29 Januari 2021
16:50 WIB
JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno menginginkan pengembangan pariwisata pada lima Destinasi Super Prioritas (DSP) terpantau secara periodik melalui kartu penilaian atau scorecard yang dilaporkan setiap bulannya.
Dalam rapat pimpinan dengan pejabat eselon I dan II di lingkungan Kemenparekraf/Baparekraf, Sandiaga mengatakan bahwa hal itu tak lepas dari arahan Presiden Joko Widodo agar persiapan 5 DSP, yakni Danau Toba, Borobudur, Likupang, Mandalika, serta Labuan Bajo dilakukan dalam satu tahun.
"Saya ingin disiapkan scorecard perkembangan, hijau untuk ontrack, kuning yang sedang progres dan perlu didorong, serta merah untuk yang tidak berjalan atau slow progres. Kita diberi waktu satu tahun," kata Menparekraf Sandiaga Uno di Jakarta, Jumat (29/1).
Ia pun memaparkan bahwa kartu penilaian yang dilaporkan tiap bulan itu meliputi sejumlah aspek, yakni infrastruktur utama, infrastruktur penunjang, hingga interkoneksi, termasuk sisi konektivitas pada lima DSP.
Kemudian aspek lainnya mencakup jaringan sinyal, penyelenggaraan events, termasuk MICE, serta produk ekonomi kreatif, baik kuliner, fesyen, maupun kriya. Menurut Menparekraf, keseluruhan aspek itu harus segera digarap dengan cepat namun tetap maksimal.
"Satu bulan berlalu cepat sekali sehingga kita perlu scorecard agar tidak kehilangan arahan dari Presiden dan Wakil Presiden," sebut Sandiaga.
Lebih lanjut, sejumlah program unggulan Kemenparekraf/Baparekraf pada tahun 2021 ia harap bisa terus didorong guna membangkitkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif yang terhempas pandemi covid-19 sejak tahun lalu.
Program-program itu utamanya difokuskan pada desa wisata yang ditargetkan hingga 2024 mencapai 244 desa wisata yang maju, mandiri, dan tersertifikasi berkelanjutan sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024.
Selanjutnya, Menparekraf Sandiaga akan meneruskan program lainnya seperti Gerakan BISA hingga dana hibah pariwisata yang sebelumnya sudah pernah digulirkan. Di samping itu, ia pun menitikberatkan juga toilet bersih di setiap destinasi wisata.
"Karena tentu antusiasme masyarakat terhadap toilet bersih sangat besar di tingkat kecamatan hingga kabupaten/kota. Ini seperti movement yang dibangun masyarakat," tandasnya.
Upaya-upaya itu merupakan langkah strategis dalam membantu para pekerja sektor pariwisata maupun ekonomi kreatif yang mengalami kesulitan akibat merebaknya pandemi covid-19 secara global.
Sandiaga menyebut bahwa catatan Kemenparekaf/Baparekraf menunjukkan sepanjang 2019 terdapat 34 juta orang yang menggantungkan hidup di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
"Jumlah ini mayoritas berada di strata ekonomi menengah ke bawah, mereka menggantungkan hidup di sektor ini," sebutnya.
Ia juga menjelaskan bahwa sepanjang 2020, pertumbuhan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif anjlok di kisaran 75%. Mimpi buruk ditambah lagi dengan realitas 1,42 juta lapangan kerja yang turut terdampak, mulai dari pemotongan gaji, dirumahkan, hingga PHK.
Sepanjang 6 bulan ke depan, Menparekraf Sandiaga pun menyampaikan komitmennya untuk turut andil dalam upaya menekan angka penularan covid-19 sehingga pada 2021 ini diharapkan lapangan pekerjaan di sektor pariwisata tumbuh sekitar 3-4% dan ekonomi kreatif sekitar 2-3%. (Yoseph Krishna)