Tingkatkan Pelayanan, Pelindo III Terapkan Sistem Kepelabuhanan Digital

JAKARTA – PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III mulai memberlakukan layanan
integrasi secara serentak di seluruh pelabuhannya dengan sistem pelayanan kepelabuhanan berbasis internet bernama "port operation command center" atau POCC. 

Direktur Utama Pelindo III Doso Agung, dilansir Antara, POCC merupakan terobosan pelayanan yang diberikan perseroan kepada para pemegang kebijakan dan mitra bisnisnya yang ada di empat regional di bawah wilayah kerja Pelindo III, di antaranya Jawa Timur, Jawa Tengah, Bali Nusa Tenggara dan Kalimantan.

"Harapan kami melalui sistem ini pelayanan kegiatan kepelabuhanan yang selama ini terlaksana bisa semakin cepat dan mudah," katanya, Rabu (18/12).

Ia mengatakan, Pelindo III juga terus berupaya meningkatkan pelayanan dalam kegiatan kepelabuhan demi kenyamanan para mitra bisnisnya. POCC akan beroperasi selama 24 jam non-stop dalam 7 hari dan merupakan sistem layanan digital berbasis internet yang mengatur seluruh aktivitas kepelabuhan baik bongkar muat maupun jadwal sandar kapal di seluruh pelabuhan Pelindo III.

Nantinya sistem ini menghubungkan antara petugas Pelindo III, stakeholder pelabuhan dan mitra bisnis atau pemilik kapal dalam satu layanan sehingga semakin mempermudah proses koordinasi di pelabuhan.

Sebelumnya, layanan ini telah diujicobakan di regional Jawa Timur pada 6 Desember 2018. Hasilnya, dalam evaluasi selama beroperasi layanan ini mampu memperingkas pelayanan rata-rata hingga 30% dibandingkan dengan sistem sebelumnya.

Melalui POCC beberapa layanan menjadi lebih cepat, di antaranya waktu verifikasi permohonan pelayanan dari semula 1,17 jam menjadi 0,3 jam, kemudian waktu tunggu pelayanan dari yang semula 13,57 menit menjadi 11,34 menit dan waktu pergantian kapal di dermaga dari 4,42 jam menjadi 3,93
jam.

Selama 2018, arus peti kemas yang masuk di terminal pelabuhan Pelindo III mencapai 5,3 juta TEUs, naik 8,5% dibanding realisasi setahun sebelumnya. Arus peti kemas luar negeri tumbuh dari 2,1 juta TEUs menjadi 2,3 juta TEUs pada periode yang sama. Adapun bongkar muat peti kemas internasional dilakukan di Surabaya, Teluk Lamong, dan Semarang. 

Tahun ini Pelindo III menargetkan kenaikan arus peti kemas menjadi 5,7 juta TEUs, naik 7% dari realisasi 2018. Perseroan juga menargetkan kenaikan kunjungan kapal, dari 66.000 unit (264 juta gross ton) pada 2018, menjadi 69.000 unit (276 gross ton) pada 2019. Dengan kenaikan sekitar 4–5%. 

Dengan proyeksi itu, pendapatan usaha perseroan pun diprediksi meningkat. Pada 2018, Pelindo III membukukan sekitar Rp10 triliun. Sementara tahun ini, pendapatan diprediksi naik 11%, atau sekitar Rp11,2 triliun. (Nadia Kurnia)