c

Selamat

Senin, 17 November 2025

EKONOMI

05 September 2023

09:57 WIB

Ada KTT Ke-43 ASEAN 2023, IHSG Dibuka Menguat

Sentimen yang berpotensi mempengaruhi pergerakan IHSG hari ini datang dari dalam dan luar negeri. Apa saja?

Penulis: Fitriana Monica Sari

Editor: Fin Harini

Ada KTT Ke-43 ASEAN 2023, IHSG Dibuka Menguat
Ada KTT Ke-43 ASEAN 2023, IHSG Dibuka Menguat
Pekerja berada di depan layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (26/4/2023). Antara Foto/Hafidz Mubarak A

JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Selasa (5/9), dibuka menguat 0,19% atau 13,60 poin ke level 7.010,35. IHSG menguat di tengah berlangsungnya KTT ke-43 ASEAN 2023 yang diselenggarakan di Jakarta Convention Center (JCC), pada 5-7 September 2023.

Financial Expert Ajaib Sekuritas Ratih Mustikoningsih memproyeksikan bahwa IHSG hari ini begerak mixed.

"IHSG hari ini diprediksi bergerak mixed dalam range 6.960–7.030," kata Ratih dalam kajian resmi, Selasa (5/9).

Sebelumnya, pada perdagangan Senin (4/9), IHSG ditutup menguat 0,27% atau 19,1 poin di level 6.996,75.

Adapun, sentimen yang mempengaruhi pergerakan IHSG hari ini antara lain, dari dalam negeri, hasil survei Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur Indonesia yang dirilis oleh S&P Global pada Agustus 2023 berada di level 53,9 atau naik 0,6 poin dibandingkan pada bulan sebelumnya yang tercatat di posisi 53,3.

Laju ekspansi PMI Manufaktur ini juga merupakan yang paling cepat dalam kurun waktu hampir setahun dan menjadikan kondisi manufaktur Indonesia selama 24 bulan beruntun atau sepanjang dua tahun terakhir berada di level ekspansif.

S&P Global juga mencatat, manufaktur Indonesia memperlihatkan optimisme akan pertumbuhan produksi dalam 12 bulan kedepan.

Dari mancanegara, PMI Manufaktur final di Australia versi Judo Bank berada di level 49,6 pada Agustus 2023, tidak berubah dari bulan sebelumnya.

Meskipun berada di level kontraksi dalam enam bulan terakhir, namun angka ini menjadi yang terkuat sejak Februari 2023 dan menunjukkan tanda-tanda pemulihan di sektor manufaktur dalam beberapa bulan terakhir.

Dari Asia, Korea Selatan mencatatkan surplus neraca perdagangan sebesar US$0,87 miliar pada Agustus 2023, naik dari defisit sebesar US$9,39 miliar pada bulan yang sama tahun sebelumnya.

Kegiatan ekspor di Korea Selatan turun sebesar 8,4% yoy menjadi US$51,87 miliar pada Agustus 2023, sedangkan impor turun sebesar 22,8% yoy menjadi US$51,0 miliar. 

Masih Optimis
Di sisi lain, Tim Riset NH Korindo Sekuritas Indonesia (NHKSI Research) menyarankan agar para investor/trader untuk lakukan tambah beli secara bertahap agar aman.

"NHKSI Research masih optimis nota bullish masih dapat dipertahankan, di tengah bayang-bayang RSI negative divergence," tulisnya dalam kajian resmi, Selasa (5/9).

Sebelumnya, IHSG kembali torehkan kenaikan di titik Closing tertinggi sepanjang tahun ini, menjajal level psikologis untuk kedua kalinya dalam 4 hari terakhir. Walau Closing belum juga berhasil menyebrang ke wilayah kepala 7.

Dengan tutupnya pasar saham AS disebabkan libur Hari Buruh, maka para investor saham sedunia berusaha mencari arahan dengan memperhatikan hal-hal berikut yang terjadi di benua Asia dan Eropa.

Bursa saham China naik seiring para investor mencerna angka Unemployment Rate AS saat ini yang diharapkan akan mampu menahan suku bunga Fed Fund Rate tetap di tempatnya pada keputusan FOMC Meeting bulan ini, sementara para pelaku pasar juga menanti paket paket stimulus lebih lanjut dari pemerintah China.

Di tempat lain, para pemimpin dunia bersiap untuk menghadiri G20 summit di India di penghujung pekan ini, walaupun pertemuan tersebut sepertinya tak akan dihadiri oleh Presiden China Xi Jin Ping.

“Mereka akan memperbincangkan perkembangan perang di Ukraina sampai masalah perubahan iklim, walau dengan kemungkinan alpanya China dan Russia,” sebut Tim Riset NH Korindo Sekuritas Indonesia.

Rally saham di China membawa bursa utama mereka naik di atas 1%. Sementara itu, Hang Seng index dari Hong Kong naik lebih dari 2%, didukung oleh berita Country Garden Holdings telah menerima persetujuan dari para pemegang obligasi mereka untuk memperpanjang masa jatuh tempo utang. 

Korea Selatan, pagi ini, baru saja merilis data GDP 2Q23 yang berada di tingkat yang sama dengan kuartal sebelumnya, yaitu 0,9% yoy. Sementara Jepang umumkan Household Spending di bulan Juli anjlok ke posisi 5% yoy dan 2,7% secara bulanan, di luar ekspektasi pertumbuhan yang masih cukup positif pada angka 0,7%.

Harga minyak dunia naik mendekati titik tertinggi 3 minggu dalam suatu perdagangan yang cukup berombak, di tengah optimisme bahwa penghasil minyak utama dunia akan setuju untuk melanjutkan pemangkasan produksi demi menjaga ketatnya persediaan.

OPEC+ melanjutkan pemangkasan produksi 1 juta barrel/hari sampai ke bulan Oktober. Di samping itu, adanya peluang bahwa The Fed tidak akan menaikkan suku bunga di bulan ini juga turut mengerek harga minyak.

Dari belahan Eropa, European Central Bank (ECB) President Christine Lagarde menurut jadwal telah memberikan beberapa statement terkait kebijakan moneter apa yang akan diambil bank sentral pada rapat bulan ini. 

Sebelumnya, data ekonomi Jerman menunjukkan ekspor jatuh 0,9% di bulan Juli seiring melemahnya permintaan global. Ditambah lagi, jumlah angka pengangguran di Spanyol meningkat 0,9% mom di bulan Agustus, membuat 2,7 juta orang kehilangan pekerjaan.

Pengeluaran konsumen di Inggris turun pada bulan lalu, menambah tanda-tanda perlambatan ekonomi. Pertumbuhan belanja konsumen menggunakan kartu kredit dan debit melemah 2,8% secara tahunan di bulan Agustus, dibanding 4% pada bulan Juli.

Adapun tren melemahnya belanja konsumen juga merefleksikan melandainya Inflasi, terlihat pada turunnya 20% harga bahan bakar kendaraan. Sementara belanja atas barang-barang kebutuhan penting sehari-hari seperti makanan dan bahan bakar hanya naik sekitar 1%, merupakan pertumbuhan terendah sejak April 2020.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar