c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

16 April 2024

16:22 WIB

Analis: Berbagai Faktor Buat Harga Bitcoin Minggu Ini Turun

Salah satu faktor yang turut menekan harga Bitcoin adalah ketegangan politik yang meningkat di Timur Tengah.

Penulis: Nuzulia Nur Rahma

Editor: Fin Harini

<p id="isPasted">Analis: Berbagai Faktor Buat Harga Bitcoin Minggu Ini Turun</p>
<p id="isPasted">Analis: Berbagai Faktor Buat Harga Bitcoin Minggu Ini Turun</p>

Illustrasi Bitcoin. Envanto/Dok

JAKARTA - Financial Expert Ajaib Kripto, Panji Yudha mengatakan, sepekan terakhir harga Bitcoin mengalami penurunan akibat dari berbagai faktor. Dimulai dari data inflasi Amerika Serikat (AS) yang mengecewakan, dengan Indeks Harga Konsumen (CPI) yang dirilis pada Rabu (10/4) untuk bulan Maret naik lebih dari yang diperkirakan.

"CPI untuk bulan Maret naik 0,4% MoM dibandingkan ekspektasi 0,3% MoM. Sementara, CPI tahunan naik 3,5% YoY dibandingkan perkiraan 3,4% YoY dan 3,2% YoY di bulan Februari," ucap Panji dikutip dari pernyataan resmi, Selasa (16/4).

Sementara itu, tekanan ke pasar bertambah ketika ketegangan politik meningkat di Timur Tengah. Nilai Bitcoin turun tajam dipicu sentimen risk-off di pasar tradisional menyebabkan kekhawatiran terhadap risiko geopolitik yang berpotensi merembes ke aset kripto.

Baca Juga: Jelang Halving Day, BTC Masih Fluktuatif

"Di mana sempat membawa harga Bitcoin anjlok lebih dari 8%, turun dari sekitar US$67.000 menjadi di bawah US$61.000 pada 13 April setelah Iran meluncurkan serangan terhadap Israel," kata Panji.

Sementara dari perdagangan ETF Bitcoin spot pekan lalu, mencatat total arus keluar (outflow) sebesar US$83,3 juta, yang mungkin juga telah berkontribusi pada penurunan harga BTC pekan lalu.

“Arus keluar pekan lalu dari pasar ETF Bitcoin juga bisa dipicu oleh aksi risk off sementara akibat ketegangan geopolitik dan angka inflasi di atas ekspektasi pasar. Sementara, aksi penjualan juga berpotensi terjadi ketika investor mulai mengambil keuntungan dalam jangka pendek dan cenderung berinvestasi lagi saat terjadi penurunan," jelas dia.

Halving
Komisi Sekuritas dan Berjangka Hong Kong (SFC) telah secara resmi memberikan persetujuan pada Exchange Traded Funds (ETF) spot bitcoin (BTC) dan ethereum (ETH) pada Senin (15/4), sehingga sempat mendorong sesaat harga BTC ke atas US$66.000 dan ETH melampaui US$3.200.

Persetujuan ini diberikan kepada manajer aset terkemuka termasuk China Asset Management, Bosera Capital, dan HashKey Capital Limited, bersamaan dengan persetujuan prinsip untuk Harvest Global Investments. ETF BTC dan ETH akan mulai diperdagangkan pada akhir bulan April 2024.

"Selasa (16/4) pagi pukul 08:00 WIB, Bitcoin (BTC) bertengger di US$63.210, turun 2,96% dalam periode 24 jam terakhir. Saat ini BTC berpotensi bergerak di sekitar sekitar US$62.800-$65.000," sebut Panji.

Minggu ini, pasar kripto diwarnai oleh berbagai peristiwa penting. Investor secara khusus memperhatikan tiga sentimen utama, termasuk penjualan ritel AS yang mengindikasikan kestabilan ekonomi dan rencana pemotongan suku bunga Fed.

Selain itu, pidato Wakil Ketua Fed Philip Jefferson juga menjadi fokus, karena keputusan suku bunga Federal Reserve sangat mempengaruhi minat terhadap aset kripto.

Baca Juga: Pertama Kali Sejak 2021, Bitcoin Hampir Sentuh Rp1 M Tadi Malam

Tak kalah pentingnya, peristiwa Halving Bitcoin yang akan terjadi pada Sabtu (20/4) juga menimbulkan antisipasi besar karena dapat menciptakan ketidakseimbangan antara pasokan dan permintaan, berpotensi memicu lonjakan bullish Bitcoin dalam jangka panjang.

Dalam sejarah halving sebelumnya, Bitcoin selalu mengalami kenaikan fantastis setahun pasca halving. Karena itu, besar potensi untuk melampaui harga tertinggi di US$73.250 dalam beberapa bulan pasca halving.

“Bitcoin Halving keempat akan terjadi pada Block 840.000. Saat ini, block Bitcoin telah mencapai 839.410 yang artinya 590 Block lagi menuju Bitcoin Having keempat yang akan terjadi di sekitar tanggal 20 April 2024,di mana akan memotong hadiah kepada penambang Bitcoin (BTC) dari 6,25 BTC menjadi 3,125 BTC per block," jelasnya.

Dalam situasi pasar yang penuh antisipasi ini, ia mengimbau investor harus memperhatikan dengan cermat setiap perkembangan pasar secara keseluruhan. Ada dua strategi untuk menghadapi ketidakpastian pasar. Buy The Dip, aksi membeli muatan jika Bitcoin mengalami penurunan signifikan.

Selain itu, Dollar Cost Averaging (DCA). Dengan melakukan pembelian secara berkala, investor tidak perlu mencoba memprediksi waktu yang tepat untuk membeli aset, yang dapat mengurangi risiko kehilangan peluang atau membuat keputusan yang buruk karena fluktuasi harga yang cepat.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar