c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

19 Desember 2024

13:31 WIB

Ada Dugaan Serangan Ransomware, BRI: Data dan Dana Nasabah Aman

BRI menegaskan bahwa data maupun dana nasabah aman. Selain itu, seluruh sistem perbankan BRI dipastikan berjalan normal dan seluruh layanan transaksi dapat beroperasi dengan lancar.

Penulis: Fitriana Monica Sari

<p>Ada Dugaan Serangan Ransomware, BRI: Data dan Dana Nasabah Aman</p>
<p>Ada Dugaan Serangan Ransomware, BRI: Data dan Dana Nasabah Aman</p>

Ilustrasi aplikasi BRI Mobile. Shutterstock/Doni Ismanto

JAKARTA - Kabar kurang sedap kembali menerpa salah satu bank pelat merah di Tanah Air, yakni PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI (BBRI). BRI dikabarkan terkena serangan ransomware dan ini telah ramai diperbincangkan di media sosial.

Direktur Digital dan IT BRI Arga M. Nugraha menegaskan bahwa data maupun dana nasabah aman. 

Selain itu, lanjut dia, seluruh sistem perbankan BRI dipastikan berjalan normal dan seluruh layanan transaksi dapat beroperasi dengan lancar.

"Nasabah tetap dapat menggunakan seluruh sistem layanan perbankan BRI, termasuk layanan perbankan digital seperti BRImo, QLola, ATM/CRM, dan layanan BRI lainnya seperti biasa dengan keamanan data yang terjaga," kata Arga dalam keterangan resmi di akun Instagram @bankbri_id, yang dikutip Kamis (19/12).

BRI pun menegaskan bahwa sistem keamanan teknologi informasi yang dimiliki BRI telah memenuhi standar internasional dan terus diperbarui secara berkala. Tujuannya, untuk menghadapi berbagai potensi ancaman.

Baca Juga: Berharap Amannya Data Perbankan

"Langkah-langkah proaktif dilakukan untuk memastikan bahwa informasi nasabah terlindungi," tegas Arga.

Asal tahu saja, informasi mengenai dugaan serangan ransomware terhadap BRI telah banyak beredar di media sosial, salah satunya adalah X atau dulunya bernama Twitter. 

Akun perusahaan keamanan teknologi @FalconFeedsio menyebut bahwa BRI yang merupakan bank komersial terbesar di Indonesia, telah menjadi korban serangan Bashe Ransomware. 

Melalui cuitannya, dia menampilkan gambar berupa tenggat waktu terkait data-data dari BRI pada 23 Desember 2024 pukul 09.00 UTC. 

Serangan Siber
Sebelumnya, dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR RI di Jakarta Pusat, Rabu (13/11), Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan bahwa sumber kebocoran data yang menyebabkan serangan siber tidak hanya selalu berasal dari perbankan, tapi juga bisa dari nasabah.

Nasabah seringkali menjadi sasaran empuk. Lantaran, tidak dapat melindungi informasi data pribadi, sehingga terjadi kebocoran data.

Oleh karena itu, Sunarso mengingatkan bahwa nasabah juga harus diberikan literasi keuangan. Sehingga, nasabah memiliki kesadaran untuk melindungi data pribadi.

Baca Juga: Marak Serangan Siber, Ini Jurus BRI Jaga Keamanan Data Nasabah

Jika ternyata sumber kebocoran data berasal dari perbankan, kata Sunarso, bank harus memastikan keamanan IT security-nya. Kemudian, dari sisi IT governance-nya.

Setelah serangan siber terdeteksi, lanjut dia, perbankan akan fokus untuk menangkisnya. 

Akan tetapi, jika serangan siber tidak bisa ditangkis dan sudah terlanjur masuk ke dalam data core milik bank, bank harus fokus untuk mereparasinya atau memperbaikinya. Hal ini yang harus diatur di dalam IT governance

Sunarso menambahkan, kebocoran data bank juga bisa terjadi karena faktor internal bank, yakni dari para pegawai bank.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar