04 Desember 2019
19:03 WIB
Editor: Agung Muhammad Fatwa
JAKARTA – Status jawara Bali United di kompetisi Liga 1 2019 ikut mendongkrak nilai sahamnya di bursa. Pada Selasa kemarin, posisi sahamnya bahkan sempat menanjak hinga 5,88%.
"Selama bisa mempertahankan prestasinya, harusnya mendukung harga sahamnya ya. Apalagi kalau usaha profitnya menghasilkan pemasukan yang berarti," kata Direktur Utama PT Foster Asset Management, Andreas Yasakasih, di Jakarta, Rabu (4/12), dilansir Antara.
Per Rabu siang sendiri, posisi saham Bali United berada di level 348. Nilai tersebut sudah turun 12 poin dibandingkan posisi pada Selasa kemarin di level 360.
Kendati demikian, ia mengingatkan, meskipun menorehkan prestasi dan memberikan sentimen positif terhadap harga saham BOLA, pengelolaan bisnis perusahaan yang baik tetap diutamakan.
"Kalau cuma sentimen tapi tidak bisa mendatangkan keuntungan buat investor, ya tidak akan langgeng," kata Andreas.
Selain untuk saham, ia menambahkan, kemenangan Bali United di Liga 1 bisa menjadi kesempatan klub ini untuk meningkatkan pemasukan lewat iklan dan sponsor.
"Penjualan merchandise, karcis dan lain-lain bisa lebih meningkat pesat seperti MU, Barca, dan lain-lain," imbuh pria ini.
Direktur Utama Kresna Sekuritas Octavianus Budiyanto mengharapkan, dengan prestasi Bali United yang menjadi juara Liga 1 2019, prospek emiten dengan kode ini BOLA akan semakin cerah. Namun, ia juga menyadari bahwa pergerakan harga saham lebih mengarah pada fundamental emiten.
“Tentunya ini bisa terjadi dengan juara liga, makin banyak sponsor dan nilai sponsor naik, jumlah penonton juga naik, royalti dari TV juga naik," ujar Octavianus.
Bali United resmi tercatat sebagai emiten di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 17 Juni 2019. Klub yang bernaung dalam PT Bali Bintang Sejahtera tersebut menawarkan 2 miliar lembar saham atau setara 33,33% modal perseroan begitu melantai di bursa.
Direktur Utama Bali Bintang Sejahtera Yabes Tanuri mengungkapkan, dengan menjadi perusahaan terbuka, diharapkan banyak pihak dapat mendukung visi dan misi Bali United mencapai kesuksesan. Kesuksesan yang dimaksud baik di sepak bola maupun industri olahraga dan hiburan.
"Tentunya, termasuk di dalamnya para suporter yang sekarang bisa memainkan peran aktif yang lebih besar untuk mendukung Bali United mencapai tujuan-tujuannya," tutur Yabes di Jakarta seperti dilansir Antara, Senin (7/6).
Adapun harga penawaran saham perdana Rp175 per lembar saham. Dengan menjual 2 miliar lembar saham, perusahaan dengan kode saham BOLA tersebut berharap meraup dana initial public offering (IPO) sebesar Rp350 miliar.
Dana hasil IPO nantinya digunakan untuk belanja modal. Mulai dari pengembangan fasilitas, perekrutan pemain atau pelatih, penyelenggaraan acara, pengembangan akademi, sampai ekspansi gerai Bali United Store.
Kegiatan utama perseroan sendiri saat ini dibagi dalam tiga segmen. Di mana kegiatannya mencakup manajemen klub sepak bola profesional, agensi olahraga, serta dan kafe atau restoran.
Menjadi emiten di bursa, Bali United sendiri menunjuk PT Kresna Sekuritas dan PT Buana Capital Sekuritas Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi efek (underwriter). (Teodora Nirmala Fau)