13 Juni 2024
11:20 WIB
Astro Indonesia Beberkan Tantangan dan Cuan Bisnis e-Grocery
Perilaku masyarakat belanja serba online membuat cuan bisnis e-grocery di Indonesia. Namun ada juga tantangan masing-masing bisnis e-grocery Tanah Air.
Penulis: Aurora K M Simanjuntak
CEO, founder, dan co-founder Astro dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (12/6). Validnews/Aurora KM Simanjuntak
JAKARTA - Startup bisnis online grocery atau e-grocery, Astro Indonesia melihat tren belanja daring (online) yang marak dilakukan masyarakat di kota-kota besar Indonesia sebagai peluang cuan untuk mendirikan layanan jasa e-grocery.
Chief Executive Officer (CEO) Astro Indonesia Vincent Tjendra menilai sekarang ini pengguna internet di Indonesia sudah sangat banyak. Sejak pandemi pada 2020, menurutnya tren belanja online di kalangan masyarakat pengguna internet dan smartphone tinggi.
Sejalan dengan perilaku masyarakat tersebut, Vincent pun menjajaki industri quick commerce dengan mendirikan layanan jasa e-grocery. Pada 2021, aplikasi e-grocery Astro Indonesia itu pun meluncur di platform Google Play dan App Store.
"In general, memang Indonesia itu online banget, seiring dengan itu, belanja juga makin banyak yang online. Nah kita lihat ada kesempatan ini, kita kenalkan konsep belanja online Astro," ujarnya dalam Konferensi Pers di Jakarta, Rabu (12/6).
Vincent menjelaskan, saat ini layanan e-grocery Astro Indonesia baru ada di beberapa titik, di antaranya kawasan Jakarta, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jadetabek). Setelah dua setengah tahun bisnis online grocery ini berdiri, Astro akan membidik Bandung untuk melakukan ekspansi layanan.
Namun dia tidak dapat memastikan waktu implementasi rencana ekspansi layanan Astro ke kota-kota lainnya. Dia mengklaim, pihaknya tidak terburu-buru untuk segera hadir di kota lain, sebab perusahaan saat ini fokus menjaga kualitas layanan, stok produk grocery dan konsumen.
"Jadi kita terpacu lagi untuk lebih baik, tapi nanti kita infokan lah ya kapan (ekspansi), karena harapannya bisa membuka lebih banyak lagi (layanan), menjangkau lebih banyak lagi (customer)," tutur Vincent.
Tidak hanya soal cuan dan layanan, CEO Astro Indonesia juga mengungkapkan ada beberapa tantangan menjalani bisnis di sektor e-grocery Indonesia. Di antaranya, kecilnya margin yang didapat ketimbang biaya operasional, serta mekanisme pemberian layanannya.
Dia pun menyampaikan tips cara Astro bertahan di tengah tantangan tersebut. Salah satunya, memilih menjual produk yang bervariasi sesuai kebutuhan masyarakat, sehingga produk yang ditawarkan dalam aplikasi Astro tidak bersifat homogen. Selain itu, harus berinovasi.
"Saya sudah berkarir sebelumnya, dari beberapa yang sudah dijalanin, Astro ini yang paling menantang menurut saya, karena perintilannya banyak ya," ucap Vincent.
Dia menjelaskan printilan yang dimaksud adalah, perlakuan terhadap tiap produk yang di stok dalam gudang Astro itu berbeda-beda. Sedikitnya, saat ini ada 15.000 barang di gudang Astro. Kemudian, pelaku usaha juga perlu memperhatikan inovasi dan layanan yang diberikan kepada mitra sekaligus para pelanggan Astro.
"Makanya kita jual barang-barang yang bervariasi jadi customer sekali beli itu bisa yang macam-macam, seperti sayur, buah, daging, popok, barang rumah tangga. Syukurnya dalam 2,5 tahun ini kita bisa mencapai nilai positif lah secara finansial, gimana caranya pemasukan kita ada," imbuh Vincent.
Hanya saja, dia tidak menjelaskan lebih rinci mengenai capaian positif finansial Astro Indonesia yang dimaksud. Dia juga tidak menyebutkan nominal atau persentase capaian tersebut.
Pada kesempatan yang sama, Vice President of Channel Operations Astro Felix Aprilio Rahardjo mengakui menjalankan bisnis quick commerce seperti layanan delivery online grocery itu tidak mudah. Menurutnya, banyak proses bisnis yang perlu disiapkan sebelumnya.
"Apakah Astro bisnis yang relatif mudah? Sebenarnya online delivery itu bisnis yang tidak semudah itu, banyak proses yang harus kita siapkan. Mulai dari gudang, pengiriman barang dan lainnya, lalu belum lagi jumlah stok barang dan lokasi yang tepat, biar barangnya selalu ada dan bisa dibeli," katanya.
Terkait inovasi terkini layanan e-grocery, Felix pun mengungkapkan Astro Indonesia telah menyediakan jaminan garansi berupa fitur klaim garansi di aplikasi. Dengan begitu, apabila terjadi kesalahan dalam pengiriman produk, Astro bisa mengembalikan ongkos kirim secara utuh.
Selain pengembalian ongkos kirim, dia mengutarakan Astro pun menjamin akan menukar produk yang bermasalah, seperti cacat atau rusak ketika sampai di tangan pembeli. Lewat klaim garansi, lanjutnya, Astro akan mengganti barang tersebut, dan mengirimkan barang yang kelupaan atau kurang.
"Oleh karena itu, kita rilis inovasi baru kita, Jaminan Garansi, agar belanja lebih aman dan nyaman. Misalnya pengiriman telat karena banjir, macet dan lainnya, nanti ongkir (ongkos pengiriman) akan diganti 100% langsung oleh Astro," tutup Felix.