c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

01 Oktober 2019

14:26 WIB

Produksi Feronikel Antam Siap Terdongkrak 50%

Pabrik feronikel di Halmahera Timur hampir selesai

Editor: Agung Muhammad Fatwa

Produksi Feronikel Antam Siap Terdongkrak 50%
Produksi Feronikel Antam Siap Terdongkrak 50%
Proses pembakaran biji nikel di PT Antam Tbk. UBPN Sulawesi Tenggara di Pomalaa, Kolaka, Sulawesi Tenggara, Jumat (16/8/2019). Pihak PT Antam Tbk. ANTARAFOTO/Jojon

JAKARTA – Realisasi konstruksi proyek pembangunan pabrik feronikel Halmahera Timur (P3FH) telah mencapai 97% sampai semester I-2019. Proyek pengembangan hilirisasi milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTAM) ini nantinya memiliki kapasitas produksi sebesar 13.500 TNi (Line 1) jika telah rampung.

Corporate Secretary PT Aneka Tambang Tbk, Kunto Hendrapawoko menyatakan, kapasitas sebesar itu di Line 1 nantinya akan mampu meningkatkan kapasitas total terpasang feronikel Antam sebesar 50%

“Dari kapasitas produksi feronikel terpasang saat ini sebesar 27.000 TNi menjadi 40.500 TNi per tahun,” ucapnya dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Selasa (1/10).    

Penjualan feronikel di semester I-2019 merupakan kontributor terbesar kedua dari total penjualan bersih Antam. Nilai penjualannya sebesar Rp2,31 triliun atau 16% dari total penjualan bersih di periode tersebut.

Pertumbuhan kinerja produksi dan penjualan komoditas utama Antam terefleksikan pada capaian tingkat penjualan bersih Antam pada semester kemarin sebesar Rp14,43 triliun. Nilai tersebut tumbuh 22,08% dibandingkan penjualan di semester I-2018 sebesar Rp11,82 triliun.

Pada periode ini penjualan feronikel pada 1H19 tercatat sebesar 13.157 TNi atau naik 5% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 12.579 TNi. Peningkatan penjualan feronikel sejalan dengan bertambahnya volume produksi feronikel sebanyak 2% dibandingkan capaian produksi semester I-2018 sebanyak 13.017 TNi.

Peningkatan kinerja operasi dan penjualan juga dialami komoditas emas yang merupakan komponen terbesar pendapatan Perusahaan. Emas berkontribusi sebesar Rp9,61 triliun atau 67% dari total penjualan bersih semester kemarin.

Pada periode ini, tingkat volume penjualan emas Antam tercatat sebesar 15.741 kg tumbuh sebesar 14% dibandingkan semester I-2018 yang mencapai 13.760 kg. Sementara itu, total volume produksi emas untuk periode yang sama dari tambang Pongkor dan Cibaliung mencapai sebesar 979 kg.

Pada periode semester I tahun ini, volume produksi bijih nikel tercatat sebesar 4,79 juta wet metric ton (wmt). Angkanya naik 27% dibandingkan periode yang sama tahun 2018 yang tercatat sebesar 3,77 juta wmt.

Sementara itu, volume penjualan bijih nikel tercatat sebesar 3,90 juta wmt. Nilai tersebut tumbuh sebesar 103% dibandingkan dengan volume penjualan periode semester I-2018 sebesar 1,92 juta wmt. Antam mencatatkan pendapatan dari bijih nikel pada semester I kemarin sebesar Rp1,76 triliun atau tumbuh hingga 107% secara tahun

Komoditas bauksit turut berkontribusi positif pada pertumbuhan kinerja periode 1H19 dengan capaian produksi mencapai 597 ribu wmt, naik sebesar 43% YoY dengan volume penjualan bauksit mencapai 611 ribu wmt atau naik sebesar 138% secara year on year (yoy). Perusahaan mencatatkan pendapatan dari komoditas bauksit sebesar Rp296 miliar, tumbuh 136% yoy.

Secara keseluruhan pada semester pertama tahun ini, Antam mencatatkan laba bersih sebesar Rp365,75 miliar. Nilai ini tumbuh 6,18% dibandingkan laba bersih pada semester pertama tahun 2018 sebesar Rp344,45 miliar.

Kinerja keuangan Antam yang solid juga terefleksikan dari pertumbuhan Earning Before Interest, Taxes, Depreciation and Amortization (EBITDA) semester I-2019 sebesar Rp1,46 triliun. Nilai ini pun tumbuh 5,78% dibandingkan dengan capaian EBITDA semester I-2018 sebesar Rp1,38 triliun. (Bernadette Aderi)


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar