30 Maret 2021
20:35 WIB
JAKARTA – Kebakaran tangki di area Kilang Balongan berdampak pada penghentian penyaluran gas dari Blok Offshore North West Java atau ONWJ sebesar 10 mmscfd, yang biasanya digunakan untuk operasional kilang.
“Dari koordinasi SKK Migas dengan Pertamina, penghentian pengaliran diperkirakan akan berlangsung selama 1 minggu,” terang Plt. Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Susana Kurniasih melalui pesan singkat kepada para wartawan di Jakarta, Selasa (30/3).
Sementara itu, SKK Migas menyatakan kebakaran kilang Balongan tidak berdampak pada produksi minyak Indonesia. Mitigasi yang dilakukan SKK Migas menghasilkan perkiraan awal, sektor hulu migas Indonesia tidak akan terganggu insiden tersebut. Pasalnya, masih terdapat tangki yang cukup untuk menampung produksi-produksi minyak dalam negeri
“Pertamina juga telah menyampaikan bahwa minyak-minyak yang biasanya diolah di Balongan akan dialihkan ke kilang-kilang lain di Indonesia, antara lain Cilacap,” sambung Susan.
Ia menyebutkan selama ini, Kilang Balongan menerima minyak dari beberapa lapangan di Indonesia. Antara lain dari Lapangan Jatibarang yang dikelola Pertamina EP, Lapangan Cinta PHE ONWJ, Lapangan Banyu Urip ExxonMobil Cepu Limited (EMCL), serta Lapangan Duri dan Minas Chevron Pacific Indonesia (CPI).
Insiden di Kilang Balongan pada Senin (29/3) dini hari menyebabkan kebakaran pada tangki T-301G, merembet ke 3 unit tangki lainnya yaitu T-301E, T-301F, dan T-301H yang terletak dalam satu bundwall. Namun, Pertamina memastikan bahwa stok BBM secara nasional aman.
Baca Juga:
Direktur Logistik, Supply Chain, dan Infrastruktur PT Pertamina (Persero) Mulyono menyebutkan stok gasoline saat ini, cukup untuk sekitar 27-28 hari ke depan. Sedangkan, solar diprediksi cukup hingga 20 hari ke depan.
Mulyono menjelaskan, stok gasoline saat ini terdapat sekitar 10,5 juta barel dengan tingkat pemakaian per hari masih di kisaran 62.500 kilo liter. Sedangkan stok solar disebutkan masih tersedia sekitar 8,8 juta barrel.
Sementara, avtur diperkirakan mencapai 3,2 juta barel, yang diprediksi masih cukup memenuhi kebutuhan hingga 74 hari konsumsi.
Direktur Utama PT Pertamina Nicke Widyawati menjelaskan, pihaknya telah melakukan offensive fire handling untuk menyelesaikan kondisi darurat di lapangan. Ia menyatakan kemarin, Senin (29/3), api sudah dilokalisir di dalam waduk sekitar tangki atau bundwall untuk mencegah perluasan kebakaran. Dilakukan pula penyemprotan foam ke perimeter bundwall dan pusat nyala api untuk pemadaman.
Dibantu damkar, kepolisian, serta BPBD, pihaknya juga melakukan pendinginan di area sekitar untuk mencegah api ke daerah lain. Dengan mengerahkan 10 mobil pemadam kebakaran dari Pertamina, serta Pemda Cirebon dan Indramayu.
Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama atau yang kerap disapa Ahok dalam keterangan resminya, Selasa (30/3) meminta agar dilakukan evaluasi menyeluruh atas insiden yang terjadi. Hal ini agar ke depannya insiden serupa tidak terulang lagi.
Ahok sendiri telah berkunjung ke lokasi untuk memantau upaya penanganan insiden. Selanjutnya, kunjungan dilanjutkan ke fasilitas utama kilang untuk memastikan kondisinya tetap aman karena tanki yang terbakar berada cukup jauh dari kilang.
Kunjungan juga dilakukan oleh Menteri Sosial Tri Rismaharini ke lokasi pengungsian di GOR Bumi Patra Balongan. Ia ingin memastikan kebutuhan dasar warga terdampak insiden tanki di Area Kilang Balongan tetap terpenuhi.
Risma pun mengapresiasi upaya penanganan Pertamina terhadap warga terdampak. “Lokasi pengungsian cukup nyaman buat warga pengungsi dan Pertamina juga akan menyediakan psikolog untuk trauma healing yang dialami warga,” jelas Risma, Senin (29/3).
Pada kesempatan tersebut, ia menyampaikan simpatinya kepada masyarakat, serta menyerahkan bantuan logistik.
Menjawab pertanyaan media mengenai informasi rumah warga yang mengalami kerusakan, Mensos menyatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Indramayu dan Pertamina untuk menindaklanjuti pengaduan tersebut. Serta memastikan penanganannya hingga tuntas.
“Sedang dilakukan pendataan oleh Pemkab dan Pertamina, kita lihat nanti, warga pasti akan dibantu,” pungkasnya. (Zsazya Senorita)