c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

30 Maret 2021

19:50 WIB

Tahun Lalu, Jasa Marga Bukukan Laba Bersih Rp501,05 Miliar

Volume lalu lintas tol turun akibat WFH dan PSBB, pendapatan tol Jasa Marga periode 2020 menjadi Rp8,76 triliun

Tahun Lalu, Jasa Marga Bukukan Laba Bersih Rp501,05 Miliar
Tahun Lalu, Jasa Marga Bukukan Laba Bersih Rp501,05 Miliar
Kendaraan memadati ruas Tol Jagorawi KM 6 di Jakarta, Kamis (29/10/2020). PT Jasa Marga (Persero) Tbk. mencatat sebanyak 336.929 kendaraan telah meninggalkan wilayah DKI Jakarta selama dua hari pada 27-28 Oktober 2020 dalam periode libur panjang Maulid Nabi dan cuti bersama atau meningkat 40,5 persen dibanding biasanya. ANTARAFOTO/Hafidz Mubarak A

JAKARTA – PT Jasa Marga (Persero) Tbk mencatatkan laba bersih sebesar Rp501,05 miliar dalam Laporan Keuangan audited Perseroan Tahun 2020.

Corporate Secretary Jasa Marga M Agus Setiawan mengatakan, capaian ini membuktikan bahwa perseroan masih mampu mencatatkan kinerja positif, meski turut dampak pandemi covid-19 dan peningkatan beban bunga seiring pengoperasian jalan tol baru.

Lebih lanjut, BUMN ini juga tercatat mempertahankan margin EBITDA stabil pada 2020 yaitu sebesar 62,42%. Dengan melakukan berbagai efisiensi untuk dapat mengimbangi penurunan volume lalu lintas dan pendapatan tol sebagai imbas dari diterapkannya kebijakan Work From Home (WFH) dan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di berbagai daerah pada kuartal II dan III 2020.

“Hal itu menyebabkan turunnya pendapatan tol pada 2020 menjadi sebesar Rp8,76 triliun. EBITDA Perseroan pada Tahun 2020 ini tercatat sebesar Rp5,98 triliun,” terang Agus dalam rilis pers Jasa Marga, Selasa (30/3).

Hingga akhir tahun lalu, Total Aset Perseroan tercatat sebesar Rp104,08 triliun dengan beroperasinya beberapa ruas tol baru pada 2020. Total aset ini terhitung tumbuh 4,4% jika dibandingkan tahun 2019.

Dari sisi pendanaan untuk mendukung likuiditas, perseroan menerbitkan Obligasi Berkelanjutan II Jasa Marga Tahap I pada 8 September 2020, senilai Rp2 triliun. Adapun permintaan yang masuk untuk Obligasi Berkelanjutan II tersebut mencapai Rp2,7 triliun atau melebihi nilai yang ditawarkan.

Dana hasil penerbitan obligasi tersebut akan digunakan di antaranya untuk modal kerja, pemeliharaan jalan tol, peningkatan fasilitas dan sarana penunjang jalan tol lainnya.

Untuk menambah diversifikasi produk pendanaan, perseroan menerbitkan Surat Berharga Komersial atau Commercial Paper dengan nama instrumen SBK I PT Jasa Marga (Persero) Tbk 2020 (SBK Jasa Marga) untuk pertama kalinya dengan nilai Rp566 miliar yang terdaftar di Bank Indonesia (BI).

“Dengan berhasil diterbitkannya SBK Jasa Marga, perseroan berhasil menambah portofolio pendanaan serta basis investor baru yang akan berdampak semakin kompetitifnya cost of debt perseroan dalam mendukung pertumbuhan ke depan,” jelas Agus.

Tambah Jalan Tol

Pada akhir September 2020, Jalan Tol Manado-Bitung Ruas Manado-Danowudu sepanjang 26,35 Km yang dikelola perseroan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo. Ditambah dan pengoperasian Jalan Tol Pandaan-Malang seksi V Pakis-Malang sepanjang 3,11 km pada April 2020, Jasa Marga tercatat memiliki total 1.191 Km jalan tol yang tersebar di seluruh Indonesia.

“Tidak hanya konsisten untuk menyelesaikan proyek-proyek jalan tol yang dikelola, kami juga berkomitmen menambah konsesi jalan tol yang dimiliki,” imbuh Agus.

Pada November 2020, perseroan selaku pemegang saham mayoritas sebesar 60% membentuk entitas perusahaan baru bernama PT Jasamarga Jogja Bawen (JJB), yang akan mengelola Jalan Tol Yogyakarta-Bawen. Jalan tol sepanjang 75,82 Km ini memiliki nilai investasi sebesar Rp14,26 triliun dengan masa konsesi 40 tahun.

 Jalan Tol Yogyakarta-Bawen akan melintasi dua provinsi sekaligus, yaitu Jawa Tengah sepanjang 67,05 Km dan Daerah Istimewa Yogyakarta sepanjang 8,77 Km. Dengan penambahan konsesi Jalan Tol Yogyakarta-Bawen, maka hingga akhir 2020, konsesi jalan tol Jasa Marga di seluruh Indonesia mencapai 1.603 Km.

Agus menambahkan, Jasa Marga tidak hanya fokus pada bisnis inti jalan tol operasi dan konsesi jalan tol yang dimiliki, namun juga meningkatkan pencapaian dari anak usaha pendukung pengoperasian jalan tol. Contohnya saja, layanan transaksi dan layanan lalu lintas melalui PT Jasamarga Tollroad Operator (JMTO) dan layanan pemeliharaan serta konstruksi jalan tol melalui PT Jasamarga Tollroad Maintenance (JMTM).

Selain itu, Jasa Marga juga memiliki satu anak usaha untuk mendukung bisnis prospektif yang bergerak di bidang pengembangan bisnis di koridor jalan tol yaitu PT Jasamarga Related Business (JMRB).

Ketiga anak usaha Jasa Marga tersebut, tercatat menyumbang kontribusi 8,60% dari total pendapatan usaha perseroan pada 2020.

Sebagai informasi, hingga akhir 2020, PT JMTO telah mengoperasikan jalan tol sepanjang 1.539 Km. Anak usaha ini mengoperasikan berbagai ruas jalan tol, tidak hanya yang dikelola oleh Jasa Marga Group, melainkan juga yang dikelola oleh Badan Usaha Jalan Tol lainnya.

Layanan transaksi dan lalu lintas JMTO telah mencakup wilayah Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Jabotabek dan Bandung, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Kalimantan Timur hingga Sulawesi Utara.

Sementara itu, PT JMTM saat ini terus berusaha mengembangkan kegiatan pemeliharaan di jalan tol Jasa Marga Group dengan memanfaatkan inovasi berbasis teknologi.

Sebut saja pengukuran ketidakrataan dan kondisi permukaan jalan dengan sistem yang mengintegrasikan peralatan sensor pada kendaraan pintar hawkeye, inspeksi jembatan dengan kendaraan bridge inspection, dan pengelolaan aset pemeliharaan dengan aplikasi Toll Asset Management System. (Zsazya Senorita)

 

 

 


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar