yang terjadi di Crude Distilation Unit (CDU) IV Balikpapan pada Mei 2024 milik anak usaha PT Pertamina, yakni PT Kilang Pertamina Internnasional.
Pihaknya pun telah menemui Nicke Widyawati yang kala itu menjabat sebagai Direktur Utama PT Pertamina untuk memastikan kilang di Balikpapan itu benar-benar terbakar dan bukan sengaja dibakar untuk tujuan tertentu.
"Kemarin saya diskusi sama Bu Dirut Pertamina, RDMP kita di Balikpapan itu kenapa terbakar? Saya sempat tanya ini terbakar beneran atau memang sengaja dibakar," tutur Bahlil di Jakarta Convention Center, Rabu (9/10).
Pasalnya sejak masih menjabat sebagai Menteri Investasi/Kepala BKPM hingga saat ini sebagai Menteri ESDM, Bahlil menyebut penyelesaian insiden di Kilang Balikpapan itu tak juga rampung.
"Sejak saya masih di BKPM, saya sudah turun itu tinjau proyek, sampai sekarang tidak selesai-selesai," tandasnya.
Dia pun mengaitkan kejadian tersebut dengan kondisi lifting minyak RI yang terus menurun dari tahun ke tahun. Menurutnya di tengah upaya itu, ada kebahagiaan dari importir apabila pemerintah gagal mendongkrak lifting minyak.
"Kalau lifting kita tidak naik, yang senang importir dan mungkin doanya setiap hari agar lifting kita tidak naik-naik. Saya bilang ya ini sesama pemain mengerti lah kira-kira begitu. Saya kasih tahu teman-teman kementerian, sudahlah jangan main-main," kata Bahlil Lahadalia.