21 Oktober 2025
19:47 WIB
Ada B50 dan E10, Zulhas: Enggak Ada Lagi Lahan Pertanian Kosong
Menko Pangan Zulhas meyakini program biofuel B50 maupun E10 optimal memenuhi lahan pertanian di Indonesia. Sebagai contoh, setiap hektare lahan singkong bisa menghasilkan omzet Rp80 juta/tahun.
Penulis: Erlinda Puspita
JAKARTA - Menko Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) mengungkapkan, Indonesia memerlukan lahan seluas 1 juta hektare (ha) untuk tanam tebu sebagai bahan baku etanol 10% yang akan dicampur dengan BBM (E10).
“Sekarang sedang dikaji, bensin tambahannya itu 10% etanol atau metanol. Kalau tambahannya 10% saja, maka kita perlu sejuta (hektare) kebun tebu,” katanya dalam acara Townhall Meeting 'Satu Tahun Kemenko Pangan: Setahun Bekerja, Pangan Swasembada, Negara Berdaya, Jakarta, Selasa (21/10).
Baca Juga: Kementan-ATR/BPN Siapkan Lahan 1,5 Juta Hektare Untuk Etanol
Tak hanya tebu, pemerintah juga akan memanfaatkan tanah kosong untuk menanam singkong yang bisa menjadi bahan baku etanol pada E10. Bahkan, menurutnya, pemanfaatan lahan untuk tebu dan singkong berpotensi meningkatkan pendapatan petani.
“Di mana tanah nanti untuk metanol akan ditanam orang (untuk) singkong? Enggak ada lagi tanah kosong, karena setiap lahan nanti 1 hektare bisa memberikan penghasilan Rp80 juta satu tahun,” imbuhnya.
Zulhas meyakini, hasil panen tebu dan singkong milik petani akan terserap oleh industri produsen etanol melalui program mandatory etanol 10%. Hal ini juga sejalan dengan kebutuhan konsumen bensin kendaraan yang tinggi.
“Kalau besok kita sudah pakai (BBM) etanol dan metanol, pabriknya yang beli (singkong dan tebu) ada. Tiap hari kita pakai bensin. Jadi orang akan tanam karena ada yang beli,” tuturnya.
Baca Juga: BBM Etanol E10 Butuh 1,2 Juta KL! ESDM Andalkan Molases Tebu Lokal
Sementara itu, Zulhas juga ikut menekankan, produksi biofuel sanggup membawa Indonesia stop mengimpor solar di akhir 2026. Target ini beriringan dengan penerapan biofuel 40% (B40) yang sudah naik menjadi B50.
Sekali lagi, dia menyampaikan, progres program biodiesel akan memaksimalkan pemanfaatan tanah kosong untuk penanaman kelapa sawit sebagai bahan baku.
“Karena B40 sudah, bisa jadi B50. Tentu selanjutnya harus ditambah tanamannya (sawit)…Enggak ada 'lagu' tanah kosong,” terangnya.
Dalam acara yang sama, Mentan Amran Sulaiman juga menyampaikan, pemerintah tengah memetakan wilayah mana saja yang akan menjadi sentra pertanaman singkong sebagai bahan baku E10. Pendataan wilayah ini berada di bawah keputusan Kementerian Agraria dan Tata Ruang (ATR/BPN).
“(Lahan penanaman) singkong, doakan. Kami koordinasi dulu dengan Menteri ATR/BPN lahannya yang 1 juta hektare. Itu perintah Bapak Presiden,” ucap Amran.
Sementara, lahan untuk penanaman tebu untuk program E10 rencananya akan dibangun seluas 500 ribu hektare.