10 November 2018
16:53 WIB
Editor: Agung Muhammad Fatwa
DENPASAR – Tumbuhnya minat wisatawan asal Inggris ke Pulau Dewata membuat maskapai penerbangan Garuda kembali membuka kembali rute Jakarta—London, dengan berbagai perubahan guna mencapai struktur biaya yang lebih efisien.
Salah satunya dengan perbaikan rute, yakni Jakarta-London dengan singgah di Singapura dan kemudian dari London langsung menuju Denpasar, Bali. Rencananya, pembukaan kembali ini akan dilaksanakan mulai 15 November 2018.
"Kami hidupkan lagi karena saya lihat pasar sudah tumbuh tetapi structure cost yang kami tinjau," kata Direktur Utama Garuda Indonesia I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra di Denpasar, Sabtu (10/11), dilansir dari Antara.
Peninjauan ulang structure cost itu, lanjut Askhara, juga dilakukan dengan cara mengganti armada yang digunakan sebelumnya dari jenis Boeing 777 menjadi Airbus 330-300.
Dengan armada sebelumnya, selain membutuhkan biaya yang mahal, tingkat keterisian muatan penuh atau full payload di Bandara Soekarno-Hatta juga tidak maksimal.
Sebelumnya, maskapai pelat merah itu menutup rute langsung Jakarta—London pada akhir Oktober 2018 karena memberikan kerugian akibat jumlah penumpang yang rendah.
"Untuk payload keterisiannya terhadap penumpang itu tidak besar hanya mungkin 60-70%," lanjut Askhara mengenai penutupan rute Jakarta-London.
Namun, pihaknya melihat pasar wisatawan dari Inggris yang terus bertumbuh sehingga maskapai penerbangan BUMN itu mengalihkan rute dari London menuju Denpasar.
Badan Pusat Statistik (BPS) Bali mencatat pada September 2018 wisatawan dari Inggris menduduki posisi keempat jumlah kunjungan wisatawan mancanegara di Pulau Dewata, setelah China, Australia dan Jepang.
Jumlah turis asal negara Pangeran Harry tersebut mencapai 27.229 orang atau 4,9% dari total wisman sebanyak 555.903 orang. Jumlah kunjungan turis Inggris pada Setember ini turun 8,85% dibandingkan bulan sebelumnya, namun tumbuh 3,43% dibandingkan bulan yang sama tahun sebelumnya.
Jika dilihat pada periode Januari-September, Inggris juga menduduki peringkat keempat setelah China, Australia dan India. Pada periode tersebut, wisman asal Inggris menguasai porsi 4,5% dari total jumlah kunjungan wisman di Bali pada periode tersebut yang mencapai 4,64 juta orang.
BPS mencatat selama periode Januari-September 2018 jumlah wisatawan dari Inggris mencapai 210.262 orang atau tumbuh 9,3% jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.
Perawatan Boeing 737
Selain itu, maskapai penerbangan Garuda Indonesia meningkatkan perawatan berkala dengan mengutamakan keamanan seluruh armada termasuk pesawat Boeing 737 Max 8.
"Kami sesuaikan dengan standar, ada sertifikasi yang harus dipenuhi," kata Askhara.
Menurut dia, maskapai penerbangan BUMN itu saat ini mengoperasikan satu armada keluaran terbaru hasil pabrikan Boeing dari Amerika Serikat itu.
Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKPPU) Kementerian Perhubungan sebelumnya juga telah memeriksa kelaikan pesawat berbadan sedang itu pada 30 Oktober 2018.
Setelah melalui pemeriksaan, Kemenhub menyebutkan pesawat itu telah melalui proses perawatan sesuai jadwal, komponen terpasang tidak melewati batas umur pakai, serta tidak ditemukan adanya gangguan teknis pada fitur mesin pesawat.
Pemeriksaan itu dilakukan menyusul kecelakaan yang menimpa maskapai Lion Air Boeing 737 Max 8 di Perairan Kawarang, Jawa Barat, Senin (29/10).
Pesawat anyar yang baru berusia dua bulan itu jatuh tidak lama setelah lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta Jakarta dengan 189 orang penumpang dan awak.
Selain pemeriksaan, Askhara juga menerapkan sistem kerja bagi kru pesawat sesuai dengan musim yakni low dan peak season sehingga tidak memforsir tenaga.
"Kami lihat secara statistik kecelakaan maskapai di dunia dan di Indonesia terjadi Oktober dan Desember karena maskapai banyak memforsir krunya yang tidak mengikuti seasonality tetapi terus konstan produksi," ucapnya.
Dengan begitu, lanjut dia, saat musim sepi atau low season pada kuartal pertama dan ketiga, pihaknya berencana mengurangi kru baik kokpit dan kabin yang diarahkan mengikuti pelatihan dan cuti.
Ia mengharapkan ketika memasuki musim peak season, para kru baik kokpit dan kabin akan kembali segar dan lebih maksimal dalam memberikan pelayanan kepada penumpang. (Fin Harini)