c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

08 April 2022

11:40 WIB

Akhir Pekan, Emas Antam Dihargai Rp988.000/gram

Emas menguat karena kekhawatiran atas kenaikan biaya-biaya dan krisis Ukraina mendukung daya tariknya.

Penulis: Fitriana Monica Sari

Editor: Dian Kusumo Hapsari

Akhir Pekan, Emas Antam Dihargai Rp988.000/gram
Akhir Pekan, Emas Antam Dihargai Rp988.000/gram
Ilustrasi emas antam. Shutterstock/dok

JAKARTA – Harga emas Antam pada Jumat (8/4) menguat Rp4.000 ke posisi Rp988.000/gram. Senada, harga buyback atau pembelian kembali turut naik Rp4.000 ke angka Rp893.000/gram. 

Harga emas di situs Logam Mulia pada pekan lalu, tercatat merosot sebesar Rp14.000. Pada Senin (28/3), harga ditutup Rp999.000/gram, hingga Sabtu (2/4), emas Antam ditutup di posisi Rp985.000/gram. 

Kemudian, emas Antam pada Senin (4/4) tidak bergerak atau masih menetap di posisi Rp985.000/gram, sama seperti Sabtu (2/4). Pada Selasa (5/4), emas menguat tipis Rp3.000 menjadi Rp988.000/gram. 

Namun pada hari berikutnya, Rabu (6/4), emas berbalik melemah goceng alias Rp5.000 ke Rp983.000/gram. Emas Antam pada Kamis (7/4) kembali menguat tipis Rp1.000 menjadi Rp984.000/gram. 

Harga emas Antam sendiri sempat menyentuh titik tertinggi sepanjang masa pada level Rp1.065.000/gram pada Jumat (7/8/2020).    

Di Pegadaian, pada Jumat (8/4), harga emas Antam Rp1.023.000/gram, Antam Retro Rp992.000/gram. Sementara itu, Antam Batik Rp1.179.000/gram dan emas cetakan UBS Rp996.000/gram.    

Dikutip dari Antara, harga emas menguat pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), karena kekhawatiran atas kenaikan biaya-biaya dan krisis Ukraina mendukung daya tariknya sebagai lindung nilai inflasi dan tempat yang aman, tetapi sikap kebijakan agresif Federal Reserve AS membatasi keuntungan. 

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Juni di divisi Comex New York Exchange, terdongkrak US$14,7 atau 0,76% menjadi US$1.937,80 per ounce. 

Emas berjangka melemah US$4,4 atau 0,23% menjadi US$1.923,10 pada Rabu (6/4), setelah merosot US$6,5 atau 0,34% menjadi US$1.927,50 pada Selasa (5/4). 

"Begitu inflasi mulai memanas lagi, yang saya pikir akan terjadi, itu akan menguntungkan (emas), bahkan ketika menghadapi kebijakan moneter Fed yang agresif," kata Jim Wycoff, analis senior di Kitco Metals, dikutip dari Reuters. 

Risalah pertemuan Fed Maret menunjukkan kekhawatiran yang mendalam di antara para pembuat kebijakan bahwa inflasi telah meluas melalui ekonomi, dengan "banyak" peserta bersiap untuk menaikkan suku bunga dalam kenaikan 50 basis poin yang besar dan kuat dalam beberapa pertemuan berikutnya. 

Naiknya suku bunga AS meningkatkan peluang kerugian memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil, sementara itu juga meningkatkan dolar. 

Indeks dolar tergelincir dari level tertinggi hampir dua tahun yang disentuh di awal sesi, sementara imbal hasil acuan obligasi pemerintah AS 10-tahun juga mendekati level puncak multi-tahun pada Rabu (6/4). 

Ukraina telah meningkatkan seruan untuk sanksi keuangan yang cukup melumpuhkan untuk memaksa Moskow mengakhiri perang. Sementara, anggota NATO telah setuju untuk memperkuat dukungan ke Kyiv. 

Indeks-indeks utama Wall Street turun untuk sesi ketiga berturut-turut, karena saham-saham pertumbuhan memperpanjang kerugian di tengah kekhawatiran atas Federal Reserve yang lebih hawkish dan perang di Ukraina. 

Investor lebih lanjut mencerna risalah pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) yang dirilis pada Rabu (6/4). Risalah menunjukkan bahwa banyak pejabat Federal Reserve percaya kenaikan suku bunga 50 basis poin diperlukan, dan pengurangan neraca US$95 miliar per bulan dapat segera diberlakukan. 

Sementara itu, Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan Kamis (7/4) bahwa klaim pengangguran awal AS dalam pekan yang berakhir 2 April turun menjadi 166 ribu, dibandingkan dengan 171 ribu yang direvisi pada minggu sebelumnya. Total mingguan adalah yang terendah sejak November 1968, ketika angkatan kerja kurang dari setengah dari ukuran saat ini, agak membatasi pertumbuhan emas. 

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Mei naik 27,7 sen atau 1,13% menjadi US$24,735 per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli turut naik US$4,9 atau 0,51% menjadi US$958 per ounce.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar