21 Maret 2025
11:45 WIB
Andalkan Himbara, Kopdes Merah Putih Bersaing dengan Layanan Pinjol
CELIOS menilai terdapat potensi persaingan pendanaan dari Himbara antara Koperasi Desa Merah Putih dengan perusahaan penyedia layanan pinjaman online atau pinjol.
Penulis: Siti Nur Arifa
Editor: Fin Harini
Seorang warga sedang berselancar di media sosial dengan mencari kata kunci pinjaman. ValidNewsID/Arief Rachman
JAKARTA - Direktur Ekonomi Digital CELIOS Nailul Huda menyebut Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih dan perusahaan pinjaman online alias pinjol kemungkinan akan mengalami persaingan dalam memperoleh pendanaan dari Himpunan Bank Milik Negara atau Himbara.
Pasalnya, kedua lembaga tersebut sama-sama mengandalkan pendanaan Himbara.
"kalau kita lihat 60% dari pinjaman daring ini dia berasal dari institusi perbankan. Ketika itu dikurangi dari Himbara, bisa jadi mereka akan seret likuiditasnya," ujar Nailul, saat ditemui di Jakarta, Kamis (20/3).
Sementara itu dalam program Kopdes Merah Putih, pemerintah berencana memberikan dana sebesar Rp5 miliar dari pendanaan Himbara untuk masing-masing 70 ribu koperasi desa yang tersebar di seluruh Indonesia. Sehingga total dana yang digelontorkan mencapai Rp350 triliun.
Baca Juga: Jateng Akan Launching 1.000 Kop Des Merah Putih Akhir April 2025
Ketika Himbara nantinya memutuskan untuk mengalihkan pendanaan ke Kopdes Merah Putih, maka porsi pinjaman untuk perusahaan pinjol akan berkurang.
Tak hanya soal pendanaan, keberadaan Kopdes Merah Putih menjadi pesaing pinjol dalam memberikan pembiayaan kepada masyarakat. Sebelumnya, pemerintah menggaungkan kehadiran Kopdes Merah Putih memang sebagai upaya untuk melindungi masyarakat sebagai solusi mengatasi jeratan pinjaman online (pinjol).
Baca Juga: Menkop: Kop Des Merah Putih Akan Ubah Tatanan Sosial dan Ekonomi Pedesaan
Selain pinjol, Kopdes Merah Putih juga hadir dengan klaim 'menyelamatkan' masyarakat dari pinjaman informal yang tidak memiliki mekanisme perlindungan hukum dan rentenir.
Meski demikian, Nailul masih meragukan kelangsungan Kopdes Merah Putih yang menurutnya rentan dari segi keberlanjutan, lantaran dana awal yang dibutuhkan terlampau besar.
Nailul juga melihat adanya kemungkinan benturan dari kemunculan Kopdes Merah Putih dengan koperasi-koperasi yang selama ini sudah ada di berbagai daerah.
"Di sisi lain juga sudah ada koperasi-koperasi yang juga beroperasi di desa-desa. Artinya memang ini tidak sustain dalam hal usaha," ujar Nailul.