28 Februari 2019
13:38 WIB
JAKARTA – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono yakin bila Jalan Tol Trans Sumatera ruas utama sepanjang 2.000 km dapat tersambung pada tahun 2024 mendatang. Optimisme itu makin kencang, lantaran sudah ada empat ruas Jalan Tol Trans Sumatera secara bertahap siap diresmikan dan beroperasi pada pertengahan 2019.
Adapun ruas jalan itu meliputi ruas Bakauheni-Terbanggi Besar (Bakter) sepanjang 140,93 km, Medan-Binjai (segmen Helvetia–Veteran) sepanjang 2,75 km, Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi (MKTT) Seksi 7 (9,1 km), serta Terbanggi Besar-Pematang Panggang- Kayu Agung (189,2 km).
“Dua di antaranya sudah mengantongi Sertifikat Laik Operasi yaitu Bakter dan MKTT Seksi 7,” ungkap Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), Danang Parikesit, seperti dikutip dari laman resmi Kementerian PUPR, Kamis (28/2).
Jika dirincikan, tol Bakter memiliki 4 seksi, yaitu Seksi 1 Bakauheni-Sidomulyo (39,4 km), Seksi 2 Sidomulyo-Kotabaru (40,6 km), Seksi 3 Kotabaru-Metro (29 km), dan Seksi 4 Metro-Terbanggi Besar sepanjang 31,93 km.
Danang menjelaskan, salah satu segmen di Seksi 1 yaitu Pelabuhan Bakauheni–SS Bakauheni (8,9 km) sudah beroperasi Januari 2018. Begitu untuk pula segmen SS Kotabaru- SS Lematang sepanjang 5 km di seksi 2.
Untuk MKTT, dari panjang keseluruhan 61,7 km, Seksi 2-6 Parbarakan hingga Sei Rampah (41,65 km) telah diresmikan Oktober 2017. Sementara, Seksi 1 Tanjung Morawa-Perbarakan termasuk Simpang Susun Kemiri (10,75 Km) telah beroperasi mulai Juni 2018 lalu.
Asal tahu saja, pengusahaan MKTT dilaksanakan oleh PT. Jasamarga Kualanamu Tol dengan nilai investasi sebesar Rp4,96 triliun, serta masa konsesi selama 40 tahun.
Sementara, ruas Medan-Binjai (segmen Helvetia–Veteran) masih dalam proses penerbitan Sertifikat Laik Operasi di Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR. Untuk jalan tol Terbanggi Besar-Pematang Panggang- Kayu Agung masih dalam tahap kontruksi.
Meskipun masih menunggu proses penerbitan Sertifikasi Laik Operasi, sebagaian dari ruas Medan Binjai sudah beroperasi penuh pada Oktober 2017. Tepatnya Seksi 3 ruas Semayang - Binjai dengan panjang 4,28 km.
Ruas tol Medan-Binjai dengan total panjang 16,73 km terdiri dari 3 seksi. Selain Seksi 3, terdapat Seksi 1 ruas Tanjung Mulia - Helvetia (6,27 km) dan Seksi 2 ruas Helvetia - Semayang (6,18 km).
Untuk jalan tol Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung yang dikerjakan oleh PT Hutama Karya dengan nilai investasi Rp21,95 triliun, ditargetkan akan beroperasi pada Juni 2019.
Tol itu terdiri atas dua seksi, yakni Seksi 1 Terbanggi Besar-Pematang Panggang sepanjang 112,2 km dengan progres konstruksi 89,06 %, dan Seksi 2 Pematang Panggang-Kayu Agung (77 km) yang penyelesaian kontruksinya mencapai 90,80 %.
Bicara soal jalan tol, dalam kurun waktu 2015-2018, pemerintah telah memulai pengoperasian ruas-ruas jalan tol sepanjang 782 km. Secara keseluruhan, pada 2019, ditargetkan pembangunan sepanjang 1.070 km termasuk beberapa ruas tol Trans Sumatera sehingga total menjadi 1.852 km.
Kehadiran Tol Trans Sumatera itu sendiri bertujuan untuk menurunkan biaya logistik nasional serta menjadi jalan alternatif Jalan Lintas Timur Sumatera yang sudah ada. (Shanies Tri Pinasthi)