c

Selamat

Senin, 17 November 2025

EKONOMI

21 Desember 2020

10:00 WIB

Resmi Beroperasi, Patimban Layani Ekspor Perdana

Tak hanya produk otomotif, Presiden Jokowi berharap Pelabuhan Patimban bisa menopang ekspor produk sektor lainnya

Editor: Agung Muhammad Fatwa

Resmi Beroperasi, Patimban Layani Ekspor Perdana
Resmi Beroperasi, Patimban Layani Ekspor Perdana
Ilustrasi Pelabuhan Patimban. Dirjen Hubla

JAKARTA – Pelabuhan Patimban secara resmi telah beroperasi dan langsung melayani ekspor perdananya pada produk otomotif sebanyak 140 unit kendaraan merek Toyota, Daihatsu, dan Suzuki menuju Brunei Darussalam pada Minggu (20/12).

Presiden Joko Widodo yang hadir secara virtual menjelaskan bahwa Pelabuhan Patimban yang telah melayani ekspor perdana memiliki peran strategis dalam pertumbuhan perekonomian, baik di wilayah Jawa Barat maupun secara nasional.

Hal itu tak lepas dari lokasi Pelabuhan Patimban yang tak jauh dengan beberapa titik strategis, seperti Bandara Internasional Kerjati serta Kawasan Industri Bekasi, Karawang, dan Purwakarta.

"Saya yakin Pelabuhan Patimban akan menjadi kunci penghubung antarkawasan industri, manufaktur, serta sentra pertanian dan menopang percepatan ekspor," kata Presiden Jokowi dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin (21/12).

Tak hanya produk otomotif, Presiden Jokowi juga berharap pelabuhan tersebut bisa menopang ekspor pada komoditas lainnya yang akan menggerakkan perekonomian, mulai dari UMKM, pertanian, hingga industri kreatif.

"Dengan begitu, produk lokal akan mampu bersaing di pasar global," ujar Presiden.

Sementara itu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menuturkan bahwa pelabuhan itu dibangun dengan pertimbangan utama untuk mengurangi biaya logistik dan memperlancar arus barang.

Selain itu, kehadiran Pelabuhan Patimban yang disinergikan dengan Pelabuhan Tanjung Priok juga diharapkan mampu meminimalkan beban kendaraan barang di jalan raya, khususnya pada wilayah Jabodetabek.

"Dengan bersinergi bersama Pelabuhan Tanjung Priok, Patimban diharapkan bisa menekan waktu dan biaya logistik dalam rangka meningkatkan ekspor produk nasional, salah satunya otomotif," sebut Menhub Budi Karya.

Selain fokus pada percepatan pembangunan infrastruktur, Budi Karya menjelaskan pihaknya juga memerhatikan aspek ekonomi dan sosial masyarakat sekitar melalui aksi sosial dan secara aktif memberi pelatihan kewirausahaan, pemberdayaan masyarakat, serta program keahlian bagi nelayan sekitar.

"Untuk nelayan, kami juga menggandeng Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk memberi bantuan kapal yang disalurkan melalui koperasi," tegas Menhub Budi Karya.

Sebagai informasi, pembangunan Pelabuhan Patimban digelar dalam 3 (tiga) tahap dimana telah rampung tahap 1 fase 1 mencakup area terminal, breakwaterseawallrevetmentback up area, jalan akses, hingga jembatan penghubung.

Terkait hal tersebut, Menhub menjelaskan bahwa jembatan itu akan terhubung dengan terminal kendaraan seluas 25 ha dengan kapasitas kumulatif 218.000 CBU serta terminal peti kemas seluas 35 ha dengan kapasitas 250.000 TEUs.

Sementara untuk pembangunan tahap 1 fase 2 akan digarap pada tahun 2021–2024 dengan pekerjaan mencakup terminal peti kemas seluas 66 ha dengan kapasitas kumulatif 3,75 juta TEUs, terminal kendaraan berkapasitas 600.000 CBU, serta terminal roro seluas 200 m2.

Selanjutnya pada tahap 2, Menhub menjelaskan pekerjaannya akan dimulai pada rentang 2024–2025 yang difokuskan pada terminal peti kemas dengan kapasitas kumulatif mencapai 5,5 juta TEUs.

"Sedangkan tahap 3 akan digarap pada 2026-2027 yang akan kami kerjakan adalah terminal peti kemas berkapasitas kumulatif 7,5 juta TEUs," tandasnya. (Yoseph Krishna)


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar