c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

EKONOMI

01 April 2019

11:57 WIB

Produk Halal Dan Busana Muslim Potensial Dipasarkan Di Dagestan

Pengapalan dari Indonesia dapat menjangkau pelabuhan di kota Makhachkala, Dagestan, hanya dalam waktu 25 hariatau lebih cepat dibanding melalui pelabuhan Saint Petersburg yang mencapai 45 hari

Editor: Agung Muhammad Fatwa

Produk Halal Dan Busana Muslim Potensial Dipasarkan Di Dagestan
Produk Halal Dan Busana Muslim Potensial Dipasarkan Di Dagestan
Dubes Indonesia di Moskow Wahid Supriyadi memaparkan potensi produk halal dan busana Muslim di Dagestan Rusia. ANTARA FOTO/HO/Zeynita Gibbons

DAGESTAN – Memiliki penduduk mayoritas beragama Islam, Dagestan menjadi pasar potensial bagi produk halal nusantara. Apalagi hingga kini, produk Indonesia belum masuk ke salah satu negara bagian Federasi Rusia di kawasan Kaukasia Utara yang berbatasan dengan Chechnya (Rusia), Azerbaijan dan Georgia.

Duta Besar RI untuk Federasi Rusia dan Republik Belarus, M. Wahid Supriyadi, melihat produk makanan halal, kopi dan baju muslim sangat potensial dipasarkan di Dagestan. Sayangnya, setelah melakukan blusukan ke pasar tradisional setempat, tidak ditemukan satu pun produk Indonesia, seperti mi instan, sambal, kecap, kopi maupun yang lainnya.

“Saya melihat produk makanan halal, kopi dan baju muslim sangat potensial dipasarkan di Dagestan. Melalui Dagestan, produk-produk tersebut dapat masuk ke wilayah Kaukasia Rusia lainnya, seperti Chechnya dan bahkan ke negara tetangga, seperti Azerbaijan, Kazakhstan, Uzbekistan, Kyrgystan maupun lainnya” ujar Dubes Wahid saat melakukan kunjungan kerja ke wilayah Dagestan, Senin (1/4), dikutip dari Antara.

Karena itu, lanjut Wahid, pihaknya telah menghubungi beberapa produsen ternama Indonesia untuk menjajaki bisnis di Dagestan dan wilayah sekitarnya. Beberapa produsen pun menyatakan minatnya.

Tahap awal akan dimulai dengan keterlibatan 11 pengusaha Indonesia pada acara Kazan Summit, di Republik Tatarstan yang mayoritas penduduknya beragama Islam pada 24-26 April 2019. Delegasi dari Dagestan juga akan hadir dalam perhelatan itu, yang dipimpin oleh Menteri Ekonomi dan Pembangunan Wilayah Republik Dagestan, Osman Khasbulatov.

Selama berada di tanah kelahiran Khabib Nurmagomedov, juara dunia kelas ringan Ultimate Fighter Championship (UFC) ini, Dubes Wahid bertemu dengan Kepala Pemerintahan Dagestan, Artyom Zdunov beserta jajarannya, Presiden Kamar Dagang dan Industri Republik Dagestan, Badrutin Magomedov, serta lebih dari 66 pelaku bisnis setempat. Pengembangan kerja sama ekonomi, perdagangan dan pariwisata menjadi fokus utama pembicaraan.

Kedua belah pihak mencatat hubungan dan kerja sama ekonomi, khususnya perdagangan Indonesia dengan Dagestan secara umum belum tergarap. Potensi yang dimiliki kedua pihak sangat besar dan diperlukan upaya pengembangan kerja sama yang tidak hanya dapat meningkatkan nilai perdagangan Indonesia dengan Dagestan, tetapi juga Indonesia dengan Rusia secara keseluruhan.

Nilai perdagangan Indonesia-Dagestan pada 2017 tercatat baru hanya sebesar US$267.000 yang mayoritas adalah ekspor minyak kelapa sawit dari Indonesia.

Artyom Zdunov berharap rencana pembangunan Koridor Utara-Selatan Rusia dapat menjadikan wilayah tersebut sebagai hub perdagangan Rusia-Indonesia. Bahkan dengan infrastruktur, pengiriman barang (shipping) dari Indonesia dapat menjangkau pelabuhan di kota Makhachkala hanya dalam waktu 25 hari termasuk proses pelabuhan. Waktu tempuh ini jauh lebih cepat dibanding melalui pelabuhan Saint Petersburg yang mencapai 45 hari.

Kurangnya informasi mengenai peluang dan potensi kerja sama menjadi salah satu tantangan yang dihadapi. Oleh karena itu, kedua pihak memandang penting adanya diseminasi informasi untuk saling mengenal dan mengetahui satu sama lainnya.

Salah satu langkah yang dapat dilakukan adalah merajut kontak dan jejaring (networking) antar pelaku bisnis, media dan masyarakat, seperti pertemuan dan saling kunjung.

Dalam kesempatan tersebut, Dubes Wahid juga memberikan beberapa contoh produk Indonesia. Di antaranya berbagai bumbu masak, seasoning, mi instan, kopi, dan teh kepada KADIN setempat.

Republik Dagestan dengan ibu kotanya Makhachkala, memiliki kontur wilayah yang berbukit dan pegunungan serta kawasan pantai menghadap Laut Kaspia, dengan total luas wilayah sekitar 50.270 km persegi.

Republik Dagestan dengan populasi penduduk sekitar tiga juta orang merupakan salah satu wilayah di Federasi Rusia yang memiliki tingkat keberagaman etnis dan budaya yang sangat tinggi. Sekitar 95% masyarakat Dagestan beragama Islam. Pertama kalinya Islam masuk ke Rusia melalui kota Derbent di Dagestan yang berjarak sekitar 170 kilometer dari Makhachkala, pada tahun 642 atau 10 tahun setelah Nabi Muhammad SAW wafat.

Sebagai informasi, Rusia menjadi salah satu pasar produk Indonesia yang tengah moncer. Beberapa produsen pun menargetkan volume ekspor yang meningkat dua kali lipat di tahun ini. Salah satunya Kopi Kapal Api.

Walaupun produk PT Kapal Api baru masuk ke pasar Rusia pada 2017, tercatat 2018 lalu perusahaan tersebut mampu mengekspor 54 kontainer produk kopi instan Good Day. Pada tahun 2019 PT Kapal Api menargetkan dapat mengekspor sebesar 100 kontainer.

Baca Juga:

Sebagai informasi, berdasarkan data Kementerian Perdagangan, pada 2018 nilai perdagangan Indonesia dan Federasi Rusia mencapai US$2,55 miliar, tumbuh tipis 1,19%.  Dari jumlah itu, Indonesia membukukan defisit sebesar US$549,97 juta.

Masih dari data yang sama, tren perdagangan kedua negara sepanjang 2014–2018 tumbuh 1,73%.  (Fin Harini)


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar