c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

15 Agustus 2025

19:37 WIB

Alokasi Anggaran Pendidikan 2026 Capai Rp757,8 T, Ini Rinciannya

Anggaran pendidikan sebesar Rp757,8 triliun tersebut terbagi menjadi tiga penerima manfaat. Siapa saja?

Penulis: Fitriana Monica Sari

Editor: Fin Harini

<p id="isPasted">Alokasi Anggaran Pendidikan 2026 Capai Rp757,8 T, Ini Rinciannya</p>
<p id="isPasted">Alokasi Anggaran Pendidikan 2026 Capai Rp757,8 T, Ini Rinciannya</p>

Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam konferensi pers RAPBN 2026 dan nota keuangan yang diadakan di Jakarta, Jumat (15/8). ValidNewsID/Siti Nur Arifa

JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan, RAPBN 2026 akan mengedepankan delapan agenda priroitas utama. Salah satu agenda prioritas utama yang dibidik tersebut adalah program pendidikan dengan alokasi anggaran mencapai Rp757,8 triliun.

Alokasi anggaran pendidikan untuk RAPBN 2026 tersebut jauh lebih besar jika dibandingkan outlook 2025 yang sebesar Rp690,1 triliun, atau naik 9,8% (yoy).

Secara rinci, Bendahara Negara menjelaskan, anggaran pendidikan sebesar Rp757,8 triliun tersebut terbagai menjadi tiga penerima manfaat, antara lain Rp401,5 triliun untuk siswa/mahasiswa, Rp178,7 triliun untuk guru/dosen/tenaga kependidikan, dan Rp150,1 triliun untuk sekolah/kampus.

Baca Juga: Umumkan RAPBN 2026, Prabowo Inginkan Tak Ada Defisit Tahun Berikutnya

"Untuk anggaran pendidikan Rp757 triliun yang tadi disampaikan Bapak Presiden (Prabowo Subianto), kalau kita bagi menjadi tiga di dalam ekosistem, yaitu yang diterima oleh murid, siswa dalam hal ini, dan mahasiswa itu Rp401 triliun sendiri. Dalam bentuk apa? Dari mulai beasiswa bidikmisi, beasiswa LPDP, untuk Kartu atau Program Indonesia Pintar, dan juga Makan Bergizi Gratis (MBG)," kata Sri dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (15/8).

Rinciannya, Bidikmisi/KIP Kuliah Rp17,2 triliun untuk 1,2 juta mahasiswa, beasiswa LPDP Rp25 triliun untuk 4.000 mahasiswa, Program Indonesia Pintar (PIP) Rp15,6 triliun untuk 21,1 juta siswa, serta MBG Rp335 triliun untuk 82,9 juta orang dan 30 ribu SPPG.

Sedangkan program dengan penerima guru/dosen/tenaga kependidikan sebesar Rp178,7 triliun, Sri menjelaskan hal ini mencakup tunjangan profesi guru, baik yang PNS (TPG ASND) Rp68,7 triliun untuk 1,6 juta guru dan yang non-PNS (TPG Non PNS) Rp19,2 triliun untuk 754.747 guru.

"Mereka yang sudah bersertifikat mendapatkan TPG, meskipun bukan ASN, itu ada Rp19,2 triliun sendiri untuk 754.747 guru," imbuhnya.

Kemudian, tenaga pendidikan TPD Non PNS juga mendapatkan Rp3,2 triliun untuk 80.325 dosen. Selain itu, TPG PNS, TPD PNS dan gaji pendidik sebesar Rp82,9 triliun.

Baca Juga: Tak Sampai 20%, DPR Minta Perbaikan Distribusi Anggaran Pendidikan

Di sisi lain, untuk sarana-prasarana sekolah dan kampus dialokasikan sebesar Rp150 triliun. Hal ini mencakup mulai dari rehabilitasi sekolah dalam hal ini sekolah rakyat dengan anggaran pada tahun depan akan mencapai Rp24,9 triliun.

"Ini yang Bapak Presiden sampaikan 100 beroperasi, 100 dibangun baru," terangnya.

Sementara, Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan Rp64,3 triliun untuk 53,6 juta siswa dan BOP PAUD Rp5,1 triliun untuk 7,7 juta siswa.

"Renovasi sekolah dan madrasah anggaranya Rp22,5 triliun, lebih naik sedikit dibandingkan tahun ini. Kemudian biaya operasi perguruan tinggi Rp9,4 triliun. Dan tadi Bapak Presiden menjelaskan tentang sekolah unggulan, ada anggaran Rp3 triliun di sembilan lokasi," tutup Sri.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar