c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

EKONOMI

14 November 2025

14:18 WIB

AirNav Proyeksi Arus Pesawat Nataru Naik 3,5% Jadi 76.972 Penerbangan

AirNav memproyeksi pergerakan pesawat periode libur Natal dan Tahun Baru 2025-2026 naik 3,5% mencapai 76.972 penerbangan. Intensitas penerbangan harian seluruh bandara dapat mendekati 4.930 pesawat.

<p>AirNav Proyeksi Arus Pesawat Nataru Naik 3,5% Jadi 76.972 Penerbangan</p>
<p>AirNav Proyeksi Arus Pesawat Nataru Naik 3,5% Jadi 76.972 Penerbangan</p>

Ilustrasi - Petugas sedang mengoperasikan sistem operasi udara. Dok AirNav Indonesia

BANDUNG - Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) atau AirNav Indonesia memproyeksi, pergerakan pesawat periode libur Natal dan Tahun Baru 2025/2026 mencapai 76.972 penerbangan.

Direktur Operasi AirNav Indonesia Setio Anggoro mengatakan, proyeksi pergerakan pesawat itu naik sekitar 3,5% apabila dibandingkan dengan periode sama di tahun lalu.

"Pergerakan arus lalu lintas udara ini terhitung selama 18 hari layanan khusus angkutan periode libur Natal dan Tahun Baru dengan kenaikan sekitar 3,5% dibanding tahun sebelumnya," ujarnya melansir Antara dari Jakarta, Jumat (14/11).

Baca Juga: Pemerintah Tebar Diskon Besar Pesawat-Kereta Api Nataru 12-30%

Sementara itu, puncak pergerakan lalu lintas penerbangan masa angkutan Nataru telah diprediksi terjadi pada 19-20 Desember 2025, dengak puncak arus balik terjadi pada 3-4 Januari 2026.

Selama masa puncak libur Nataru 2025/2026, intensitas penerbangan harian pada seluruh bandara diperkirakan mencapai 4.300 hingga mendekati 4.930 pergerakan pesawat.

"Fokus pergerakan penerbangan ini menuju daerah wisata seperti ke Bali, Yogyakarta, Lombok," ucapnya.

Melihat peningkatan trafik penerbangan pada puncak arus Nataru tersebut, AirNav akan memastikan kelancaran seluruh sistem navigasi penerbangan di bandara se-Indonesia.

Salah satunya, dengan mengoptimalikan peran Indonesia Network Management Center (INMC) untuk mengintegrasikan pengawasan dan koordinasi layanan di seluruh wilayah kerja AirNav selama 24 jam penuh.

Pengoptimalan INMC melalui pusat orkestrasi alur lalu lintas udara nasional ini dilakukan sebagai langkah menyesuaikan rute, kapasitas, dan urutan keberangkatan secara cepat ketika terjadi lonjakan atau perubahan kondisi lapangan.

Baca Juga: AirNav Prediksi Puncak Penerbangan Natal Mulai 19 Desember 2025

Adapun beberapa langkah operasional yang disiapkan, antara lain dengan melakukan penyesuaian kapasitas ruang udara (Airspace Capacity Setting), pengurutan (sequencing) keberangkatan dan kedatangan, koordinasi slot dan jam operasional bandara, serta penggunaan jalur udara alternatif (re-routing).

"Tujuan akhirnya sederhana, yaitu penumpang dapat berangkat dan tiba dengan lebih lancar. Efisiensi dicapai, keselamatan tetap nomor satu," kata dia.

Jaga Standar Keselamatan
Sementara itu, Direktur Keselamatan, Keamanan dan Standardisasi AirNav Indonesia Capt Nurcahyo Utomo menambahkan, AirNav Indonesia memprioritaskan mengawal pelaksanaan angkutan penerbangan selama pelayanan masa Nataru 2025/2026 dengan tetap menjaga standar keselamatan.

Dia memaparkan, upaya tersebut dilakukan melalui peningkatan pengawasan terhadap faktor risiko seperti cuaca ekstrem, abu vulkanik, balon udara dan layang-layang liar, serta satwa liar di sekitar bandara.

Baca Juga: Ajak Libur Nataru Dalam Negeri, Simak Promo Wisata Dan Tiket Perjalanan

Selain itu, keamanan siber diperkuat melalui Security Operation Center (SOC) dan CSIRT yang siaga selama 24 jam setiap hari, termasuk berbagi informasi ancaman dengan Badan Siber dan Sandi Nasional (BSSN).

"AirNav Indonesia memastikan seluruh layanan navigasi di 302 unit pelayanan dari Sabang hingga Merauke berada dalam kondisi siaga penuh untuk mendukung kelancaran perjalanan masyarakat. Intinya, ruang udara dijaga, sistem dijaga, dan manusia di dalamnya juga dijaga," terang Nurcahyo.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar