06 September 2025
11:10 WIB
Anjlok Parah! Asing Lepas Investasi RI Rp16,85 T Pekan Ini
BI melaporkan investor asing terpantau menjual kepemilikan instrumen investasi RI sebesar Rp16,85 triliun di pekan ini. Kondisi ini meningkat drastis dari pekan lalu yang hanya Rp250 miliar.
Penulis: Siti Nur Arifa
Editor: Khairul Kahfi
JAKARTA - Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Ramdan Denny Prakoso melaporkan, investor asing terpantau menjual kepemilikan instrumen investasi di Indonesia sebesar Rp16,85 triliun pada perdagangan di pekan pertama September 2025.
Modal keluar ini menunjukkan tren negatif yang lebih dalam dibanding pekan sebelumnya, di mana asing baru terpantau melepas kepemilikan modal sebesar Rp250 miliar. Adapun aliran modal keluar pekan ini serentak disebabkan oleh penjualan SRBI, saham dan SBN.
“Berdasarkan data transaksi 1-3 September 2025, nonresiden tercatat jual neto sebesar Rp16,85 triliun, terdiri dari jual neto sebesar Rp3,87 triliun di pasar saham, Rp7,69 triliun di pasar SBN dan Rp5,29 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI),” ungkap Ramdan dalam keterangan resmi, Jakarta, dikutip Sabtu (6/9).
Baca Juga: Minus, Asing Lepas Instrumen Investasi RI Rp250 Miliar Pekan Ini
Selain itu, BI mencatat, berdasarkan data setelmen sepanjang tahun berjalan hingga September 2025, nonresiden tercatat jual neto sebesar Rp51,78 triliun di pasar saham dan Rp106,38 triliun di SRBI serta beli neto sebesar Rp68,02 triliun di pasar SBN.
“Premi CDS Indonesia 5 tahun per 3 September 2025 sebesar 71,57 bps, naik dibanding dengan 29 Agustus 2025 sebesar 69,52 bps,” tambah Ramdan.
Sementara itu, imbal hasil atau yield Surat Berharga Negara (SBN) 10 tahun berada di level 6,35% pada Kamis (4/9) pagi, turun dibanding Rabu (3/9) yang sempat naik ke level 6,38%.
Per akhir Rabu (3/9), hasil pantauan BI, indeks dolar AS (DXY) terpantau menguat ke level 98,14 poin terhadap pergerakan enam mata uang negara utama lainnya, yakni euro Eropa, yen Jepang, poundsterling Britania Raya, dolar Kanada, krona Swedia, dan franc Swiss.
Baca Juga: JP Morgan Proyeksi Rupiah Menguat Ke Rp16.100 Per Dolar AS
Akibatnya, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS terpantau melemah jelang libur akhir pekan panjang ini. Detailnya, rupiah berada pada level bid Rp16.410 per dolar AS pada akhir Rabu (3/9), dan dibuka pada level bid Rp16.430 per dolar AS pada Kamis (4/9).
Selanjutnya, Ramdan juga menginformasikan, yield surat utang negara yang dikeluarkan pemerintah AS (US Treasury Note/UST) dengan tenor 10 tahun terpantau turun per Rabu (3/9).
“Yield UST (US Treasury) Note 10 tahun turun ke 4,217%,” ungkapnya.
Dia menuturkan, bank sentral akan terus menjalin koordinasi dengan semua pemangku kepentingan untuk menjaga stabilitas makroekonomi Indonesia ke depan.
"Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait, serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk mendukung ketahanan eksternal ekonomi Indonesia," pungkas Ramdan.