c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

EKONOMI

13 Juni 2024

19:05 WIB

Ada Kabar Buyback-PHK, Ini Proyeksi Saham GOTO Ke Depan

Analis saham menyebut untuk mencapai profitabilitas ini membutuhkan waktu yang panjang. Maka dari itu, harus bersabar.  

Penulis: Fitriana Monica Sari

<p>Ada Kabar Buyback-PHK, Ini Proyeksi Saham GOTO Ke Depan</p>
<p>Ada Kabar Buyback-PHK, Ini Proyeksi Saham GOTO Ke Depan</p>

PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk adalah perusahaan ekosistem digital berbasis teknologi Indonesia, yang dibentuk sebagai penggabungan antara Gojek dan Tokopedia. Shutterstock/Dok

JAKARTA - Sovereign Wealth Fund (SWF) asal Norwegia, Norges Bank Investment Management (NBIM) secara resmi telah menyetujui pengunduran diri pendiri emiten teknologi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), yakni Andre Soelistyo. 

Keputusan itu diambil NBIM dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) GOTO yang digelar 11 Juni 2024.  

Selain pengunduran diri Founder GOTO yang disetujui, dalam RUPST dan RUPSLB tersebut, para pemegang saham juga telah menyetujui rencana buyback saham GOTO, dengan dana yang dialokasikan oleh perseroan sebanyak-banyaknya Rp3,2 triliun. 

Kendati demikian, beredar kabar pula soal induk Tiktok, Bytedance yang berencana melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) kepada karyawan Tokopedia pada Juni 2024 ini. Lantas, bagaimana pengaruhnya ke perseroan dan bagaimana proyeksi saham GOTO ke depan? 

Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Indonesia Nafan Aji Gusta mengatakan bahwa tidak ada rekomendasi untuk saham GOTO alias not rated

"Saham GOTO sudah tidak likuid lagi pergerakan harga sahamnya. Down trend masih terlihat, kalau untuk sementara waktu masih not rated ya untuk GOTO," kata Nafan kepada Validnews, Kamis (13/6).

Baca Juga: GoTo Dikabarkan Akan PHK 70% Karyawan, Ini Tanggapan Perusahaan

Kendati demikian, menurut Nafan, dalam rangka meningkatkan likuiditas, tentunya aksi buyback juga harus dilakukan karena untuk menjaga psikologis investor. 

Selain itu, diharapkan juga akan mampu meningkatkan performa pergerakan harga saham GOTO, walaupun bersifat sementara (temporary). Sebab, nantinya ini semua akan tergantung kepada smart money yang masuk. 

"GOTO kan masih belum terjadi masuknya smart money, terutama dari foreign flow masih menurun, tapi setidaknya buyback ini dilakukan untuk melindungi harga saham GOTO supaya tidak mengalami down trend yang berkelanjutan, apalagi kalau sudah mendekati level Rp50 per saham," ujarnya. 

Sejatinya, Nafan menjelaskan, saham GOTO juga masuk dalam saham special notation (notasi khusus). Biasanya, kalau saham dalam special notation, investor cenderung menghindarinya. 

Menurutnya, investor lebih senang dengan saham-saham yang tidak dikategorikan dalam special notation oleh Bursa Efek Indonesia (BEI).

Masih Jadi PR
Secara fundamental, Nafan melihat kinerja bottom line GOTO masih non profitable. Meski begitu, setidaknya net loss-nya sudah mulai menurun. 

Artinya, sudah ada improvisasi dari sisi topline-nya. Topline GOTO terus meningkat ditunjang oleh peningkatan Gross Transaction Value (GTV) maupun juga Gross Merchandise Value (GMV). 

"Untuk ke depannya, GTV dan GMV berperan signifikan dalam rangka untuk menekan net loss hemat saya serta mudah-mudahan dengan susunan pengurus baru juga mampu membuat terobosan agar supaya GOTO ini bisa mewujudkan profitabilitas. Karena memang PR besarnya seperti itu GOTO dari dulu," ungkapnya. 

Nafan menyebut untuk mencapai profitabilitas ini membutuhkan waktu yang panjang. Maka dari itu, harus bersabar.

"Makanya harus mencermati laporan keuangan yang akan dirilis, jadi harus sabar, keep trader," imbuh dia. 

Sementara terkait untuk kabar Tokopedia yang akan melakukan PHK besar-besaran, Nafan enggan berkomentar lebih lanjut. 

Senada, kepada Validnews, Kamis (13/6), Investment Consultant PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk Reza Priyambada mengatakan, GOTO masih menjadi PR Manajemen untuk dapat memperbaiki kinerja fundamentalnya dan mengembalikan kepercayaan pasar. 

"Meski dari kegiatan bisnis masih berjalan dan menguasai pangsa pasar, tentunya diharapkan dapat berimbas positif ke depannya pada kinerja fundamentalnya. Ada aksi buyback juga diharapkan dapat menjadi sinyal positif kepada market," tuturnya. 

Baca Juga: Hasil RUPST: GOTO Dapat Restu Buyback Rp3,2 T

Di sisi lain, Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memproyeksikan saham GOTO dapat dibeli di rentang support Rp50 per saham, resistance Rp55 per saham, dan target price Rp60-67 per saham.

Dikutip dari keterbukaan informasi BEI, Kamis (13/6), GOTO yang masih menjadi pemegang saham yang cukup besar meskipun tidak menjadi mayoritas dan bukan pengendali minoritas, buka suara soal kabar PHK yang terjadi di Tokopedia. 

Dalam keterangannya, GOTO menyatakan semua keputusan usaha yang dilakukan Tokopedia ditentukan langsung oleh manajemen Tokopedia dan tidak lagi melibatkan GOTO. 

"Segala keputusan yang diambil oleh PT  Tokopedia merupakan hal yang akan ditentukan secara penuh oleh manajemen PT Tokopedia," tulisnya. 

Sebagai pemegang saham bukan pengendali minoritas, GOTO sendiri meyakini manajemen PT Tokopedia akan dapat mengambil keputusan dengan memperhatikan prinsip kehati-hatian sehubungan dengan pengelolaan kegiatan usahanya dengan mempertimbangkan berbagai penilaian untuk memastikan hasil terbaik bagi PT Tokopedia dan seluruh pemangku kepentingan.

Berdasarkan pantauan Validnews, sepanjang tahun ini, saham GOTO telah anjlok sebesar 34 poin atau 39,08%.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar