10 April 2023
20:50 WIB
Editor: Fin Harini
JAKARTA – Rasa was-was menyelimuti Chandra Setyasaputri saat mendengar cerita temannya mengenai biaya pendidikan untuk anak yang semakin mahal. Ia pun terpaku memikirkan bagaimana membiayai anaknya yang nantinya akan masuk sekolah.
Bagaimana tidak, dari cerita temannya, biaya memasukkan anak ke taman kanak-kanak (TK) mencapai Rp2 juta per bulannya. Melebihi biaya masuk sekolah dasar (SD) hingga sekolah menengah atas (SMA).
Kemudian, ia men-cuit keluh kesahnya tentang mahalnya pendidikan di Twitter. Tak berselang lama, teman online-nya membalas dengan menyarankan dirinya untuk menabung emas di Pegadaian.
“Nah waktu itu sempat update di Twitter pingin bikin tabungan buat pendidikan. Eh sama teman di-reply, bikin tabungan emas di Pegadaian saja,” cerita Chandra kepada Validnews, Minggu (9/4).
Mendengar saran tersebut, ia lantas mencari informasi tentang menabung emas di Pegadaian. Tak tanggung-tanggung, ia langsung mendatangi Pegadaian di dekat rumahnya di Lempuyangan, Yogyakarta untuk mendapatkan informasi yang utuh tentang menabung emas di Pegadaian.
Setelah mendapatkan informasi yang utuh, menurutnya menabung emas di Pegadaian cukup aman, tidak seperti menabung uang di bank yang mudah sekali untuk diambil. Sebab, ia memang meniatkan menabung emas untuk jangka panjang.
Alasan lain, karena tabungan emas Pegadaian mudah digunakan dan memiliki segudang manfaat.
“Akhirnya mutusin buat tabungan emas di Pegadaian karena datang langsung ke Pegadaiannya terus tanya-tanya langsung. Akhirnya pilih tabungan emas karena emang mau santai saja nabungnya, terus gak akan diambil dalam waktu dekat, mungkin 5-6 tahun lagi,” tuturnya.
Untuk tabungan pertamanya, ia menyisihkan pendapatannya sebesar Rp1 juta pada Februari 2023 lalu. Semuanya ia lakukan dengan aplikasi Pegadaian Digital yang diunduh di ponsel pintar miliknya. Ke depan, ia berkomitmen menyisihkan Rp500 ribu setiap bulannya untuk menabung emas.
Ia mengaku terbantu dengan aplikasi Pegadaian Digital yang menurutnya mudah digunakan dan menyajikan informasi yang lengkap. “Tampilan aplikasinya mudah banget digunakan, terus update banget harga emas, jadi malah kayak main saham, kapan waktu yang pas buat beli emas,” imbuh Chandra.
Kini, perempuan yang juga berprofesi sebagai guru di sekolah swasta itu menaruh harapan besar pada tabungan emasnya di Pegadaian. Harapannya, agar sang anak Freya Alisha Mecca yang saat ini berumur 16 bulan kelak dapat menikmati pendidikan yang sepantasnya.
“Semoga harga jual emas makin tahun makin naik, jadi pas saatnya menuai nanti pas sudah banyak gak kerasa dan semoga tetap istikamah nabungnya gak diambil-ambil, aamiin. Semoga juga dari tabungan emas ini gak cuma nge-cover pendidikan tapi keperluan anak yang lain juga,” harap perempuan 29 tahun itu.
Mengapa Menabung Emas Perlu?
Center of Reform on Economics (Core) Indonesia memandang menabung atau berinvestasi dalam instrumen emas relatif aman. Pasalnya, kerap kali emas bisa bertahan atau survive di tengah kondisi krisis. Misalnya saja ketika pandemi covid-19 merebak, banyak masyarakat yang kemudian beralih menjadikan emas sebagai instrumen investasi.
“Saya kira sudah menjadi semacam rule of thumb bahwa investasi di emas merupakan salah satu instrumen investasi yang relatif aman dan investasi di instrumen ini juga kerap kali bertahan atau survive,” ujar Peneliti Senior Core Indonesia Yusuf Rendy Manilet kepada Validnews, Senin (10/4).
Selain itu, harga emas saat terjadi sebuah krisis selalu mengalami kenaikan. Menurut Yusuf, hal ini mengindikasikan bahwa permintaan terhadap komoditas emas terus meningkat, sehingga kemudian mendorong kenaikan harga dari komoditas ini.
Dipilihnya emas sebagai alat instrumen investasi yang aman pun juga dinilai tidak terlepas dari nilainya yang relatif lebih stabil jika dibandingkan dengan instrumen investasi yang lain.
“Katakanlah misalnya investasi di pasar saham yang nilainya punya kecenderungan volatilitas yang relatif tinggi,” ujanya. Hal ini yang membuat berinvestasi emas menjadi pilihan tepat ketika digunakan untuk keperluan jangka panjang seperti yang dilakukan Chandra.
Melihat beragamnya investasi emas saat ini, Yusuf melihat inovasi yang ada saat ini investasi komoditas emas menjadi terdiversifikasi tidak hanya terpaku dalam satu bentuk investasi saja.
Inilah yang membuat keunggulan dari kacamata konsumen sehingga masyarakat memiliki berbagai pilihan sesuai dengan profil risiko masing-masing individu. Seperti diketahui, berbagai macam pilihan investasi emas sudah tersedia di Pegadaian. Mulai dari cicil emas, tabungan emas, gadai tabungan emas.
Meski begitu, Yusuf mengatakan perlunya juga untuk mendorong informasi yang simetris. Artinya, konsumen yang kemudian ingin berinvestasi di komoditas emas harus tahu instrumen apa yang tepat. Lebih baik lagi, konsumen mesti mengetahui perbedaan antara satu instrumen investasi yang satu dengan yang lain.
“Hal ini sekali lagi untuk memastikan bahwa profil dan tujuan yang ingin mereka capai dalam memilih produk investasi emas tersebut bisa bertemu satu sama lain,” ucap Yusuf.
Mengenai banyaknya instrumen investasi emas di Pegadaian, Yusuf mengapresiasi hal tersebut. Menurutnya, hal ini memberikan pilihan yang banyak bagi konsumen. Apalagi, sebelumnya Pegadaian sudah dikenal secara luas di kalangan masyarakat umum. Faktor ini dinilai menjadi nilai tambah Pegadaian dibandingkan platform investasi emas lainnya.
“Kita melihat inovasi yang tengah dilakukan oleh Pegadaian tentu patut diapresiasi, sekali lagi dalam konteks memberikan banyak pilihan kepada konsumen ataupun warga yang ingin berinvestasi di komunitas investasi emas,” katanya.
Senada, kepada Validnews, Perencana Keuangan Imelda Tarigan mengatakan semua pemodal mesti mengetahui potensi negatif. Sebab, semua investasi pasti ada risiko. Dirinya pun menyarankan, agar investor pemula bisa memulai petualangan investasinya dengan memilih instrumen investasi yang paling rendah risikonya, seperti tabungan emas.
"Meskipun mulai berinvestasi dari Rp 10.000, misalnya. Jadi harus paham risiko investasi sebelum mulai berinvestasi," ujarnya.
Apa yang dilakukan Chandra dengan menabung emas di Pegadaian pun juga dinilai sudah tepat. Founder Finansialku Melvin Mumpuni mengatakan investasi adalah salah satu cara untuk mewujudkan tujuan keuangan.
"Sudut pandang kami adalah investasi itu seperti kendaraan kita untuk mencapai dan mewujudkan mimpi-mimpi atau tujuan keuangan kita," kata Melvin.
Melvin juga berujar, investor yang mau menyeriusi kegiatan investasi akan lebih terarah jika memiliki tujuan yang jelas. Dengan begitu, akan mudah menyusun rencana investasi yang akan dijalani selanjutnya.
"Contoh berapa yang harus diinvestasikan setiap bulan? Berapa target investasinya? Kemudian, berapa risiko maksimalnya? berapa periode investasinya? Dan lain sebagainya," tutur Melvin.
Ilustrasi. Pekerja memperlihatkan emas batangan yang digadaikan di Kantor Pegadaian Bekasi, Kota Bek asi, Jawa Barat. Antara Foto/Risky Andrianto Masyarakat yang ingin menabung emas di Pegadaian dapat mengunduh aplikasi Pegadaian Digital di ponsel pintar mereka.
Setelah itu, mendaftarkan diri di aplikasi tersebut. Jika sudah terdaftar, masyarakat hanya perlu masuk dengan akun yang sudah ada.
Kemudian, pilih menu buka Tabungan Emas pada menu utama. Input data diri dan pilih cabang lokasi pembukaan rekening. Kemudian pilih metode pembayaran.
Setelah itu, lakukan pembelian emas sebesar Rp50 ribu dan lakukan pembayaran sesuai petunjuk. Rekening telah aktif dan buku tabungan dapat diambil di cabang tempat pendaftaran. Nasabah kemudian bisa membeli emas dan menyimpannya secara online.
Untuk diketahui, hingga Agustus 2022, jumlah nasabah Tabungan Emas Pegadaian sebanyak 5,3 Juta orang.
Jumlah nasabah sampai 31 Desember 2022 tercatat naik 11,11%. Pada 31 Desember 2021 jumlah yang dilayani sebanyak 19,67 juta orang sedangkan 31 Desember 2022 naik menjadi 21,86 juta orang.
Sementara itu, jumlah pengguna aplikasi Pegadaian Digital per 31 Desember 2021 sebanyak 4,5 juta orang naik 18% menjadi 5,3 juta orang di tahun 2022. Sedangkan pengguna aplikasi Pegadaian Syariah Digital naik 6% dari 554 ribu menjadi 589 ribu orang.
Bangun Ekosistem Emas
Direktur Utama PT Pegadaian Damar Latri Setiawan mengatakan pihaknya terus berupaya mengembangkan fitur layanan digital. Pada tahun ini Pegadaian memiliki fitur baru yang dinamakan Rencana Emas.
Fitur tersebut akan membantu nasabah untuk dapat memproyeksikan masa depan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki. Dengan fitur ini ia berharap semakin memudahkan masyarakat dalam melakukan investasi atau menabung emas, serta tidak merasa terbebani ketika ingin menyisihkan pendapatan mereka.
““Ke depan Pegadaian akan mengembangkan ekosistem emas dengan layanan bullion services. Kami melihat kesadaran masyarakat untuk berinvestasi maupun menabung emas semakin tinggi. Oleh karena itu sebagai institusi yang mempunyai rekam jejak panjang dalam bisnis emas, Perusahaan berkomitmen untuk membantu masyarakat agar semakin kuat ketahanan ekonominya dengan melakukan investasi atau menabung emas,” kata Damar, Jumat (10/2).
Seperti diketahui, Pegadaian menggandeng Asosiasi Produsen Perhiasan Indonesia (APPI) untuk membangun sinergi bisnis ekosistem emas di Indonesia. Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MOU) di Surabaya, Rabu (22/02).
Direktur Pemasaran dan Pengembangan Produk PT Pegadaian Elvi Rofiqotul Hidayah mengatakan, kerja sama ini dilakukan untuk mendukung perkembangan bisnis Pegadaian yang semakin dinamis dan kompetitif. Oleh karena itu, sinergi menjadi salah satu strategi untuk mampu bertahan dan bersaing dalam industri jasa keuangan.
“Di era disrupsi seperti saat ini, perusahaan yang mampu bertahan adalah perusahaan yang mau bersinergi dengan perusahaan lain, di antaranya sinergi dalam hal data dan pengembangan jaringan. Kerja sama dengan APPI merupakan langkah yang tepat bagi Pegadaian untuk mewujudkan ekosistem emas dan juga dalam mengembangkan bullion services,” jelas Elvi.
Adapun ruang lingkup dalam MOU ini antara lain kerjasama pemasaran produk, penyelenggaraan literasi dan sharing knowledge bidang ekosistem emas, serta untuk meningkatkan pengetahuan industri terhadap kegiatan usaha bullion services.
Sementara itu, Ketua APPI Eddy Susanto Yahya mengaku siap mendukung Pegadaian untuk membentuk Bullion Services yang pertama di Indonesia.
Dengan adanya bullion, diharapkan dapat membantu industri perhiasan emas di Indonesia dan mendorong terjadinya hilirisasi ekspor emas. Menurutnya, hal ini sejalan dengan program pemerintah untuk menghentikan ekspor bahan mentah emas (granula) sehingga Indonesia hanya akan melakukan ekspor emas berupa produk jadi perhiasan yang memiliki value added yang lebih tinggi dibandingkan granula seperti yang selama ini terjadi.
“Dan juga dengan adanya Gold Metal Loan dengan bunga rendah akan mempermudah industri perhiasan emas dan toko emas untuk meningkatkan kapasitas produksinya, ini juga akan dapat membuka lebih banyak lapangan pekerjaan dari sektor industri bisnis emas itu sendiri,” jelas Eddy.
Selain itu, Indonesia juga disebut memiliki faktor-faktor yang dibutuhkan untuk mendukung terciptanya Bullion services di antaranya, Indonesia memiliki tambang terbesar dan merupakan salah satu produsen emas terbesar di dunia, toko emas yang sangat banyak, dan juga kegemaran masyarakat Indonesia dalam investasi emas juga menjadi salah satu opportunity yang mendukung terciptanya ekosistem emas di Indonesia.
Di usianya ke-122 yang jatuh pada 1 April 2023, Pegadaian mengusung tema “Bersatu Tumbuh Bersama” yang dimaksudkan untuk mewujudkan spirit dan semangat untuk menyukseskan inisiatif holding ultra mikro BRI-Pegadaian-PNM.