16 Mei 2019
19:13 WIB
JAKARTA - Pemerintah kembali menerbitkan enam seri Surat Utang Negara (SUN) dalam valuta asing berdenominasi Yen Jepang atau Samurai Bonds, sebesar 177 miliar Yen atau senilai Rp23,3 triliun. Transaksi penerbitan ini merupakan public offering terbesar yang dilakukan negara di Asia.
Ke enam seri Samurai Bonds yang diterbitkan tersebut tersebut antara lain RIJPY0522, RIJPY0524, RIJPY0526, RIJPY0529, RIJPY0534 dan RIJPY0539.
Seri RIJPY0522 mempunyai nominal 75,7 miliar Yen atau Rp9,99 triliun dengan tingkat kupon 0,54% serta masa tenor tiga tahun dan jatuh tempo 20 Mei 2022. Sedangkan seri RIJPY0524 mempunyai nominal 80,2 miliar Yen atau Rp10,59 triliun dengan tingkat kupon 0,83% serta masa tenor lima tahun dan jatuh tempo 22 Mei 2024.
Kemudian seri RIJPY0526 mempunyai nominal 4,5 miliar Yen atau Rp594,3 miliar dengan tingkat kupon 0,96% serta masa tenor tujuh tahun dan jatuh tempo 22 Mei 2026. Lalu, seri RIJPY0529 mempunyai nominal 7,6 miliar Yen atau Rp1 triliun dengan tingkat kupon 1,17% serta masa tenor 10 tahun dan jatuh tempo 22 Mei 2029.
Seri lainnya adalah RIJPY0534 mempunyai nominal 4 miliar Yen atau Rp528,3 miliar, dengan tingkat kupon 1,55% serta masa tenor 15 tahun dan jatuh tempo 22 Mei 2034. Terakhir, seri RIJPY0539 mempunyai nominal 5 miliar Yen atau Rp660,3 miliar dengan tingkat kupon 1,79 % serta masa tenor 20 tahun dengan jatuh tempo 20 Mei 2039.
“Pada transaksi ini, tenor selama 15 dan 20 tahun merupakan tenor Samurai Bonds terpanjang yang diterbitkan negara di Asia,” tulis Keterangan Pers Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan di Jakarta, Kamis (16/5).
Pencapaian ini memperpanjang rata-rata jatuh tempo Samurai Bonds dibandingkan tahun-tahun sebelumnya dan memperluas jenis investor yang berpartisipasi dalam penerbitan. Investor Jepang sendiri diklaim mempunyai kepercayaan atas instrumen ini, karena adanya komitmen penerbitan secara regular. Ditambah lagi dengan adanya perbaikan pengelolaan secara berkelanjutan dan kondisi politik yang stabil usai penyelenggaraan pemilu.
“Kegiatan temu investor yang dilakukan pemerintah juga telah meningkatkan sentimen positif meski saat ini kondisi pasar global sedang bergejolak,” lanjut keterangan tersebut.
Pencapaian tersebut diakui oleh Japan Credit Rating Agency (JCRA) dengan memberikan kenaikan outlook dari stabil ke positif. Obligasi valas ini ikut mendapatkan peringkat baik dari lembaga pemeringkat internasional lainnya yaitu Baa2 dari Moody's, BBB- dari S&P dan BBB dari Fitch.
untuk diketahui, basis investor dari penerbitan Samurai Bonds meliputi City Banks sebanyak 11,3%, Specialized Bank 14,1%, Life Insurers 18,1%, Property Insurers 0,1%, Asset Managers 15,3%, Shinkin Banks atau Regional Banks 9,4% dan lainnya 31,7%. Sementara itu, terpilih sebagai Joint Lead Arrangers dalam transaksi adalah Daiwa Securities Co Ltd, Mizuho Securities Co Ltd, Nomura Securities Co Ltd dan SMBC Nikko Securities Inc.
Sekadar informasi, tanggal 21 Mei 2019 nanti, rencananya pemerintah juga akan melakukan lelang Surat Utang Negara (SUN) dalam mata uang Rupiah. Penerbitan surat utang dengan target indikatif sebesar Rp15 triliun dan target maksimal sebesar Rp30 triliun ini untuk memenuhi sebagian dari target pembiayaan dalam APBN 2019. (Faisal Rachman)