29 Oktober 2018
12:58 WIB
Editor: Agung Muhammad Fatwa
LONDON – Kementerian Pariwisata menyambut baik adanya penerbangan reguler langsung Moskow-Denpasar oleh Rossiya Airlines-Aeroflot menggunakan pesawat Boeing 777 mulai Senin ini (29/10). Diharapkannya penerbangan itu akan semakin meningkatkan kunjungan wisatawan dari Eropa Timur, dengan tujuan tidak hanya ke Bali tapi juga ke destinasi lain.
"Besar harapan kami Aeroflot dapat menyumbang setidaknya 8.600 wisman Rusia ke Indonesia sampai dengan Desember 2018 atau sekitar 7% dari target wisman Rusia ke Indonesia," ujar Asisten Deputi Pengembangan Pemasaran II Regional IV (Eropa), Kemenpar Agustini Rahayu seperti dilansir Antara, Senin(29/10).
Menurut Agustini Rahayu, kunjungan wisman Rusia sampai dengan Agustus 2018 sebanyak 83.438 orang. Ini berarti masih dibutuhkan 43.562 wisman untuk mencapai target 127.000 wisman Rusia ke Indonesia. Ia mengharapkan dengan dukungan promosi yang difasilitasi Kemenpar, pesawat ini dapat terisi penuh.
Penerbangan akan berlangsung tiga kali dalam seminggu dengan kapasitas 436 penumpang, terdiri dari kelas ekonomi dan 21 kelas bisnis. Agustini mengatakan pada penerbangan perdana Senin ini, pesawat diisi sebanyak 316 penumpang.
Terkait hal ini, Kemenpar juga menyampaikan terima kasih kepada Kementerian Luar Negeri, KBRI di Rusia, Kedutaan Besar Rusia di Indonesia, Angkasa Pura 1, Timeslot Management, Air Navigation, Kantor Otorita Bandara Ngurah Rai, KPPBC Ngurah Rai, Kantor Imigrasi Ngurah Rai dan pihak-pihak lain yang telah mendukung proses perizinan penerbangan itu.
Agustini Rahayu juga menyampaikan apresiasinya kepada Aeroflot yang telah mempercayakan Indonesia, khususnya Bali, sebagai destinasi tujuan penerbangan.
"Kami berharap ini merupakan solusi untuk menyelesaikan persoalan akses langsung dari Rusia ke Bali sebagai daerah tujuan wisata utama orang Rusia di Indonesia," ujarnya.
Pembukaan penerbangan langsung turut menumbuhkan jumlah wistawan yang berkunjung ke Bali. Sebelumnya, terlihat minat wisatawan India ke Indonesia kian meningkat setelah adanya penerbangan langsung Garuda Indonesia untuk rute Denpasar-Mumbai-Denpasar.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan, kunjungan wisatawan India ke daerah tujuan wisata Pulau Bali tercatat sebanyak 84.197 orang selama kuartal I-2018, meningkat 31.720 orang atau 60,45% dibanding kuartal I 2017 yang tercatat sebanyak 52.477 orang.
"Mereka sebagian besar datang melalui Bandara Ngurah Rai dengan menumpang pesawat yang terbang langsung dari negaranya dan hanya 1.237 orang lewat pelabuhan laut dengan menumpang kapal pesiar," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Adi Nugroho di Denpasar, Kamis (10/5) seperti dilansir Antara.
Peningkatan wisman juga terekam di kuartal berikutnya. Data BPS menunjukkan jumlah kunjungan wisman dari India mencapai 194.634 orang pada Januari-Juni 2018. Jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, terjadi pertumbuhan hingga 50,03%.
Angka tersebut merupakan pertumbuhan tertinggi kedatangan wisman menurut asal negara. Di urutan kedua terdapat Malaysia, dengan jumlah kunjungan wisman asal negeri jiran tersebut mencapai 16,73% pada Januari-Juni 2018 (yoy).
Rute Baru
Di dalam negeri, usai diresmikannya Bandar Udara Aji Pangeran Tumenggung (APT) Pranoto oleh Presiden Joko Widodo, Kamis (25/10) tiga masakapai penerbangan yaitu Garuda Indonesia, Lion Air dan Express Air akan segera mengisi rute penerbangan dari dan ke Jakarta-Samarinda itu.
"Sebagaimana arahan Presiden untuk segera menambah rute-rute penerbangan dari dan ke Samarinda. Sampai saat ini dilaporkan sudah ada tiga maskapai yang ingin mengisi rute baru tersebut," kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu (28/10).
Nantinya, Lion Air akan melakukan penerbangan perdana dengan rute dari Jakarta, Surabaya dan Makassar menuju ke Bandara APT Pranoto Samarinda (PP). Sementara Garuda Indonesia akan melakukan penerbangan perdana dari Jakarta ke Samarinda (PP). Sedangkan Express Air tidak ketinggalan akan segera melakukan penerbangan perdana dari Yogyakarta ke Samarinda (PP).
Persiapan-persiapan izin penerbangan dari dan ke Samarinda sedang dikoordinasikan internal di Ditjen Perhubungan Udara dan diharapkan maskapai-maskapai tersebut dapat segera terbang dari Jakarta, Surabaya dan Makassar ke Samarinda (PP).
Sebagai informasi tambahan, Bandara APT Pranoto Samarinda mulai dibangun Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur pada tahun 2011 untuk menggantikan Bandara Temindung yang sudah tidak dapat dikembangkan lagi. Pada tahun 2013, telah diselesaikan pembangunan terminal penumpang. Pembangunan bandara ini sempat terhenti sebelum dilanjutkan kembali pada awal 2015 dengan menyelesaikan bangunan sisi udara secara bertahap.
Pada tahun 2016, Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur menyerahkan pengembangan dan pengoperasian bandara ini kepada Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, Kementerian Perhubungan. Kemudian pada Kamis 25 Oktober 2018, Bandara ini diresmikan pengoperasiannya oleh Presiden RI Joko Widodo.
Mengukur kapasitasnya, Bandara APT Pranoto memiliki ukuran landas pacu 2.250 meter x 45 meter, taxiway berukuran 173 x 23 meter, apron 300 meter x 123 meter, dan mampu melayani pesawat Boeing 737-900 ER. Adapun di sisi darat nya memiliki gedung hanggar seluas 36.342 meter persegi dan gedung terminal penumpang seluas 12.700 meter, yang mampu menampung penumpang dengan kapasitas 1,5 juta penumpang pertahun.
Rencananya dalam tiga tahun mendatang, bandara yang akan dikelola oleh Angkasa Pura I ini akan dikembangkan hingga 36.000 meter persegi. Dengan hadirnya bandara APT Pranoto diharapkan akses masyarakat dari atau menuju Kalimantan Timur menjadi lebih mudah. Samarinda pun diharapkan akan menjadi simpul perekonomian dan potensi wisata yang semakin baik. (Bernadette Aderi)