c

Selamat

Selasa, 4 November 2025

EKONOMI

17 Juli 2024

12:24 WIB

ADB Naikkan Proyeksi Pertumbuhan Asia-Pasifik 2024 Jadi 5%

Bank Pembangunan Asia (ADB) menaikkan sedikit perkiraan pertumbuhan ekonomi 2024 kawasan Asia yang sedang berkembang dan Pasifik sebesar 5,0%.

Penulis: Khairul Kahfi

<p id="isPasted">ADB Naikkan Proyeksi Pertumbuhan Asia-Pasifik 2024 Jadi 5%</p>
<p id="isPasted">ADB Naikkan Proyeksi Pertumbuhan Asia-Pasifik 2024 Jadi 5%</p>

Sejumlah kendaraan melintas di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Kamis (16/11/2023). ValidNewsID/Darryl Ramadhan.

MANILA - Bank Pembangunan Asia (ADB) menaikkan sedikit perkiraan pertumbuhan ekonomi 2024 kawasan Asia yang sedang berkembang dan Pasifik sebesar 5,0%. Angka ini sedikit naik dari proyeksi sebelumnya yang dipatok sebesar 4,9%.

Pembaruan potensi pertumbuhan ekonomi Asia-Pasifik seiring peningkatan ekspor regional yang melengkapi permintaan domestik yang masih kuat. 

Sementara itu, ADB masih mempertahankan perkiraan pertumbuhan di kawasan yang sama sebesar 4,9% di 2025.

“Sebagian besar Asia dan Pasifik merasakan pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat dibandingkan dengan paruh kedua tahun lalu,” ujar Kepala Ekonom ADB Albert Park dalam keterangan yang diterima, Jakarta, Rabu (17/7).

Kemudian, Asian Development Outlook (ADO) juga memperkirakan inflasi di kawasan yang sama akan melambat ke 2,9% di tahun ini. Di tengah meredanya tekanan harga pangan global dan berlanjutnya pengaruh suku bunga yang lebih tinggi.

Setelah pemulihan pasca-pandemi yang didorong terutama oleh permintaan domestik, ekspor kembali meningkat dan membantu menggerakkan pertumbuhan ekonomi kawasan ini. 

Baca Juga: IMF Pertahankan Outlook Ekonomi Dunia 2024 3,2% Dan 3,3% Untuk 2025

Meningkatnya ekspor dari sejumlah perekonomian Asia berasal dari kuatnya permintaan global akan barang elektronik. Terutama produk semikonduktor untuk menunjang aplikasi teknologi tinggi dan kecerdasan buatan. 

“Fundamental kawasan ini masih kuat, tetapi para pembuat kebijakan tetap perlu memperhatikan sejumlah risiko yang dapat berdampak terhadap proyeksi ini. Mulai dari ketidakpastian terkait hasil Pemilu di (negara) perekonomian besar, sampai keputusan penetapan suku bunga dan ketegangan geopolitik,” urai Albert.

Lebih jauh, meski inflasi di kawasan ini secara keseluruhan sudah melambat menuju tingkat pra-pandemi, tekanan harga masih cukup tinggi di sejumlah perekonomian. 

Misal, inflasi harga pangan masih tinggi di Asia Selatan, Asia Tenggara, dan Pasifik. Inflasi ini dipicu sebagian akibat cuaca buruk dan pembatasan ekspor pangan yang dilakukan beberapa perekonomian.

ADB memperkirakan, pertumbuhan Republik Rakyat Tiongkok (RRT) selaku perekonomian terbesar kawasan ini, dipertahankan pada 4,8% di 2024. 

Bertahannya pertumbuhan Tiongkok disinyalir berasal dari berlanjutnya pemulihan konsumsi jasa dan ekspor yang lebih kuat daripada perkiraan. Serta kegiatan industri, mendukung pertumbuhan ini, bahkan di tengah kesulitan sektor properti RRT yang belum juga stabil. 

“(Sementara) pemerintah (Tiongkok) memperkenalkan sejumlah langkah kebijakan tambahan pada bulan Mei untuk mendukung pasar properti,” terangnya.

Untuk India, ADB memproyeksi pertumbuhannya mencapai 7% atau relatif tidak berubah untuk tahun fiskal 2024. Dan masih menjadi perekonomian dengan pertumbuhan tercepat di kawasannya.

Baca Juga: Apindo Waspadai Pelemahan Ekonomi China Ganggu Ekspor RI

Sektor industri India diproyeksi akan tumbuh mantap, didorong oleh manufaktur dan permintaan kuat di sektor konstruksi. 

Kemudian, sektor pertanian diperkirakan akan meningkat kembali di tengah prakiraan musim hujan dengan curah hujan yang lebih tinggi daripada normal.

“Sedangkan permintaan investasi masih kuat, yang dipimpin oleh investasi publik,” urainya.

Untuk Asia Tenggara, prakiraan pertumbuhan dipertahankan pada 4,6% di 2024, di tengah perbaikan yang kuat baik pada permintaan domestik maupun eksternal. 

Untuk Kaukasus dan Asia Tengah, proyeksi pertumbuhan 2024 mengalami kenaikan menjadi 4,5%, dari sebelumnya 4,3%. Kenaikan ini sebagian didorong oleh pertumbuhan yang lebih kuat daripada perkiraan di Azerbaijan dan Republik Kirgiz. 

Di Pasifik, proyeksi pertumbuhan untuk 2024 dipertahankan pada 3,3%. Pertumbuhan didorong oleh pariwisata dan belanja infrastruktur, bersamaan dengan bangkitnya lagi kegiatan pertambangan di Papua Nugini. 


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar